Hey hey hey, yuk baca lagii yuk!
Jangan lupa vote dan komen yess!!
𝗦 𝗶 𝗹 𝗲 𝗻 𝘁 𝗕 𝗼 𝘆 𝗳 𝗿 𝗶 𝗲 𝗻 𝗱
Lalisa Wirasma • Aaraksha Joan
[10. Rumah Alisa]
"Bareng gak Lis?"
Alisa menoleh. "Gak. Nebeng sama lo bukannya nyampe rumah malah nyampe ke akhirat."
Bima tergelak. "Gak apa-apa, biar cepet nyampe neraka."
"Lo optimistis banget masuk neraka ya."
"Maksudnya, cuma lo yang mati terus masuk neraka."
"Sialan!"
"Nama tengah gue."
"Plagiat!"
"Hobi gue."
Memang, sahabat terdekat adalah rival abadi. Lihat saja, Bima tak pernah kehabisan ide untuk selalu menjawab semua perkataannya. "Udah sana, gue bareng Joan."
"Ck. Kalo sama pacar, naik apa aja berasa naik kereta kuda ya. Bulol dasar!"
Mendengar itu tentu saja membuat Alisa kesal. "Manusia itu akan bucin pada waktunya. Lo bisa aja ngejek gue sekarang. Tapi nanti, siap-siap aja lo bucin ampe tolol!"
Bima tertawa lagi. "Iyain dah kasian. Gue duluan!"
"Yo!" Alisa melambaikan tangan saat Bima mulai keluar dari kawasan sekolah. Tak lama setelah itu, Joan datang bersama sepedanya.
"Ke rumah gue. Mama nanyain lo. Tapi inget, jangan kegoda! Masa nanti dari Silent Boyfriend jadi pacarku adalah Ayah tiriku, kan nggak lucu." Joan terkekeh, mengacungkan jempol, dan menginstruksikan agar Alisa naik.
***
"Assalamu'alaikum! Alisa pulang!"
Emina dan tubuh gempalnya berlari menuruni tangga. Alisa heran kenapa rumah ini kokoh sekali meski Emina berlari kesana-kemari dengan tubuh sebesar itu.
"Ya ampun akhirnya. Kamu kemana aja nggak main kesini?"
Kan, lihat saja. Ini alasan Alisa mewanti-wanti agar jangan sampai Joan tergoda oleh Mamanya. Belum apa-apa, Joan sudah digandeng menuju ruang tamu dan dibawakan air dingin, jus, dan buah-buahan. Tak lupa cemilan lainnya.
Sedangkan Alisa yang notabene-nya anak kandung malah seperti gembel yang salah masuk rumah.
"Makin ganteng aja. Tapi agak gelap ya, Mama beliin mobil aja kali ya. Kasian kan kalo pake sepeda panas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Boyfriend
Random"Boyfie sialan! Gue benci lo! Gue sumpahin lo bisu beneran! Kita putus!" __ Kejadiannya sudah lama sejak Alisa bertemu pacar misteriusnya. Hari itu, masih melekat jelas dalam ingatan Alisa saat pertama kali mereka bertemu, kala itu Alisa terjatuh sa...