16. Demam, katanya.

12.6K 1.5K 122
                                    

Hey hey balik lagi nih!

Voment yang baik😉

𝗦 𝗶 𝗹 𝗲 𝗻 𝘁  𝗕 𝗼 𝘆 𝗳 𝗿 𝗶 𝗲 𝗻𝗱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝗦 𝗶 𝗹 𝗲 𝗻 𝘁  𝗕 𝗼 𝘆 𝗳 𝗿 𝗶 𝗲 𝗻𝗱

Lalisa Wirasma •  Aaraksha Joan

[16. Demam, katanya. ]

Sepulang dari rumah Joan, Alisa demam. Mungkin karena tidur di tenda dan kedinginan. Untung saja Joan melarang Alisa untuk rafting, kalau tidak mungkin akan lebih parah. Ditambah saat pulang, jalanan macet plus hujan. Alisa mengigil sampai Joan harus memberikan jaketnya.

"Demam kamu tinggi banget, Sa. Ke rumah sakit, ya?"

Emina tentunya khawatir, biarpun kelakuan Alisa selalu bikin tepuk jidat, dan meresahkan luar biasa. Alisa itu tetap putri satu-satunya. Harta yang paling berharga adalah keluarga. Tuh, kan malah bernada.

Skip.

Alisa menggeleng. Satu hal, Alisa benci rumah sakit! Sebenarnya Alisa ingin meralat dengan takut. Tapi malu, masa setan takut masuk rumah sakit. Salahkan Emina yang pernah bilang begitu saat ia terserang tifus tahun lalu.

"Demam doang, orang Indonesia mah kebal. Minum obat, pake selimut sampe keringetan juga sembuh."

Berdasarkan beberapa pengalaman Alisa. Kalau demam tidak usah ke rumah sakit, cukup minum obat, pakai jaket, tidur dengan selimut sampai leher, tunggu hingga berkeringat. Puncaknya, kerokan. Human Indonesia sekali, bukan?

Emina akhirnya mengalah. "Yaudah, kamu istirahat dulu. Ntar mama bilang Joan kamu nggak sekolah."

Alisa mengangguk dan kembali tidur. Dingin sekali, padahal sudah pakai dua selimut. Agaknya, mesti pakai selimut tetangga biar panas. Lagi demam saja masih cari perkara. Dasar siapa?

Sementara itu Joan kembali berbelok saat mendapat pesan dari mama mertua bahwa pacarnya sakit. Ini semua pasti gara-gara Alisa mengantarnya pulang. Ia mengetik pesan, memasukkan ponsel saat ternyata Alisa tidak aktif.

Cepat sembuh, Bby. Joan berucap dalam hati.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Silent BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang