Hey hey! Yuk baca lagi!Don't forget komen yg banyak!!
𝗦 𝗶 𝗹 𝗲 𝗻 𝘁 𝗕 𝗼 𝘆 𝗳 𝗿 𝗶 𝗲 𝗻 𝗱
Lalisa Wirasma • Aaraksha Joan
17. BTS (back to school)
Akhirnya, demam Alisa turun. Ia memaksakan diri untuk sekolah. Daripada di rumah, nanti di nyinyirin Emina seperti kemarin. Alisa heran, kenapa hidupnya di kelilingi manusia-manusia yang suka sekali nyinyir. Tidak Bima, tidak Meisya, tidak Emina. Semua sama saja.
Untung ketahanan batin dan mental Alisa teruji karena menghadapi Joan setiap hari. Jika tidak, Alisa mungkin sudah depresi beneran.
"Kamu masih pucet, Sa. Besok ajasih sekolahnya. Lagian kamu nggak sekolah seminggu juga tetep pinter."
Ada tidak, ibu di luar sana macam Emina? Tidak ada, soalnya Emina ini limited edition.
"Ingat kata pepatah, kejarlah ilmu sampai ke negeri china."
Emina mengernyit. "Apa hubungannya?"
"Nggak tahu sih, mungkin udah putus."
Dan lucunya, Emina mengangguk. Mau-mau saja di kibuli Alisa. Aneh, pasangan ibu dan anak ini memang aneh bin ajaib.
"Kamis Alisa ada Olimpiade sama Joan, do'ain biar menang." Alisa berucap. Menyuapkan sereal yang tak berasa apa-apa, lidahnya masih pahit, sepahit hidup yang baca. Canda yang baca.
Emina tertawa seperti di film film orang jahat. "Gak di do'ain juga pasti menang."
"Ma, terlalu percaya diri itu nggak baik."
Emina berhenti tertawa. Astaghfirullah. "Gak perlu di ingetin, Sa. Setiap orang tua selalu berdoa buat anaknya, setiap hari. Tanpa perlu di ingetin."
Alisa tersenyum. "Alisa berangkat deh, kring kring kring suara sepeda Boyfie sudah terdengar," kata Alisa, bernada.
Emina mengangguk. Mengantar Alisa ke pintu depan. "Mama nanti mungkin pulang telat dari kantor. Kunci mama taro di bawah keset."
Nah, buat kalian yang ingin merampok rumah Alisa. Di persilahkan, letak kuncinya sudah tahu, kan? Alisa menyalami tangan, membuat tanda ok dengan jarinya. Sedangkan Emina malah sibuk berdarah ria pada Joan. Astaga. Jangan sampai ketikung beneran.
"Yakin mau sekolah?"
Alisa mengangguk. "Udah sembuh, cuma lemes dikit."
Mereka pun berangkat sekolah bersama, seperti biasa.
***
"Ya ampun, Sa. Gue kira udah innalillahi."
Alisa menendang tulang kering Bima. Akhlaknya memang minus sekali. "Pagi pagi udah bacot. Bau jigong!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Boyfriend
Random"Boyfie sialan! Gue benci lo! Gue sumpahin lo bisu beneran! Kita putus!" __ Kejadiannya sudah lama sejak Alisa bertemu pacar misteriusnya. Hari itu, masih melekat jelas dalam ingatan Alisa saat pertama kali mereka bertemu, kala itu Alisa terjatuh sa...