PM || 2

4K 142 2
                                    

Happy Reading ❤️

***

Sesuai yang mereka rencanakan tadi pagi, saat ini Masha, Amel, dan Farah sedang mendudukkan tubuh mereka di salah satu cafe. Mereka meminum minuman mereka sambil mengobrol. 

Ralat.

Bukan mereka, karena yang mengobrol hanyalah Amel dan Farah, sedangkan Masha tampak sibuk dengan pikirannya sendiri. 

"Sha, lo dari tadi dengerin kita nggak sih?" Tanya Amel yang diangguki oleh Masha.

"Iya, gue denger," Jawab Masha.

"Tadi gue ngomongin apa coba?" Tanya Amel

"Gatau," jawab Masha yang membuat Amel menggeram kesal.

"Lo kebiasaan banget sih Sha," kata Amel yang tak digubris oleh Masha.

"Kalian lanjut aja ngobrolnya, gue mau ke toilet bentar," kata Masha dengan beranjak dari duduknya.

"Jangan lama," kata Farah yang diangguki oleh Masha.

Di toilet ia segera menyalakan keran air wastafel cuci tangan dan mencuci wajahnya. Tak lupa, ia pun segera mengeringkan wajahnya dengan tisu.

Ia menatap pantulan wajahnya di cermin yang berada di hadapannya. Karena tak ingin berlama-lama di toilet cafe itu, ia segera mencuci tangannya dan berjalan keluar toilet sambil mengeringkan tangannya dengan tisu.

Namun, saat ia berjalan menuju ke meja tempat kedua sahabatnya berada, ada seseorang yang menabraknya dengan kuat yang membuatnya sedikit terhuyung ke belakang.

"Bisa jalan pake mata nggak sih! Untung aja gue nggak jatuh" kesal Masha dengan menatap seorang lelaki yang menabraknya.

"Eh maaf, tapi lo gak apa-apa kan?" Lelaki yang menabraknya itu mengenakan seragam sekolah yang berbeda dengan Masha.

"Gak usah sok nanyain kenapa deh. Mangkanya lain kali mata itu di pake, kalau nabrak orang lain emang lo bisa jamin dia aman?" Tanya Masha.

"Galak banget nih cewek," gumam teman lelaki itu.

"Emang kenapa kalau gue galak?" Tanya Masha.

Lelaki itu mengalihkan pandangannya ke arah lain, seolah tak terjadi apa-apa.

Masha yang melihat itu memutar bola matanya malas dan segera berjalan melewati kedua lelaki itu. Ia kembali mendudukkan tubuhnya di hadapan kedua sahabatnya dengan wajah kesal.

"Kenapa lo Sha? Kok mukanya kayak kesel gitu?" Tanya Amel.

"Sial banget gue hari ini ketemu orang jalan nggak pake mata," kesal Masha.

"Ohh, biasa lah kalau kayak gitu," kata Amel dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Tapi Sha orangnya cewek atau cowok?" Tanya Farah.

"Cowok," jawab Masha.

"Serius? cogan gak? atau jangan-jangan CEO perusahaan? terus dia jatuh cinta pandangan pertama sama lo dan kalian bakal bersama." Ucap Farah antusias.

"Dih, kebanyakan baca wattpad lo, halu." kata Masha

"Halu aja dulu, kalau jadi kenyataan atau nggak itu urusan belakangan," kata Farah.

Masha yang mendengar perkataan Farah menggeleng-gelengkan kepalanya dan memilih untuk meminum minumannya.

"Oh iya Sha, Aksa sama Bian lagi otw kesini," kata Amel.

"Ngapain ngajakin mereka?" Tanya Masha.

"Ya biar makin rame," kata Amel.

"Kalau gitu gue pulang deh, cukup di sekolah aja gue jadi nyamuk," kata Masha yang hendak beranjak dari duduknya.

Pasha & Masha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang