PM || 29

2.1K 88 4
                                    

Aaaa... udah lama banget gak up ceritanya

Masih pada nungguin gak  👉👈? Masih lah ya, masa nggak sih. 

Maaf ya udah lama gak up 😔, sebagai permintaan maaf aku gimana kalau next-nya double up? atau mau crazy up?🤔🧐 tulis di komentar ya.

Happy Reading ❤️

***

"Jadi, maksud kamu Diva bener-bener harus melakukan operasi itu?" Tanya Tante Rina dengan raut wajah khawatir setelah mendengarkan penjelasan dari Damian.

Sejak beberapa jam yang lalu, Damian dan Masha sudah datang ke rumah sakit tempat Diva dirawat. Namun mereka baru bisa mengatakan tentang kondisi Diva pada saat ini.

"Iya Tan, itu adalah tindakan terbaik untuk menolong Diva. Tante nggak mau kan kalau Diva terus merasakan sakit?"

Mendengar perkataan Damian, sontak saja Tante Rina segera menolehkan kepalanya ke arah anaknya yang terbaring tak berdaya tak jauh darinya.

Ia tampak terdiam saat menatap wajah anaknya.

Hal itu berhasil membuat Masha dan Damian yang masih berada di ruangan itu menjadi gugup.

"Iya,"

Satu kata yang diucapkan oleh Tante Rina berhasil membuat Masha dan Damian tersenyum senang.

"Jadi, Tante setuju sama operasinya?" Tanya Damian meyakinkan yang langsung di angguki oleh Tante Rina.

"Dam, lo temenin Tante Rina bentar ya, gue mau bilang hal ini ke dokternya." Ucap Masha yang diangguki oleh Damian.

Dengan gerakan cepat, Masha segera berjalan keluar dari ruang rawat itu menuju ke ruangan dokter berada.

"Permisi sus, dokter Jinah-nya ada?" Tanya Masha kepada seorang suster yang baru saja keluar dari ruangan dokter yang menangani Diva selama ini.

"Ada, tapi tunggu sebentar ya Kak, dokter Jinah masih menangani pasien." Ucap suster itu

"Iya, makasih sus," jawab Masha yang di angguki oleh suster itu.

Suster itu segera berlalu pergi menjauh dari tempat Masha berada, sedangkan ia memutuskan untuk mendudukkan tubuhnya di kursi yang ada di depan ruangan itu.

"Diva, lo pasti bisa sembuh." Batin Masha

Setelah menunggu selama beberapa saat, dua orang keluar dari ruangan dokter Jinah. Masha pun segera berdiri dan mengetuk pintu ruangan dokter Jihan beberapa kali, hingga terdengar sahutan dari dalam.

"Silahkan masuk,"

Mendengar hal itu, Masha segera memutar kenop pintu dan melangkahkan kakinya memasuki ruangan. Tak lupa, ia kembali menutup pintu itu seperti semula. Ia segera mendudukkan tubuhnya di kursi yang berhadapan dengan dokter Jihan.

"Bagaimana keputusannya untuk tindakan lanjut penanganan Diva?" Tanya Dokter Jihan 

"Kami setuju kalau Diva akan melanjutkan tindakan operasi." Jawab Masha yang membuat Dokter Jihan tersenyum.

"Baik, saya akan segera membuat surat persetujuan operasi untuk Diva. Namun yang menandatangani suratnya harus salah satu anggota keluarganya."

"Baik Dok," jawab Masha.

"Suratnya nanti akan di antarkan ke ruang rawat pasien." Ucap Dokter Jihan yang diangguki oleh Masha.

"Terima kasih Dok. Kalau begitu saya permisi," 

Pasha & Masha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang