Prolog

13.9K 362 6
                                    

Happy Reading ❤️

***

Saat ini dua orang remaja sedang duduk berhadapan di meja makan. Seorang lelaki hanya duduk diam di tempatnya sambil menatap seorang gadis di hadapannya yang kini tampak sibuk mengambilkan makanan untuknya dengan wajah cemberut.

"Lo kenapa sih? gue bisa ambil sendiri," kata Pasha.

"Diem napa, giliran gue diemin salah, diomongin istri nggak benerlah, nggak perhatian lah. Lah giliran sekarang gue udah perhatian, malah banyak tanya." Jawab Masha.

"Salah lo sendiri kenapa jarang masakin makanan buat gue," kata Pasha.

"Gue juga punya kesibukan sendiri kali," kata Masha.

"Apa? pacaran?" Tanya Pasha.

"Dih ... lo pikir gue sama kayak lo yang sibuk pacaran sama orang lain saat udah nikah?" Kata Masha balik bertanya.

"Gue udah pacaran sama Rayya sebelum nikah sama lo, jadi lo harus terima," kata Pasha.

"Putusin lah bego." Masha meletakkan piring berisikan nasi dan lauk pauknya ke hadapan Pasha dengan kesal.

"Durhaka lo ngatain suami sendiri," kata Pasha tak terima.

"Kalau suaminya kayak lo sih boleh dikatain," kata Masha acuh.

"Gue pukul lo lama-lama," kesal Pasha yang membuat Masha tersenyum senang.

"Ayo sini pukul, biar gue bisa laporin kalau lo kdrt terus kita bisa cerai," kata Masha dengan senyumannya sambil menyodorkan wajahnya ke hadapan Pasha.

"Istri aneh," gumam Pasha dan memutuskan untuk menyantap makanannya.

"Ish lo kok nggak jadi mukul gue sih? sini cepetan pukul," kata Masha geram.

Karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari suaminya itu, Masha pun menggeram kesal dan memilih untuk ikut menyantap makanannya.

"Cuma ngancem doang, coba dipukul beneran," geram Masha.

***

Pasha & Masha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang