PM || 30

2.5K 78 2
                                    

Happy Reading ❤️

***

Setelah memasuki beberapa kelas, akhirnya ia menemukan keberadaan sumber gosip yang telah menyebar, yaitu Tina yang kini tampak sedang santai mengobrol dengan temannya.

"Wah, keren juga lo bisa nyantai setelah nyebarin gosip gak jelas gitu." Ucap Masha yang membuat Tina dan temannya menatap ke arahnya.

"Oh, hai Masha," sapa Tina dengan santai seolah tak terjadi apapun.

"Gak usah sok akrab, muak gue dengernya," ucap Masha yang membuat Tina tertawa.

"Gak usah marah-marah dong, nanti cepet tua. Kalau kulit lo udah keriput, nggak akan ada lagi cowok yang mau sama lo. Terus lo hidupnya gimana?" Tanya Tina

"Gak usah ngomporin gue kalau lo sendiri nggak bisa nanggung konsekuensi menyinggung gue." Ucap Masha dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"Apa? Konsekuensi? Emangnya apa yang bisa lo lakuin selain centil ke para cowok?" Tanya Tina dengan memasang wajah meremehkan yang mengundang tawa dari para siswa dan siswi yang menyaksikan hal itu.

Masha yang mendengar hal itu menyunggingkan sebelah senyumnya dan melangkahkan kakinya mendekat ke arah Tina. Tiba-tiba Masha melayangkan pukulannya ke pipi Tina, yang membuat gadis itu membelalakkan matanya kaget sambil memegangi pipinya.

"Itu cuma peringatan, pembalasan yang sebenarnya belum gue mulai. Masih banyak hadiah yang bakal gue kasih ke lo, jadi... persiapin diri lo ya," ucap Masha yang hendak berlalu keluar kelas.

Namun, Tina yang tampak tak terima dengan itu semua dan segera berjalan cepat menyusul Masha. Ia hendak menjambak rambut Masha dari belakang, namun sebelum itu semua terjadi ada seseorang yang menendang kakinya dengan kuat.

Hal itu berhasil membuatnya meringis kesakitan dan jatuh terduduk memegangi kakinya.

"Gue gak akan segan sama orang yang mau nyakiti Masha. Jangan pikir karena lo perempuan, gue akan bersikap lunak ke lo, paham." Ucap Kelvin yang segera mengikuti langkah Masha.

Masha berjalan menuju ke rooftop sekolah. Ia menggeram kesal dengan apa yang telah terjadi.

"Sha," panggil seseorang.

"Apa?" Tanya Masha tanpa memutar tubuhnya

"Cowok divideo itu siapa?" Tanya Kelvin yang kini berdiri di samping Masha.

"Lo gak perlu tau," jawab Masha. 

"Gue harus tau," ucap Kelvin yang tak digubris oleh Masha.

"Sha, stop rahasiain banyak hal dari gue. Gue bukan musuh lo, jadi lo gak perlu tertutup sama gue," ucap Kelvin dengan memegangi kedua pundak Masha yang membuat gadis itu menatapnya.

"Ada banyak hal yang lebih baik lo nggak perlu tau, karena gue gak mau kalau lo ngalamin hal yang sama kayak gue." Ucap Masha dengan menepis tangan Kelvin dari pundaknya.

"Maksud lo apa? Apa yang selama ini lo alamin dan gak diketahui sama gue?" Tanya Kelvin bingung.

Masha memilih untuk tak menjawab pertanyaan Kelvin dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Sha, jawab pertanyaan gue, lo nggak cerita tentang siapa cowok itu dan sekarang lo ngomongin hal aneh yang membuat gue bingung." Ucap Kelvin.

"Sha," panggil Kelvin lagi karena Masha tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Sha, jawab gue," ucap Kelvin yang mulai kesal.

"STOP VIN!!" Ucap Masha yang juga sudah tersulut emosi.

Pasha & Masha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang