PM || 12

2.9K 97 0
                                    

Happy Reading ❤️

***

Saat ini Masha sedang mendudukkan tubuhnya di kursi kantin bersama Kelvin dan kedua sahabatnya.

Ia menyantap makannya dengan perasaan kesal karena ada beberapa orang siswa maupun siswi yang tampak terang-terangan membicarakan hubungan antara dirinya dan Kelvin.

Bahkan mereka juga melibatkan Raka dan juga Pasha dalam cerita itu. Mereka mengatakan kalau dirinya sengaja mencari perhatian dengan mendekati Raka yang dikenal sebagai lelaki cupu di sekolah.

Masha yang tak dapat menahan emosi-nya pun menggebrak meja itu dengan kuat yang membuat semua orang terlonjak kaget.

"Kenapa sih pada suka ikut campur masalah orang? gue deket sama siapa aja itu terserah gue, nggak ada satu pun dari kalian yang berhak ngatur kehidupan gue." Ucap Masha dengan menatap tajam satu per satu siswa disana.

"Mangkanya jangan caper," ucap salah satu siswi yang membuat Masha menatap ke arahnya.

"Caper?" Tanya Masha dengan melangkahkan kakinya mendekati siswi itu.

"Kenapa? nggak terima?" Tanyanya.

"Terserah lo mau ngomongin gue apa, tapi sebaiknya lo ngaca dulu. Lo bilang gue caper, tapi lo sendiri lagi caper ke orang-orang," kata Masha.

"Ngapain gue caper, emangnya lo pikir gue itu sama kayak lo?" Ucapnya dengan nada meremehkan.

Masha yang mendengar hal itu tertawa kecil dan mencengkram pipi siswi itu.

"Gue jadi kasihan sama lo," kata Masha dengan menatap penampilan siswi itu dari bawah hingga atas.

"Pake sepatu mahal, jam tangan mahal, tapi sayangnya gak MAMPU beli cermin." ucap Masha dengan menyunggingkan sebelah senyumnya.

"Gue bisa beli cermin sebanyak yang gue mau," ucapnya dengan menepis tangan Masha dari wajahnya.

"Ya, tapi percuma beli cermin banyak-banyak kalau lo masih nggak terti caranya NGACA" ucap Masha

Masha pun sengaja menginjak kaki siswi itu dan setelahnya berlalu begitu saja dari kantin.

Siswi itu tampak meringis kesakitan karena ulah Masha, namun Masha tampak tak menggubris hal itu dan tetap melanjutkan langkahnya.

Saat Masha melangkahkan kakinya keluar dari kantin, matanya tak sengaja berpapasan dengan Pasha. Namun hal itu tak berlangsung lama, karena Masha segera mengalihkan pandangannya.

Sedangkan Kelvin yang melihat hal itu pun, menghampiri siswi itu.

"Punya nyawa berapa lo?" Tanya Kelvin saat berada di hadapan siswi itu.

"Hah?" Bingungnya

"Kalau nyawa lo cuma 1, sebaiknya lo jaga baik-baik. Karena gue gak akan segan-segan ke orang yang mengusik Masha." Ucap Kelvin dengan penuh penekanan di setiap katanya.

Setelah mengatakan hal itu, Kelvin pun ikut melangkahkan kakinya keluar dari kantin untuk menyusul Masha.

"Ayo," ucap Farah yang ikut melangkahkan kakinya keluar kantin.

"Lo gak mau ngasih pelajaran ke mereka dulu?" Tanya Amel bingung.

"Lawannya terlalu lemah, gak menantang," ucap Farah dengan terus melanjutkan langkahnya.

Amel yang mendengar hal itu pun mengangguk-angukkan kepalanya dan segera berjalan cepat menyusul Farah.

Sedangkan siswi tadi tampak menggeram kesal karena merasa di remehkan oleh Masha dkk.

Pasha & Masha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang