PM || 15

2.9K 99 0
                                    

Happy Reading ❤️

***

Saat ini Masha sedang dalam perjalanan pulang menuju ke rumahnya. Selama di perjalanan ia terus menggerutu tanpa henti karena terus teringat dengan cibiran dari para siswi di sekolahnya tadi.

"Tuh cewek bener-bener ngajak gelud, sibuk banget ngurusin hidup orang. Kalau gue deket sama cowok kan nggak ada hubungannya sama dia," dumel Masha.

"Emangnya dia siapa? suami gue? Pasha aja nggak ngelarang gue," lanjut Masha.

Namun sesaat kemudian ia menggelengkan kepalanya, menepis pikirannya itu.

"Dih, ngapain gue nyebut dia suami. Mana ada suami yang terang-terangan selingkuh, pacaran sama cewek lain didepan istrinya sendiri," kata Masha.

Ia pun mempercepat laju mobilnya dengan tujuan agar ia tak kembali memikirkan Pasha, yang belum tentu memikirkannya.

Saat mobilnya memasuki halaman rumah, ia pun segera memarkirkan mobilnya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

"Masha pulang," ucap Masha saat memasuki rumah.

Seketika ia tersenyum kecil karena tak mendapatkan sahutan.

"Biasanya setiap gue pulang sekolah, udah ada Mami yang lagi nonton TV dan ngejawab salam gue," gumam Masha dengan menatap ke arah sofa di ruang tamu, yang tak terdapat seorang pun disana.

Ia pun segera melangkahkan kakinya menuju ke kamar dan segera membersihkan tubuhnya.

Setelahnya ia pun segera memakai pakaian santainya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia segera meraih ponselnya dan membuka aplikasi chatting-nya.

Ia baru menyadari kalau dua hari yang lalu Mahen mengirimi pesan chat kepadanya. Ia pun segera membukanya.

Mahen.dra
Sha
Hari ini lo sibuk nggak?
kalau lo lagi nggak sibuk, kita main basket sama anak-anak lain yuk
For fun aja, sekalian kumpul lagi

"Lumayan sih untuk ngilangin stress karena tuh cewek nggak jelas. Tapi Mahen ngirim pesannya dari dua hari yang lalu, kalau hari ini mereka mau nggak ya." Gumam Masha.

Masha pun segera menekan tombol panggilan dan mendekatkan ponselnya ke telinga.

Setelah menunggu beberapa saat, panggilan telpon itu pun tersambung.

"Halo Sha," ucap Mahen dari seberang telpon.

"Halo Hen, ayo main basket sekarang ajak yang lain juga," ajak Masha langsung.

"Ye, gue udah ngajak lo dua hari yang lalu, kita udah main basket kemarin lusa, masa hari ini mau main basket lagi," kata Mahen.

"Gue nggak sadar kalau ada pesan dari lo", jawab Masha.

"Itu salah lo sendiri," kata Mahen.

"Jadi lo nggak mau nih? oke deh, cukup tau aja gue," kata Masha.

"Dih sejak kapan lo jadi ngambekan gini," kata Mahen.

"Sejak lo jahat sama gue," jawab Masha asal.

"Sejak kapan gue jahat sama lo," kata Mahen.

"Ayolah Hen ajakin yang lain," ajak Masha lagi, tanpa memperdulikan perkataan Mahen sebelumnya.

"Napa sih lo pengen banget main basket? ada masalah lo ya?" Tanya Mahen dengan nada menggoda.

"Ya gitu lah," kata Masha.

Pasha & Masha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang