PM || 56

2.4K 69 8
                                    

Happy Reading ❤️

***

Saat ini seorang gadis tampak asik menatap seisi rumah yang baru pertama kali ia kunjungi itu. Rumah yang didominasi dengan warna putih itu terlihat sangat mewah dan elegan. 

"Gimana? Ada yang kurang nggak?" Tanya Pasha yang berjalan menghampiri gadis itu

"Ada," jawab Masha dengan menatap ke arah Pasha yang kini sedang merangkulnya dari samping.

"Apa?" Tanya Pasha

"Kurang barang gue disini. Semuanya barang lo, nggak adil." Ucap Masha dengan memberengut 

"Iya, nanti setelah kita nikah rumah ini bakal kita tempati dan juga bakal diisi sama barang lo." Ucap Pasha yang diangguki oleh Masha

"Tapi dua bulan terlalu lama," lesu Masha.

"Iya, gue juga pengen cepet-cepet berumah tangga sama lo." 

Mendengar perkataan Pasha membuat pipi Masha memanas seketika. Ia juga sudah tak sabar untuk menantikan hari itu tiba.

Mereka berdua telah memutuskan untuk kembali melangsungkan pernikahannya yang nantinya akan dicatat di akta nikah sehingga diterima oleh agama dan hukum. 

Meskipun bagi beberapa orang hal itu dianggap membuang-buang waktu, tetapi mereka tetap ingin melakukannya. 

Mereka ingin pernikahan ini dilakukan atas dasar keinginan keduanya, sehingga kebahagiaan akan menyelimuti rumah tangga mereka nantinya.

"Nanti kita cari cincin sama bajunya ya, tapi sebelum itu gue bakal masakin lo makan siang spesial." Ucap Pasha yang membuat Masha menatapnya dengan mata berbinar.

"Lo yang masak?" Tanya Masha memastikan apa yang ia dengar

"Iya, sejak tinggal sendiri gue udah mulai belajar dikit-dikit. Tapi lo tenang aja, rasanya pasti nggak akan kalah dengan restoran bintang lima." Ucap Pasha dengan penuh percaya diri

"Mohon chef Pasha untuk menyiapkan makanan yang lezat untuk makan siang hari ini." Ucap Masha dengan senyumannya

"Lo duduk aja, gue mau masak dulu," ucap Pasha yang dibalas gelengan oleh Masha.

"Gue mau ikut ke dapur," 

"Yaudah ayo."

Mereka berdua pun segera melangkahkan kakinya menuju ke dapur rumah itu. Saat dilihatnya Pasha sedang memeriksa bahan masakan di kulkas, Masha memilih untuk mendudukkan tubuhnya di kursi makan untuk menonton Pasha memasak.

Pasha tampak mengeluarkan beberapa bahan masakan dari kulkas dan mulai memotong beberapa sayuran dan juga daging.

Meskipun ia harus segera menyelesaikan kegiatan memasaknya, Pasha terus saja curi-curi pandang ke arah Masha.

"Hati-hati tangannya luka," peringat Masha yang membuat Pasha segera mengalihkan pandangannya.

Masha tampak duduk dengan nyaman selagi mengamati Pasha yang sibuk berkutat di dapur. 

Setelah setengah jam lebih berkutat dengan peralatan memasak, akhirnya masakan itu telah terhidang dengan begitu menggiurkan di atas meja. 

Masha segera beranjak dari duduknya untuk mengambil peralatan makannya, namun seketika ia terdiam di tempatnya karena tak mengetahui dimana Pasha menyimpan piring dan juga alat makan.

Pasha yang tampak menyadari kebingungan Masha segera beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya untuk mengambil piring.

"Piringnya disini, kalau gelas ada di lemari paling ujung." Ucap Pasha setelah mendapatkan piringnya.

Pasha & Masha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang