PM || 14

2.7K 107 0
                                    

Happy Reading ❤️

***

"Lo kenal dia Sha?" Tanya Amel yang membuat Masha menatapnya.

"Hm," jawab Masha.

"Gue Raka, temen sekelas Masha," ucap Raka dengan mengulurkan tangannya.

Amel yang melihat hal itu pun segera menyambut uluran tangan Raka.

"Gue Amel, sahabatnya Masha," ucap Amel dengan senyumannya.

"Gue Farah," ucap Farah.

"Salam kenal," ucap Raka dengan kembali menarik tangannya dari Amel.

"Lo kenapa nggak sekolah Sha?" Tanya Raka

"Males," jawab Masha sekenanya.

"Lo beneran jadian sama tuh bocah?" Tanya Raka tiba-tiba yang membuat Masha menatapnya dengan bingung.

"Bocah? Siapa? Kelvin?" Tanya Masha

"Iya kali, gue gak tau namanya siapa," kata Raka.

"Gue nggak jadian sama siapa pun," jawab Masha.

"Oh, bagus kalau gitu," kata Raka.

"Hah? lo nggak jadian sama Kelvin? terus kenapa dia neraktir kita berdua?" Tanya Amel.

"Mana gue tau pikiran dia. Lagian kenapa kalian bisa percaya gitu aja, padahal gue nggak pernah ngeiyain," kata Masha.

"Oh gitu," ucap Amel dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Gue pergi duluan ya, kalian lanjut aja ngobrolnya," ucap Raka dengan beranjak dari duduknya.

"Iya, dah" ucap Amel dengan melambaikan tangannya.

Raka yang mendapati hal itu hanya tersenyum dan melangkahkan kakinya keluar dari cafe itu begitu saja. Sedangkan Amel yang mendapati hal itu mengembangkan senyumnya.

"Lo kok nggak cerita kalau punya temen sekelas yang cakep kayak gitu?" Tanya Amel

"Iya, gue juga nggak pernah liat di kelas lo," kata Farah.

"Besok ke kelas gue, biar kalian langsung paham" kata Masha.

"Maksudnya?" Bingung Amel

"Tunggu aja besok," kata Masha.

Setelah itu, mereka memutuskan untuk mengobrol sambil meminum jus yang ada di hadapan mereka.

***

"Makasih ya Mel, Far, udah nemenin gue hari ini," ucap Masha saat ia sudah sampai di rumahnya dengan diantarkan oleh Amel dan Farah.

"Iya Sha, lo bilang makasih mulu," kata Amel yang membuat Masha terkekeh kecil.

"Yaudah kita pulang ya, lo langsung istirahat," kata Amel yang diangguki oleh Masha.

Amel pun melajukan mobilnya menjauh dari rumah Masha. Melihat temannya sudah pergi, Masha pun segera melangkahkan kakinya memasuki rumahnya.

Saat membuka pintu rumah, seketika ia terlonjak kaget saat mendapati Pasha berdiri di hadapannya dengan tangan yang dilipat di depan dada.

"Dari mana?" Tanya Pasha

"Pergi sama temen," jawab Masha dengan hendak kembali melangkahkan kakinya menuju kamar.

"Jadi lo nggak ke sekolah karena mau pergi sama temen lo?" Tanya Pasha dengan menahan pergelangan tangan Masha.

Pasha & Masha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang