PM || 37

2K 69 3
                                    

Happy Reading ❤️

***

Jarum jam terus berputar tanpa henti, tanpa terasa saat ini jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. 

Seorang remaja lelaki tampak tertidur dikursi yang ada didepan salah satu ruang rawat inap. Tak ada aktifitas yang dapat ia lakukan selama beberapa jam sebelumnya, sehingga tanpa sadar ia telah berlabuh ke alam mimpi.

Ia seketika terbangun dari tidurnya saat mendengar suara pintu terbuka. 

"Masha udah tidur?" Tanya Pasha dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul.

Kelvin yang mendengar hal itu menyunggingkan sebelah senyumnya dan tanpa dapat diprediksi, ia mencengkram kerah baju Pasha dengan kuat yang membuat lelaki itu berdiri dari duduknya.

"Apa yang lo lakuin ke Masha?!" Ucap Kelvin yang tak dapat menahan emosinya lagi.

"Maksud lo apa?" Tanya Pasha bingung

"Kenapa Masha sampe ketakutan ngeliat lo! Lo itu sepupunya Masha, kenapa lo bisa tega-teganya nyakitin dia!" Kesal Kelvin

"Lo nggak usah sembarangan ngomong kalau lo sendiri nggak tau apa yang sebenarnya terjadi." Ucap Pasha yang ikut kesal karena sikap sok tau Kelvin.

Pasha menepis tangan Kelvin yang mencengkram kerah bajunya hingga terlepas.

"Lo bilang kalau gue ngomong sembarangan? Terus gimana cara lo ngejelasin ke gue tentang apa yang ngebuat Masha takut ngeliat lo!" 

"Masha terkena gangguan fobia sosial," jelas Pasha yang membuat Kelvin tertawa kecil.

"Fobia sosial? Lo pikir gue bakal percaya sama apa yang lo bilang?" Tanya Kelvin

"Terserah lo mau percaya atau nggak, tapi lo bakal liat besok disaat Masha ketemu sama orang lain." Ucap Pasha 

"Oke," setuju Kelvin dengan kembali melangkahkan kakinya memasuki ruang rawat inap Masha.

Pasha yang melihat hal itu menendang asal kursi disampingnya, meluapkan emosinya karena Kelvin tadi. 

***

Ketika pagi hari menyambut, seorang remaja laki-laki yang baru saja terbangun dari tidurnya pun telah disambut dengan senyuman hangat dari gadis yang ia sukai selama ini. 

"Pagi Sha," ucap Kelvin dengan suara seraknya.

"Pagi," jawab Masha.

Kelvin menegakkan tubuhnya dan merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal karena tidur di kursi.

"Capek ya?" Tanya Masha yang dibalas gelengan oleh Kelvin.

"Cuma pegel dikit doang," jawab Kelvin yang membuat Masha mengangguk-anggukkan kepalanya.

Tok... tok... tok...

Suara ketukan pintu terdengar yang membuat kedua remaja itu mengalihkan pandangannya menuju ke sumber suara.

Seorang suster tampak berjalan memasuki ruang rawat Masha dengan membawa sebuah nampan ditangannya.

Masha yang melihat kedatangan suster itu pun segera mengubah posisinya menjadi duduk.

Kelvin tiba-tiba merasakan tangannya di cengkram erat oleh Masha yang membuatnya segera menatap gadis itu. Raut wajah takut seperti saat melihat Pasha kemarin, kini kembali terlukiskan dengan jelas diwajahnya.

"Vin... takut," ungkap Masha yang membuat Kelvin segera menggenggam tangan gadis itu.

"Gapapa kok, susternya cuma mau nganter makanan." Kata Kelvin mencoba menenangkan gadis itu.

Pasha & Masha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang