PM || 54

2.1K 69 7
                                    

Happy Reading ❤️

***

Hari libur telah tiba, akhirnya hari ini Masha dapat beristirahat sejenak dari pekerjaannya. Meskipun hanya sehari, tetapi hari libur tetaplah hari libur.

Masha memeriksa pesan yang dikirimkan oleh Mahen kepadanya semalam yang mengundangnya untuk datang ke pesta ulang tahun Shifa. 

Masha merasa tak sabar untuk menghadiri pesta itu karena Mahen mengatakan akan ada seseorang yang selama ini ingin bertemu dengannya.

Sehingga ia mulai menebak-nebak dengan menggumamkan satu persatu nama anggota Baspenta. 

Namun semakin dipikirkan, ia semakin tak menemukan jawabannya. 

Karena tak ingin terlalu pusing memikirkan hal itu, ia pun menepis semua hal itu dari pikirannya sementara waktu dan memilih untuk menikmati hari liburnya dengan bersantai sambil menikmati camilan.

Saat sedang asik dengan dunianya sendiri, ia mendapati sebuah panggilan masuk dari Faris.

"Ngapain dia nelpon?" Gumam Masha

Meskipun begitu, ia segera mengangkat sambungan telpon itu.

"Halo Ris, kenapa?" Tanya Masha

"Lo lagi sibuk nggak?" Tanya Faris

"Nggak,"

"Sekarang coba lo tebak gue ada dimana?" Tanya Faris yang membuat Masha mengerutkan dahinya bingung.

"Apa urusannya sama gue?" Tanya Masha

"Coba tebak aja Sha," ucap Faris.

"Di depan rumah gue," jawab Masha asal.

"Lo kok bisa tau?" Tanya Faris yang membuat Masha segera beranjak dari kasurnya.

Masha berjalan menuju ke jendela kamarnya dan menggeserkan hordengnya, benar saja di depan pagar rumahnya ada Faris yang berdiri dengan bersandar di mobilnya.

"Lo ngapain ke rumah gue?" Tanya Masha

"Ngajakin lo jalan-jalan," ucap Faris.

"Gue gak ada waktu," ucap Masha.

"Bentar doang, Sha," ucap Faris.

"Gak bisa," 

"1 jam doang,"

"Gak bisa, Ris."

"Setengah jam deh," ucap Faris.

"Gak bisa,"

"10 menit," 

"Gak bisa."

"Yaudah, gue cuma mau liat lo bentar doang," ucap Faris mengalah.

"Mager," ucap Masha yang membuat Faris terdiam beberapa saat.

"Lo ke balkon bentar, bisa?" Tanya Faris yang membuat Masha menghela nafasnya pelan.

"Bentar," ucap Masha dengan segera membuka pintu balkonnya. 

Ia melangkahkan kakinya keluar balkon dan menatap ke arah Faris yang masih berdiri di depan pagar rumahnya.

Faris menatap ke arah Masha dan melambaikan tangannya.

"Udah?" Tanya Masha

"Bentar lagi," ucap Faris yang masih asik menatap ke arah Masha.

Pasha & Masha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang