PM || 46

1.8K 60 0
                                    

Happy Reading ❤️

***

Saat hari sudah menjelang sore, perlahan manik mata seorang gadis yang sedari tadi terbaring di brankar rumah sakit pun terbuka. Matanya mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya yang ada.

"Eh udah bangun," ucap Maminya yang membuat Masha menatap ke arah asal suara itu. 

Masha yang mendengar hal itu pun hendak mendudukkan tubuhnya, namun ia meringis kecil saat merasakan nyeri di tangan kirinya. 

"Eh, kok Masha di infus Mih?" Tanya Masha dengan bingung.

"Iya sayang, untuk sementara waktu kamu di rawat dulu ya," ucap Maminya.

"Karena fobia Masha lagi?" Tanya Masha yang diangguki kecil oleh Maminya.

"Yaudah gapapa," ucap Masha dengan menyapukan pandangannya ke seisi ruang rawat inapnya.

"Oh iya, tadi Masha sama Amel dan Farah kesini karena mau ketemu Kelvin, Mami tau nggak tentang Kelvin?" Tanya Masha

"Hah? Kelvin? Ngapain kalian nemuin Kelvin disini?" Tanya Maminya bersikap seolah tak mengetahui apapun.

"Gak tau juga, tadi Amel yang ngajakin ke sini," ucap Masha.

"Oh iya, Amel sama Farahnya dimana?" Tanya Masha yang membuat Maminya tampak gugup.

"Itu... mereka pulang dulu bentar," ucap Maminya.

"Loh, nggak jadi ketemu Kelvin?" Tanya Masha bingung

"Mungkin karena fobia kamu muncul, jadinya mereka nggak ketemu Kelvin," ucap Maminya yang membuat Masha tampak murung.

"Masha nyusahin ya Mih?" Tanya Masha yang dibalas gelengan tegas oleh Maminya.

"Tapi Mami, Papi, sama temen-temen Masha yang lain jadi harus repot ngejagain Masha," ucap Masha.

"Nggak ngerepotin sayang, udah jangan mikir kayak gitu lagi," ucap Maminya.

"Tapi...,"

"Mami marah loh kalau kamu ngomong kayak gitu lagi," ucap Maminya yang membuat Masha tersenyum.

"Iya, nggak lagi," ucap Masha.

"Oh iya, sekarang kamu makan dulu ya, biar bisa minum obatnya," ucap Maminya yang diangguki oleh Masha.

Maminya pun segera menyuapi Masha dengan penuh sabar. Sesendok demi sesendok berhasil dihabiskan oleh Masha, hingga akhirnya tak ada lagi makanan yang tersisa. 

Setelah berselang beberapa saat, Maminya pun membantu Masha untuk meminum obatnya. 

"Oh iya Mih, Masha mau nanya boleh?" Tanya Masha 

"Boleh dong, mau nanya apa?" Tanya Maminya

"Masha udah pernah bilang kan ke Mami kalau Masha suka sama Kelvin," ucap Masha yang diangguki oleh Maminya.

"Tapi sekarang Masha takut untuk suka sama Kelvin Mih," ucap Masha.

"Kok takut?"

"Emangnya Kelvin masih mau ya sama Masha?" Tanya Masha yang membuat Maminya mengerutkan dahinya bingung.

"Masha udah pernah nikah sama orang lain," ucap Masha.

"Tapi Masha nggak berani untuk jujur ke Kelvin. Masha takut Kelvin bakal ngelakuin hal-hal berbahaya," ucap Masha yang membuat Maminya terdiam.

"Bahkan selama ini Masha ngebohongin Kelvin, Masha bener-bener takut banget Kelvin tau, kalau dia tau pasti dia bakal marah banget atau mungkin dia benci sama Masha," ucap Masha yang membuat air mata di pipi Maminya tak dapat dibendung lagi.

Pasha & Masha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang