Win - Part 25

2.3K 170 14
                                    

Part 25














Selamat membaca^^



















Aku melangkah beriringan dengan ohm dan pringking. Mereka menyeretku untuk ikut bersama mereka entah kemana. Saat ini kami berada di area kampus lagi berjalan kearah parkiran kampus. Aku berada di tengah-tengah mereka.

" Bisa lepaskan tanganku ohm?" kesal ku saat ohm menguatkan rangkulannya di pundakku. Sedangkan pringking memeluk lengan kiri ku dengan erat.



" Tidak. Nanti kamu bisa kabur " jawab ohm cepat. Aku hanya mendengus kesal. Bagaimana aku bisa kabur jika hari ini aku berniat numpang sama dirinya? P'bright tidak bisa menjemputku hari ini, papii dan papa melarang keras aku pulang naik bus dan aku merasa tidak rela mengeluarkan uang mahal hanya untuk naik taksi. Biarkan saja di bilang pelit, aku lagi menabung saat ini.



" Memangnya kita mau kemana sih? "




" Nanti kamu juga akan tahu" pringking menjawab dengan senyum lebarnya dan aku tidak suka itu. Pringking dan ohm itu satu spesies, otak mereka sama. Sama-sama kriminal. Jadi senyum manis mereka tidak bisa di artikan sesuatu yang menyenangkan untuk ku. 




" Cepat beri tahu atau aku tidak akan menganggap kalian sahabat lagi " ancam ku. Tapi mereka tidak menghiraukan dan malah tertawa mengejek pada ku.


" Kamu yang akan Rugi jika tidak mau bersahabat dengan kami, hanya kami teman dan sahabat yang kamu punya" jawab ohm percaya diri dan sialnya itu benar. Hanya mereka sahabat yang aku punya -_-



" Setidaknya lepaskan aku, kita sudah seperti kembar Siam. " Rengekku lagi, dan lagi- lagi mereka hanya menggeleng dan tetap menyeretku ke mobil ohm.



Kami sudah hampir sampai ke mobil ohm, hanya beberapa meter lagi. Tiba-tiba langkah kaki ku berhenti dan membuat ohm dan pringking juga ikut berhenti.



" Kenapa berhenti?" Tanya ohm dan pringking bersamaan.



Aku masih diam menatap sosok yang berdiri di depan mobil ohm. Sudah lama aku tidak melihat orang itu, apakah ini yang ingin di tunjukkan ohm dan pringking pada ku?



" Jadi ini yang ingin kalian tunjukin padaku?" Tanyaku pelan.




Ohm dan pringking menatap kearah yang aku pandang. Di depan kami, di sebelah mobil ohm terparkir sebuah mobil sport mewah bermarna merah, tapi bukan itu fokusnya, di samping mobil itu berdiri seorang pria Asia - Amerika sambil tersenyum kearah kami. Phi luke.




Kami berjalan, lebih tepatnya aku di seret ohm dan pringking kearah p'luke.




"Swadekha p'luke "

"Swadekhab p'luke "



Kami memberi wai bersamaan begitu kami berdiri di hadapan p'luke.




" Swadee nong "



"  Bagaimana kabar p'luke?"

" Apa yang phi lakukan di sini?"

Pringking dan ohm bertanya berbarengan, p'luke tersenyum mendengar pertanyaan beruntun mereka.


" Kabar phi baik. Phi di sini sedang menunggu win "



Aku terkejut mendengar pernyataan p'luke. Aku menatap p'luke dengan tatapan bertanya sambil menunjuk diriku.



" Benar. Phi ada urusan dengan kamu win " jawab p'luke dengan anggukan kepalanya.



Lihat aku, Aku melihat muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang