Lihat aku, Aku melihat mu

Win - Part 21

Part 21

Selamat membaca~~

Nomor yang anda tuju seda...

Ugh.

"P'bright kemana sih?"

Aku menatap ponsel ku dengan kesal.  Sejak semalam p'bright tidak bisa di hubungi. Tidak ada yang tahu keberadaannya di mana. Bahkan paman arm dan bibi alice. Padahal malam ini adalah acara keluarga kami.

Apa p'bright selingkuh?

Nomor yang anda tuju se...

" Ugh!"

" Kenapa win? " aku terkejut mendengar panggilan itu. Aku membalikkan badan ternyata papa.

" Papa kenapa di luar? " tanyaku mendekat kearah papa yang tengah berdiri di teras rumah.

" Seharusnya papa yang bertanya kenapa kamu sendiri di taman dengan muka kesal begitu? Apa kamu tidak senang jika chimon akan bertunangan besok?" tanya papa lembut. Aku menggeleng. Papa membawaku duduk di kursi dekat teras rumah.

" Lalu kenapa?" tanya papa lagi.

" p'bright pa... " mataku memanas hanya dengan menatap papa. Sejak menjalin hubungan dengan p'bright, aku menjadi sangat sensitif dan juga egois.

" Kenapa dengan bright, hm? Papa pikir kalian baik-baik saja."

" Kami memang baik-baik saja. Hanya saja p'bright tidak bisa di hubungi sejak semalam Pa." adu ku dengan air mata yang perlahan jatuh.

Papa mengusap air mataku lembut dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya mengusap tanganku.

" Kenapa menagis? Papa yakin bright pasti baik-baik saja" ujar papa lembut.

" Apa mungkin p'bright selingkuh dari win? "

" Tidak mung... "

" Kamu berpikir terlalu jauh"

Aku sontak menghadap kearah suara yang memotong pembicaraan papa. Mataku membulat besar. Aku terkejut melihat sosok di depan ku.

Di depan ku berdiri sosok tinggi yang menggunakan Gaun putih yang melekat di badannya Dengan Outer buju panjang yang sama panjangnya dengan Gaun yang di gunakannya. Dan gaunnya terbelah di sebelah kanan hingga paha. Jangan lupakan rambut palsu warna coklat yang di curly itu.

Aku teliti lagi sosok yang tengah menatapku. Aku berdiri dan berjalan mendekati sosok itu.

" Bright? "

Itu bukan suaraku, tapi papa yang bertanya. Sosok itu tersenyum dan mengangguk.

" Benar paman." balasnya sambil tersenyum. Aku terkejut mendengarnya. Apa benar ini p'bright? Aku mendekat dan berdiri tepat di depan sosok itu.

" Kenapa kamu menatap phi seperti itu? " tanyanya. Mulut ku terbuka leber karna terkejutnya.

" Kenapa phi berpenampilan seperti ini?! " pekik ku begitu bisa menguasai rasa terkejut ku. Dia hanya terkekeh kecil dan tangan kanannya mengusap kepala ku lembut.

" Phi sudah berjanji dengan papii kamu jika kamu lupa." jelasnya.

" Jika phi lupa, papa juga sudah melarangnya. Iya kan pa?" aku menatap papa yang sekarang telah berdiri di sampingku.