Bright - part 17

2.7K 263 12
                                    


Part 17

















Selamat membaca ^^



















" Mama tolong bright!!!" teriak ku begitu mereka sudah sangat dekat. Biarlah aku di kira banci, aku benar-benar sangat takut saat ini.

" Astaga suara kamu bright!" kesal papa sambil mengusap telinganya. Paman off dan paman tay juga melakukan hal yang sama.

Mereka kembali duduk dan menatap aku dengan kesal. Aku masih menatap mereka takut.

"Paman tidak menyangka ternyata lelaki keren seperti kamu bisa menjerit kuat seperti itu. " kesal paman tay.

" Mau bagaimana lagi paman, bright merasa terancam." balasku.

" Papa tidak pernah mengajarkan kamu untuk menjerit seperti itu jika merasa terancam."

" Memang tidak. Papa mengajarkan bright untuk memakai kekerasan. Tapi apa papa mau bright menghajar kalian? "

" Kamu mau menghajar paman? " balas paman off sinis. Aku menggeleng sambil tersenyum kecut. Duh, galak banget sih calon mertua.

" Jadi kita menjalankan plan A? Tidak plan B saja? Aku lebih suka plan B. " ujar paman tay dengan wajah sok seriusnya. Papa memandang paman off menunggu jawabannya.

" Aku juga lebih suka dengan plan B. Tapi aku takut win marah, lalu gun marah, lalu aku tidak dapat jatah.! Hell no!." balas paman off sambil membayangkan perkataannya. Wajahnya terlihat takut. Dasar orang tua, masih saja berpikir jatah!

" Kau tidak takut pada ku jum atau istriku? Itu anak aku yang akan kau eksekusi " Tanya papa sambil menatap paman off. Aku menatap papa penuh harap. Ternyata papa tidak segila itu ikut dengan sahabatnya. Love you paa.

" Tapi tidak apa juga. Aku sudah terlanjur kesal. " lanjut papa. Aku menatap papa horor.

" Apa maksud papa?! " aku tarik kembali kata cinta tadi! Cinta aku hanya untuk mama dan win saja!

Papa, paman off dan paman tay menatapku remeh. Lalu paman off berdiri menuju meja kerjanya dan mengambil sesuatu, setelah itu kembali duduk di sofa yang di dudukinya tadi. Aku masih mengawasi gerak-gerik para sahabat aneh ini.

Paman off meletakkan sebuah paper bag yang di ambilnya di meja tadi di atas meja. Paper bag cukup besar. Papa dan paman tay terkekeh saat paman off mendorong paper bag itu kearahku. Paman off memberi isyarat agar aku membukanya. Aku membuka paper bag itu dengan ragu. Sedikit khawatir dengan isinya, bisa saja sesuatu yang berbahaya seperti ular! Mereka sedikit aneh! Jadi harus di waspadai.

Gaun wanita beserta wig dan heels di dalam paper bag itu. Untuk apa?

Aku menatap mereka dengan pandangan bertanya. Papa dan paman tay tidak berhenti tertawa, sedangkan paman off mesih menatap ku dengan wajah sok seriusnya. Aku yakin pasti paman off berusaha keras untuk tidak ikut tertawa.

" Ini untuk apa paman? " tanya ku ragu.

Bukannya menjawab pertanyaaku,paman off malah menunjukkan smirk nya padaku. Mendadak perasaan ku tidak enak. Sepertinya aku bisa menebak untuk apa gaun wanita itu. Dan sepertinya paman off menyadari jika aku paham maksudnya, dia mengangguk membenarkan.

" Tidak! Bright tidak mau! " tolak ku tidak terima.

" Kamu pakai atau paman tidak merestui hubungan kamu dengan win. Paman masih sangat kesal karena kamu tidak bisa menjaga win dengan baik." ancam paman off.

Lihat aku, Aku melihat muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang