Selamat membaca~~~~
" Win jangan di kamar terus ayo keluar, kamu juga harus siap-siap sayang " teriak papa dari depan pintu kamarku.
Seminggu ini papa sangat-sangat rempong, bahkan jauh lebih rempong dari pada ibu-ibu komplek yang super rempong, karena Minggu ini, lebih tepatnya hari ini nanti malam adalah acara pertunangan chimon dan p'pluem. Papa ingin acara pertunangan chimon itu sempurna, bahkan harus sangat sempurna. Papa tidak Ingin ada celah sedikitpun untuk netijen julid buat komentar nggak penting.
Bukan hanya papa, bahkan papii juga sangat drama. Jauh lebih drama dari pada paman tay yang tidak dapat jatah dari paman new. Papii bahkan menangis sesenggukan selama seminggu ini. Papii dengan tingah alay bin lebay nya menangis meraung-raung sambil memeluk papa (modus) karena tidak ingin di tinggal oleh anaknya. Padahal chimon hanya bertunangan bukan ikut perang di perbatasan Palestina.
" Iyaa paa, bentar lagi win keluar, win masih capek " sahutku yang aku yakin pasti papa tidak dengar karena aku mendengar suara langkah kaki papa menjauhi kamarku.
Aku tidak bohong soal capek, aku benar-benar capek. Selama seminggu ini papa rempongnya ngajak-ngajak. Aku yang harus menemani papa mencari EO dan segala macam persiapan pertunangan chimon. Bahkan aku juga harus fitting berkali-kali sampai papa merasa puas dengan setelan yang akan aku kenakan, padahal yang tunangan chimon. Di tambah lagi aku juga harus ujian, plus harus menghadapi tingkah manja p'bright.
P'bright benar-benar bertambah manja semenjak keluar dari rumah sakit. P'bringh bahkan pernah menungguku di depan rumah dengan bucket bunga besar dan 10 paperbag Baju dari brand berbeda-beda hanya karena aku tidak membalas pesannya. Padahal saat itu aku lagi mengerjakan tugas bersama ohm dan aku lupa untuk membalasnya saat selesai mengerjakan tugas. Saat aku tiba di depan rumah p'bright langsung berlari memelukku dan memohon maaf yang otomatis membuat otak ku nge-lag. Bahkan p'bright sampai menangis! Astaga. Saat aku tanya kenapa p'bright seperti itu, p'bright dengan polosnya menjawab jika dia takut aku berpaling darinya dan memilih p'luke. Bahkan malam itu juga p'bright memohon pada papii dan papa agar di izinkan untuk menginap dan tidur bersamaku, dan tentunya di tolak mentah-mentah oleh papii.
Aku berdiri dari posisi baringku dan langsung keluar kamar menuju kamar chimon. Aku sudah selesai mandi dari sejam yang lalu, tapi aku malas mau langsung ke kamar chimon untuk di rias. Lagian papa aneh-aneh aja. Yang mau tunangan chimon tapi kenapa aku juga harus ikut dirias.
Aku terpana menatap chimon begitu masuk kekamarnya. Chimon terlihat sangat manis dan menawan di saat bersamaan. Padahal aku sudah sering melihat chimon berdandan, tapi tidak tau kenapa aura chimon saat ini berbeda. Mungkin karena dia mau bertunangan dengan orang yang di cintainya. Apa nanti saat aku bertunangan dengan p'bright aku akan terlihat menawan seperti chimon?
Aku menggeleng kan kepalaku cepat, bukan saatnya untukku memikirkan hal itu. Aku harus fokus ke pertunangan chimon dulu." Kamu sangat menakjubkan nong " ujar ku dan melangkah mendekati chimon. Aku tidak bohong, chimon benar-benar manis dan menawan. Wajar saja p'pluem cinta mati padanya.
" Jangan berkata seperti itu phi~~, chimon malu " balas chimon sambil berusaha menutup wajahnya dan tentu saja di tahan oleh p'jenny - penata riasnya.
" Ooiik nong! Jangan merusak hasil karya ku " kesal phi jenny.
" Maaf phi " balas chimon sambil memberikan 2 jarinya.
" Chimon, phi sangat penasaran. Apakah kamu tidak gugup? "
" Sangat phi. Bahkan aku hampir saja pingsan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lihat aku, Aku melihat mu
RomanceWin metawin pemuda berumur 20 tahun. win merupakan sosok yang ceria dan baik hati. Meskipun berasa dari keluarga yang kaya raya tidak membuatnya menjadi orang yang sombong bahkan win tidak suka memerkan kekayaan dan ketenar keluarganya. Banyak yang...