Win - Part 19

2.6K 252 29
                                    








Part 19




















Selamat membaca^^

















" P'bright itu milikku. Kekasihku. Jadi tidak ada yang bisa cocok dengannya selalin aku! Hanya aku satu-satunya orang yang cocok berasamanya! " teriak ku kesal.

" Senang mendengar pacarku cemburu."










" P'bright! "

Aku berlari kearah p'bright dan memeluknya. Ku eratkan pelukannku dan menghirup wanginya. Mataku terasa panas.

Aku sangat merindukannya. Rasanya tidak cukup hanya dengan memeluknya.

Ku rengangkan pelukanku pada p'bright. "kenapa di lepas. Phi masih ingin me..."

Ku bungkam protesan p'bright dengan bibirku. Ku hisap bibir bawahnya dengan kuat. P'bright membalas ciumanku. Kedua tangannya berada di pinggangku dan menarikku mendekat padanya. Tubuh kami menempel dengan eratnya. Aku terus mencium p'bright dan membalas setiap lumatannya. Ku abaikan teriakan protes dari ohm dan teriakan kegirangan pringkhing. Yang ada di otakku hanya bibir manis p'bright. Ciuman p'bright.


Ku Pukul pelan dada p'bright saat nafasku sudah sedikit tercekat. Kami berciuman cukup lama. Sepertinya p'bright mengerti jika aku membutuhkan udara, p'bright melepaskan pagutan bibir kami, tapi tidak dengan pelukannya.

Ku hirup udara dengan rakus. Aku benar-benar kekurangan pasokan oksigen karena p'bright. Ku hirup udara sambil menatap p'bright yang tengah menatapku dalam. Wajahku mendadak memerah padam karena tatapan p'brightn. Kenapa dia menatapku dengan seksi begitu?


" Kamu sangatseksi. Phi jadi tidak tahan."


Belum sempat aku mencerna maksud p'bright, dia sudah menciumku lebih dulu. P'bright menciumku lebih dalam dari yang tadi. Awalnya aku ingin protes, tapi aku juga menyukai ciuman p'bright. Kubalas ciuman p'bright sama dalamnya seperti p'bright menciumku.


Ku dorong kuat tubuh p'bright. Kali ini aku benar-benar sangat kekurangan oksigen. P'bright menciumku lebih lama dan lebih intens dari yang tadi.

" Su...sudah...sudah p'bright. Win... Win butuh...butuh ber.. Bernafas. " ujarku putus-putus. Aku tidak bohong, aku benar-benar butuh bernafas. Tapi sepertinya p'bright tidak ingin mendegarku, p'bright masih terus menghujamiku dengan kecupan-kecupan kecil.


" Astaga p'bright! Biarkan win bernafas dulu! " teriak ohm sambil menarikku menjauh dari p'bright. Aku mengambil kesempatan ini untuk menghirup udara banyak.

Kulihat p'bright menatap ohm kesal. Di dorongnya ohm dan menarikku kembali berdiri dekat dengannya.

" Jangan menyentuh pacarku! " kesal p'bright. Ohm menatap p'bright geli.

" Win sahabatku jika phi lupa" balas ohm sinis dan menarikku kesisinya.

" Tapi aku kekasihnya!" balas p'bright tidak mau kalah dan menarikku kembali ke sisinya.


"Aku lebih berhak dari pada phi!" ohm kembali menarikku kearahnya.

" Enak saja! Phi yang lebih berhak" p'bright menarikku ke sisinya.


Ugh aku sangat pusing, dan tanganku sakit.

" Sudah kita di lihatin banyak orang! " lerai pringkhing saat melihat ohm yang ingin kemabali menarikku ke sisinya.

Lihat aku, Aku melihat muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang