Win - Part 18

2.6K 261 18
                                    



Part 18























Selamat membaca^^
























" Papiiiiiii!!!! "


Aku lari tergesa-gesa memasuki rumah dan menuju ketempat papii. Aku benar-benar kesal dengan papii!

Apa-apaan hukuman bodoh itu!

Lagipula itu bukan salah p'bright! Seenaknya saja papii menghukum p'bright. Dan juga kenapa sahabat konyolnya ikut campur juga, terlebih lagi paman arm! Seharusnya dia marah karena p'bright itu anak kandungnya! Sudah jelas ini semua ulah papii, papii emang menjadi pengaruh buruk bagi orang lain!

" Papii!" teriakku kesal begitu sampai di ruang keluarga.

Semua yang ada di ruang keluarga terkejut karena teriakanku. Aku mengabaikan keterkajutan mereka. Aku menatap papii marah.

" Kenapa kamu menatap papii seperti itu? " tanya papii dengan muka sok bodohnya.

" Papii masih berani tanya kenapa? " balasku kesal.

" Papii tidak tau karena itu papii bertanya." jelas papii sok polos. Ihh aku kesal lihat muka papii.

" papii jangan sok tidak tahu!" Kesalku.

" Papii menang tidak tahu! "

" Papii membentak win?" enak saja papii membentakku. Papii yang salah, malah papii yang membentakku.

" Papa~~" aduku sambil menatap papa.

" Sini." papa merentangkan tangannya dan memintaku untuk duduk di sampingnya. Aku turuti dan begitu duduk aku langsung memeluk papa.

" Papii membentak win." rengek ku.

" papii bukannya membentak win. Tadi win yang terlebih dulu berkata keras dengan papii." balas papa sambil mengusap punggungku.

Aku melirik papii yang tengah mejulurkan lidahnya padaku. Rasanya ingin aku mencakar wajah papii.

" Win bukan membentak papii, tapi win kesal dengan papii. " adu ku sambil menatap papii galak. Dan papii hanya membalas mengejek pada ku.

" Kenapa win kesal dengan papii, jelaskan sama papa"

" Win kesal dengan papii karena papii menghukum p'bright dengan konyol. Win tidak suka papii menghukum p'bright. P'bright tidak salah, yang salah itu win. Dan juga, kenapa paman tay dan paman arm ikut-ikut papii juga, paman arm juga seharusnya melarang papii menghukum p'bright. Paman itu papanya p'bright. Paman seharusnya membela p'bright." jelasku kesal. Aku menatap papii, paman arm dan paman tay kesal. Paman tay menunjuk dirinya sendiri dengan bingung. Paman arm hanya tersenyum kecil. Dan papii! Papii menatap ku dengan wajah angkuhnya! Aku kesal melihat wajah papii!


" Oh jadi bright mengadu." balas papii sambil menyandarkan badannya di sofa. Mukanya sama sekali tidak merasa bersalah!

" Bright tidak mengadu paman. Tapi win yang bertanya." balas p'bright sambil duduk di sebelahku. Aku terkejut melihatnya. Aku tidak sadar kapan p'bright masuk. Aku terlalu kesal dengan papii sehinga melupakan p'bright.


" Sama saja."

" Memangnya hukuman seperti apa yang bright terima sehingga anak paman sekesal ini." tanya paman new lembut. Paman new memang selalu seperti itu, memanggilku dan chimon anak.

Lihat aku, Aku melihat muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang