Win - Part 13

2.9K 309 30
                                    




Part 13












Selamat membaca ~~











" Tidak. Phi tidak akan pernah bosan untuk mencintai win sampai kapan pun."

" Maka cintai win lagi dan lagi"

" Iya. Phi akan mencintai kamu lagi dan lagi. Hanya kamu."

.
.
.
.
.
.
.
.

" Bright?"


Suara Nnevvy memanggil menyadarkan ku. Aku masih memeluk p'bright. Cepat-cepat aku melepaskan pelukan ku pada p'bright. Ternyata gadis itu telah keluar dari mobil p'bright dan berdiri tepat di belakang ku. Kenapa aku tidak menyadarinya?

" Phi akan mengantar Win pulang kan?" tanya ku mengabaikan gadis itu. Aku mendadak sangat tidak meyukainya. Padahal ini pertemuan pertama kami dan kami bahkan belum pernah berbicara. Biasanya aku tidak pernah seperti ini, membenci seseorang tanpa sebab.

" Kamu mau phi mengantar kamu pulang?" tanya p'bright dengan tersenyum lebar. Sial senyumnya sangat tampan. Aku tidak suka p'bright tersenyum seperti itu di depan orang lain selain aku.

" Jangan tersenyum phi" kesal ku tanpa sadar.

" Kenapa?"

" Pokoknya jangan. Sudahlah lupakan. Win sudah capek dan ingin cepat pulang "

" Oke. Ayo kita pulang." ujar p'bright dan membukakan pintu mobilnya untukku. Tanpa menoleh kepada nnevvy aku langsung masuk dan duduk dengan nyaman. Ketika p'bright akan masuk mengikutiku, lengannya di tahan oleh nnevvy. Aku hanya diam dan menunggu p'bright.

" Kamu mengabaikan ku bright" rengek gadis itu sok manja. Rasanya ingin aku jambak rambutnya, tapi aku harus menahannya.

Aku ingin melihat apa yang akan di lakukan p'bright. Mengusir gadis itu atau malah membawanya ikut bersama kami. Jika p'bright membawa gadis itu ikut, maka aku akan menjambak rambut p'bright juga.

" Siapa dia bright?" tanyanya lagi saat tidak mendegar jawaban dari p'bright. Sebenarnya aku sangat ingin melihat bagaimana wajah p'bright saat ini, tapi jika aku melihat p'bright aku akan melihat gadis itu juga. Aku tidak ingin melihat wajah gadis itu.

" Aku pikir kamu mendengarnya tadi. Jadi tidak perlu aku menjelaskannya lagi. " ish, kenapa p'bright menjawab seperti itu. Kenapa tidak langsung saja mengatakan jika aku kekasihnya. Bukankah dari awal p'bright memintaku untuk menjadi kekasihnya agar gadis itu menjauh darinya, lalu kenapa P'bright tidak mengataknnya saja.

" Aku mendengarnya. Dia orang yang penting buat kamu. Someone yang bikin kamu menolak perasaan aku kan bright. " udah jelas di tolak masih juga ganjen. Dasar ular.

" Ya."

" Lalu kamu anggap aku apa bright? Kamu membawa ku ikut bersama mu tapi saat ada orang itu kamu mengabaikan ku." rengeknya. Dapat kulihat dia menyandarkan kepalanya di dada p'bright dan membuat perhatian orang sekitar. Bagaimana tidak. Seorang model yang tengah naik daun menangis di dada komposer terkenal. Aku sengat kesal. Tapi aku masih menahan perasaan kesalku. Aku masih menunggu p'bright mengusirnya. Apa p'bright tidak mengerti juga jika aku tidak menyukai gadis itu.

Tangisan gadis itu semakin kuat. Aku tau itu hanya tangisan pura-pura agar menarik minat orang sekitar. Dan benar saja, saat ini semakin banyak orang yang berkumpul mengelilingi mobil p'bright.

Aku sudah tidak tahan lagi. Kenapa p'bright membiarkan gadis itu memeluknya bagitu lama. Aku keluar dari dalam mobil p'bright dan menutup pintunya dengan kuat. Orang-orang sekitar mulai berbisik mungkin membicarakanku yang terlihat tidak sopan. Biarlah mereka memikir apa, aku tidak peduli. Yang aku pedulikan saat ini adalah p'bright yang masih di pelukan gadis ganjen itu.

Lihat aku, Aku melihat muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang