Win - Part 9

2.8K 347 22
                                    

Part 9.











Selamat membaca~~







" Win buka. Ini P'bright"

Aku menoleh cepat begitu mendengar suara p'bright. Entah kenapa aku seperti sangat membutuhkan pelukan p'bright saat ini.

Aku langsung bangun dari tidurku dan berlari menuju pintu kamarku dan membukanya. Begitu aku membuka pintu kamarku yang pertama kali kulihat adalah wajah khawatir p'bright. Wajahnya tampak khawatir dan sedih saat bersamaan. Aku tidak suka melihat wajah sedihnya, entah kenapa itu menyakiti hatiku.

"P'bright" ujarku lirih. Airmataku kembali jatuh hanya karena melihat p'bright yang tengah menatapku dengan khawatir, padahal setelah p'bright mengakhiri telponnya tadj, air mataku sudah tidak keluar lagi.

Tiba-tiba p'bright memelukku dan menyurukkan wajahku ke dadanya.

Hangat.

Pelukan hangat seperti ini lah yang aku butuhkan saat ini. Aku menangis, bahkan aku hampir meraung hanya karena merasa nyaman di pelukan p'bright. membuatku sangat nyaman.

"Berhentilah menangis nong. Ini benar-benar menghancurkan hatiku." ujar p'bright lirih dan meletakkan wajahnya di Bahu ku. P'bright sedikit menghirup wangi dipotongan leherku.

Aku merasakan basah di Bahuku.

Apa p'bright menangis?. kenapa?

Ku renggangkan pelukanku dengan p'bright dan melihat wajahnya. Ternyata benar. P'bright menangis. Bahkan air matanya lebih deras mengalir dari pada air mataku. Aku tidak suka ini. Aku tidak suka p'bright yang seperti ini. P'bright yang aku tahu adalah seorang pria yang dingin dan angkuh bukan pria yang lemah seperti ini.

" Kenapa p'bright menangis?" tanyaku sambil mengusap air matanya dengan jari jempolku. P'bright menutup matanya setiap aku mengusap wajahnya. Aku suka ini. Aku suka wajah lembut p'bright. Aku suka melihat tangan aku yang terlihat begitu kecil saat menakup wajah p'bright. Dan aku sangat suka ekpresi wajah p'bright yang terlihat nyaman. Seolah- oleh p'bright menyukai yang aku lakukan padanya.

" Phi menangis karena kamu menangis" balas p'bright lembut. P'bright membuka matanya dan menatapku tepat di kedua mataku. Aku tidak bisa mengartikan tatapan p'bright padaku. Tatapannya seperti memendam sesuatu dan ingin melepaskannya saat ini juga, dan tatapan terluka di saat bersamaan. Aku baru tau jika p'bright bisa memiliki tatapan yang lain selain tatapan dingin andalannya.

" Kenapa?" tanyaku lembut.

" Phi sangat tidak suka melihat kamu menangis. Phi sangat benci saat harus melihat mata indah ini mengeluarkan air mata dan berubah merah dan bengkak seperti ini " aku menutup mataku saat p'bright mengusap mataku lembut. Sangat lembut dan nyaman.Benar-benar nyaman.  Apa tadi p'bright juga merasakan seperti ini saat aku mengusap wajahnya tadi.

" Berjanjilah pada phi untuk tidak akan menangis lagi win" tubuhku menegang saat p'bright mencium mataku pelan secara bergantian. Darahku mengalir dengan cepat dan jantungku seperti di paksa untuk memompa dengan kuat. Perasaan ini sangat asing untuk ku membuatku tidak nyaman, tapi aku menyukai rasa tidak nyaman itu. Perasaan tidak nyaman yang aku butuhkan selama ini.

" Berjanjilah win" ulang p'bright sambil mengusap wajahku. Aku menatap wajah p'bright dan mengangguk kecil sebagai jawaban. Hanya itu yang bisa aku lakukan, tenaga ku hilang entah kemana hanya karena kecupan lembut p'bright di kedua mataku.

P'bright tersenyum dan membuat aku ikut tersenyum melihatnya. Senyumannya sangat tulus dan indah.

Tatapan p'bright berubah, bukan menjadi dingin seperti biasanya, tapi tatapan yang sangat memabukkan untukku.

Sangat sulit menjelaskan tatapan p'bright kali ini. Tangan p'bright berpindah ke kepala belakangku dan mengusap dengan lembut di sana. Dan tangan yang satunya berada di pinggangku dan menarikku agar mendekat padanya. Wajah p'bright semakin mendekat padaku dengan tatapan matanya yang masih terus mengunci mataku. Semakin dekat sampai aku bisa merasakan nafasnya teptat didepan wajahku. Aku reflek menutup mataku, dan tidak sampai sedetik bibir p'bright mencium bibirku.

Ciuman pertamaku. Ciuman lembut yang memabukkan.

P'bright sedikit melumat bibirku dengan lembut, tanpa sadar tanganku mencengkram kemejanya. Ini sangat memabukkan. P'bright menciumku sangat lembut seperti aku adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya. Aku tidak bisa menahanya. Ini sangat memabukkan hingga membuat kepalaku pening dan badanku menjadi lemah. Jika saja p'bright tidak menahanku mungkin aku akan jatuh terduduk.

P'bright menjauhkan wajahnya dan menatapku lembut. Diusapnya bibirku bekas ciumannya tadi dengan sangat lembut. Lagi-lagi hal kecil yang dilakukannya membuat aku berdebar.

Wajahku terasa panas hanya dengan tatapannya yang sangat lembut saat menatap. Aku sangat menyukai tatapan p'bright yang seperti ini. Tatapan seolah-olah aku adalah satu-satunya.

"Ekhm"

Aku dan p'bright terkejut dan serentak menoleh kesumber suara yang berasal dari arah tangga.

" Papii menunggu kalian di bawah sekarang" ujar papii tegas dan langsung melangkah menuruni tangga dan di ikuti papa, paman taynew, paman arm dan bibi alice.

Aku sangat malu. Bagaimana tidak, aku ketahuan oleh kedua orang tua ku bersama sahabat mereka Sedang berciuman di depan pintu kamarku.

" Hey kenapa menunduk" ujar p'bright.

" Win takut phi. Sepertinya papii sangat marah. Win sudah membuat papii kecewa" jawabku lirih.

" win. Lihat phi sekarang"

Aku hanya menggeleng. Aku juga malu melihat wajah p'bright.

" Kenapa? Kamu marah karena phi mencium mu? Jika iya phi tidak akan meminta maaf karena bagi phi itu tidak salah. Wajar bagi sepasang kekasih berciuman bukan?"

" Tapi phi..."

" Sudah. Ayo kebawah. Para orang tua sudah menunggu "

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc







Terima kasih sudah mau membaca cerita aku 🙏. Dan Sorry yaa yang part ini dikit banget😭. Aku lagi sibuk banget sekarang. Rencananya mau biarin dulu cerita sampe aku udah nggak sibuk lagi. Tapi karena tiap hari ada aja dari kalian yang nge vote, jadi aku usahain buat bikin terus walau cuma dikit kayak gini.

Dan sumpah aku terharu dan berterima kasih banget sama kalian yang udah mau vote dan nambahin cerita aku. Jujur baru kali ini ada yang suka cerita aku segini banyak. Meskipun nggak sebanyak orang lain, tapi ini udah WOW banget buat aku.
Sekali lagi THANK YOU SOOOOO MUUCHHH buat kalian semua. *hug u guys 😘🤗*

Terus dukung cerita aku yaa. Jangan pernah bosan.



Di tunggu next chap nya, byee~~~

Lihat aku, Aku melihat muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang