Part 7.
Selamat membaca 😍
aku menatap p'bright bingung. Apa maksudnya berkata seperti itu. Memang benar aku kekasihnya, tapi itu hanya pura-pura, bukan sungguhan.
" Kekasih bohongan kalau p'bright lupa." balas ku.
P'bright menatap ku sekilas. Wajahnya menunjukkan ekpresi tidak suka dan jengkel. Aneh, kenapa dia harus berekpresi seperti itu.
" Jangan pernah kamu mengatakan seperti itu lagi. Aku tidak suka." balas p'bright marah. Kenapa harus marah sih? Kan kenyataannya memang seperti itu.
" Kenapa? Itu benarkan?"
" Kalau aku mengatakan jangan berarti jangan!" bentak p'bright. Jujur aku sangat terkejut. Ini pertama kalinya p'bright membentakku.
" Kenapa p'bright membentakku!" balasku dengan membentak juga. Entah datang dari mana keberanian ku untuk membalas membentak p'bright.
P'bright memberhentikan mobilnya di pinggir jalan secara mendadak. Untung jalannya tidak terlalu ramai. Di lepasanya sabuk pengamannya dan berbalik menghadapku. Di tariknya badan ku agar berhadapan dengannya.
" Maaf karena phi membentakmu. Phi sudah mengatakan phi tidak suka jika kamu berkata seperti itu. Jadi phi mohon jangan berkata seperti itu lagi. " jelas p'bright lembut. Tangan kanannya mengusap kepalaku lembut dan tangan kirinya menggenggam tangan kananku. Jantungku berdebar dengan perlakukan p'bright. Baru kali ini aku di perlakukan seperti ini. Aku hanya mengangguk kecil sebagai jawaban atas pernyataan p'bright tadi. Sebenarnya aku ingin bertanya alasannya kenapa, tapi karena sentuhan p'bright membuat otakku blank dan hanya bisa mengangguk.
P'bright tersenyum melihat jawaban ku. Di usapnya kembali kepalaku. P'bright lalu melajukan kembali mobilnya dan tangan kirinya masih menggenggam tangan ku. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku dalam, Aku tidak melepaskan genggaman tangan p'bright. Jujur aku malu dan senang di saat bersamaan. Tidak tau kenapa aku bisa senang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
." Win pulang"
Aku melangkah menuju ruang keluarga. Tadi setelah makan siang p'bright mengantarkan ku pulang dan langsung pergi. Dia mengatakan titip salam pada papa, p'bright tidak masuk karena tadi saat kami makan siang kakenya p'bright menelpon dan meminta p'bright menemuinya.
Aku semakin dekat dengan ruang Keluarga, aku mendengar suara berisik. Ku percepat langkahku saat mendengar suara yang sangat ku kenal. Tapi tidak mungkin orang itu.
Saat telah sampai di ruang keluarga, mata ku melihat sosoknya. Sosok yang aku rindukan. P'pluem. Duduk di sofa ruang keluarganya dan tertawa. Tanpa sadar aku berlari menuju sofa. Ternyata bukan hanya p'pluem. Chimon Papa dan papii, paman Taynew dan Paman arm dan bibi alice juga ada di sana.
" Sudah pulang win?" tanya papa saat melihatku. Aku hanya mengangguk kecil dan duduk di sebelah papa saat papa mengisyaratkan aku untuk duduk di sebelahnya.
" P'win~, chimon rindu" ujar chimon dan memelukku. Ku balas pelukannya dan mengusap punggungnya. " Chimon benar-benar rindu p'win"
"P'win juga rindu. Kenapa udah pulang? Bukannya kata papa chimon memperpanjang liburannya?" balas ku. Chimon melepas pelukannya kami dan menatapku sendu.
Aku menatap chimon heran. Tiba-tiba chimon memelukku dengan erat dan menangis. Aku menatap papa bingung. Papa juga menatapku bingung. Semua yang di sini ruangan ini bingung dengan tingkah chimon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lihat aku, Aku melihat mu
RomanceWin metawin pemuda berumur 20 tahun. win merupakan sosok yang ceria dan baik hati. Meskipun berasa dari keluarga yang kaya raya tidak membuatnya menjadi orang yang sombong bahkan win tidak suka memerkan kekayaan dan ketenar keluarganya. Banyak yang...