Four Seasons - 18

2.5K 446 82
                                    

Malam itu menjadi saksi bisu megahnya acara pertunangan pemimpin Hyuuga Company dan Putera bungsu Uchiha. Beberapa media dibiarkan untuk meliputnya dari jarak yang di tentukan. Hotel berbintang lima dengan aula ballroom yang kaya akan cahaya pun menambah kemegahan acara pertunangan Hyuuga dan Uchiha.

Acara puncaknya, ketika Sasuke memasukkan cincin berbatu black diamond pada jari manis Hinata. Para tamu undangan bersorak seperti turut berbahagia atas pertunangan mereka. Walau Hinata dan Sasuke tahu, bahwa tidak semua tamu undangan tulus bersorak. Seperti Naruto dan Sakura yang menjadi tamu undangan mereka hari ini. Sepasang sejoli itu menatap tak suka.

Satu hari sebelum acara, Naruto menemui Sasuke dan meminta penjelasan bagaimana ia bisa berakhir dengan Hinata. Sepertinya, pria bersurai raven itu harus memenangkan penghargaan sebagai actor pendatang baru. Ia menjawab dengan nada yang meyakinkan Naruto, bahwa ia di jodohkan oleh orangtuanya karena Hiashi yang merupakan sahabat baik dari Fugaku. Ia bahkan melibatkan Itachi yang tidak ingin menerima perjodohan itu dan lari ke Jerman menjadi seorang workaholic.

"Aku tidak menyangka," ujar Sakura dengan tangan yang mengepal keras. Ia tidak menyukainya. Sangat. Karena ia mencintai Sasuke dan menunggu hingga saat ini. Bahkan ketika mereka bertemu, Sakura memilih untuk duduk disamping Sasuke dan bergelayut manja di lengan kekar pria itu. Ia bahkan membuang rasa malunya.

Sakura menatap Naruto dengan mata berkaca-kaca, "Kau bisa melakukannya? Lakukan itu untukku, Naruto. Aku mohon," Sakura meremat lengan kemeja Naruto, "Aku mencintai Sasuke,"

Pria bersurai blonde itu menghela nafasnya, "Lalu, apa arti diriku untukmu setelah beberapa tahun kita lalui bersama?" mimik wajah pria itu berubah sendu, "Hingga saat ini, kau tak melihatku, Sakura-chan. Kau mementingkan perasaanmu. Lalu, bagaimana denganku? Aku memberikanmu segalanya. Harta, takhta, segala hal. Bahkan aku menjadi seorang pencuri dan pecundang hanya demi dirimu. Bisakah kau melihatku seorang? Bisakah kita berdua bahagia tanpa melihat masa lalu?"

Sakura mengeraskan wajahnya, "Tidak. Aku mencintai Sasuke dan selamanya akan mencintai Sasuke,"

Naruto tersenyum sendu, "Kau tidak mencintainya. Kau hanya terobsesi padanya," ia ingin menyentuh wajah Sakura, namun wanita itu lebih dulu memalingkan wajahnya.

Naruto kembali menghela nafasnya, "Apa itu bisa membuatmu bahagia? Melihat kehancuran Hinata sekali lagi dan membuat Sasuke menjadi milikmu?" Naruto memegang kedua sisi lengan Sakura, "Jangan seperti ini, Sakura-chan. Kumohon," Sakura bahkan enggan menjawab permohonan Naruto.



Sasuke membawa Hinata menjauhi acara. Ia menyerahkan acara itu pada kedua orang tuanya, Paman Hizashi dan Neji. Bagaimana pun, isi tamu undangan tersebut lebih dominan wanita dan pria lanjut usia yang cocok berbincang dengan seumurannya.

Sasuke membimbing Hinata untuk duduk di kursi yang berada di lorong hotel. Ia berlutut di hadapan Hinata dan mengambil satu kaki Hinata membawanya ke pangkuan. Ia membuka heels milik Hinata. Gadis itu sedikit meringis, "Sakit?"

"Umm. Sedikit,"

Sasuke melihat kaki Hinata yang memerah dan lecet di bagian-bagian tertentu, "Kau menyadarinya?"

"Terlihat jelas di wajahmu," Sasuke berdiri menegakkan tubuhnya, "Tunggu disini. Aku akan mencari kotak P3K," Hinata hanya mengangguk dan membiarkan Sasuke berjalan menjauhi dirinya.

Hinata melemparkan pandangannya ke luar jendela. Bulan terasa penuh malam ini. Bintang bertabur indah dalam gelapnya malam seolah mendukung acara ini. Hinata tersenyum sejenak sebelum ia mendengar langkah kaki seseorang. Ia menoleh, "Kau sudah menemukan—" Hinata menghentikan suaranya. Ia membulatkan matanya melihat siapa yang ada di hadapannya saat ini. Dengan cepat ia kembali berekspresi datar.

Four Seasons of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang