Hari berganti. Sejak makan malam yang tidak lain tujuannya adalah perjodohan, Hinata semakin dekat dengan Itachi. Pria itu dewasa dan sangat menghargai wanita. Sikapnya yang menjunjung tinggi wanita, membuat Hinata berdecak penuh kekaguman. Ia fikir, pria seperti Itachi sudah menghilang dari muka bumi ini.
Hinata seringkali meluangkan waktunya untuk sekedar menerima ajakan makan siang atau makan malam dari Itachi. Hinata menyadari, pria itu hanya berbasa-basi, mencari sebuah alasan agar ia dapat menghabiskan waktunya dengan Hinata. Seperti memakan ice cream, atau mengirim barang penting pada temannya yang jauh, ia menggunakan alasan itu untuk mengajak Hinata keluar. Yang membuat Hinata kembali mengagumi Itachi, ketika dimana pria itu mengajaknya membeli ice cream di taman kota. Mereka berdua duduk disebuah kursi, memperhatikan banyak anak kecil yang sedang bermain. Itachi pun terlihat ramah ketika salah seorang meminta Itachi bola yang berada di kakinya. Itachi melahap ice cream-nya dengan satu suapan penuh, dan memilih bergabung bermain bola bersama anak kecil tersebut.
Tidak hanya itu, Hinata cukup terkagum-kagum dengan pengetahuan Itachi, ketika pria itu mengajaknya ke sebuah museum milik temannya. Ia berdalih jika ia janji temu dengan temannya sang pemilik museum. Ketika Itachi berbicara dengan temannya mengenai investasi barang bersejarah baru, Hinata melihat berbagai benda peninggalan sejarah. Pengetahuannya tentang sejarah negaranya begitu minim.
Setelah keperluan dengan temannya selesai, Itachu menghampiri Hinata, berdiri disampingnya dan melihat lukisan terkenal yang menunjukkan bagaimana gagahnya seorang tokoh pahlawan Jepang, Senju Hashirama. Hinata menatap Itachi yang menceritakan bagaimana Jepang menjadi merdeka di tangan Senju Hashirama. Itachi begitu antusias menceritakan sejarah itu, seperti seorang anak kecil yang bersemangat menceritakan ia mendapatkan mainan baru pada temannya. Itachi begitu mengagumi Senju Hashirama. Ia ingin peribadinya seperti Senju Hashirama yang memiliki wibawa, keberanian, ketegasan dan kegagahan. Hal itu membuat Hinata menarik satu sudut bibirnya, menciptakan sebuah seringaian yang tidak disadari Itachi.
"—seperti itulah, mengapa Jepang bisa merdeka. Semua karena ketegasan dan keberanian dari Senju-sama,"
Hinata terkekeh. Ia menyerahkan botol air minumnya pada Itachi, "Kau pasti haus setelah bercerita panjang," menyadari jika Itachi terlalu banyak bicara, Hinata tersenyum lembut, "Terima kasih karena telah menceritakan sejarah yang penting seperti ini. Dan itu sangat membuatku tertarik. Bisakah kau mengantarkanku ke perpustakaan kota? Kurasa, aku ingin membaca jurnal tentang sejarah negara kita,"
Itachi membalas senyum Hinata, "Dengan senang hati,"
🥀- Four Seasons of Love - 🥀
Hinata mencari jurnal tentang sejarah Jepang, serta Perdana Menteri yang sangat berjasa untuk Jepang. Hinata menyuruh Itachi untuk mencari tempat duduk, karena hari ini, perpustakaan ramai akan pengunjung. Selain karena hujan, mahasiswa datang ke perpustakaan kota. Menurut mereka, perpustakaan tersebut sangat lengkap dan membantu mereka untuk menyelesaikan tugas akhir. Bukan hanya mahasiswa, murid sekolah pun mendatangi perpustakaan pada hari ini.
Hinata mengulurkan tangannya untuk mengambil sebuah buku berjudul 'Kemerdekaan Jepang di Era Senju Hashirama'. Saat bersamaan dengan sebuah tangan mengambil buku yang tepat berada disamping buku yang ingin Hinata ambil. Hinata menolehkan wajahnya, dan bertemu dengan mata hitam pekat serupa dengan mata onyx milik Itachi, "Rupanya kau, Hyuuga,"
Uchiha Sasuke.
Sasuke mengambil buku yang di perlukannya, dan melihat buku yang di ambil oleh Hinata, "Kemerdekaan Jepang?" kening Sasuke mengernyit, "Sejak kapan kau menyukai sejarah? Bukankah kau menyukai segala hal berbau bisnis?" Hinata tak berniat untuk menjawab. Ia hanya diam mendengarkan, "Dengan siapa kau kemari? Jika kau sendiri, bergabunglah! Naruto dan Sakura menunggu di tempat duduk yang tak jauh dari sini,"
