Four Seasons - 25

2.5K 474 68
                                    

Hari yang cerah untuk menyaksikan pernikahan Hyuuga Hinata dan Uchiha Sasuke. Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba. Semua keluarga besar datang memenuhi undangan pernikahan Hinata dan Sasuke. Termasuk, Uchiha Itachi. Mikoto terus berada disamping putera sulungnya seakan menguatkan. Ia tahu bahwa putera pertamanya ini memiliki rasa pada Hinata. Tidak banyak tamu yang di undang dalam acara sakral itu. Tetapi tak mengurangi gurat bahagia dari setiap tamu.

"Kau baik-baik saja, sayang?" tanya Mikoto mengusap punggung Itachi.

Pria dengan rambut panjang itu tersenyum pada Mikoto, "Aku baik, Bu. Aku baik-baik saja selama Hinata bahagia,"

Mikoto membawa Itachi dalam pelukannya, "Suatu saat, kau akan bertemu wanita yang terbaik untukmu. Mungkin, Hinata di takdirkan untuk adikmu, dan Tuhan sudah mempersiapkan yang terbaik untukmu," Itachi mengangguk.

Semua tamu berbincang dalam Gereja. Tidak sedikit yang mencibir bahwa upacara sakral ini terlalu sederhana. Ada yang mengagumi dekorasi setiap sudut Gereja dan nilai kesederhanaan yang tak mengurangi kemewahan. Terutama bagi wanita, mereka menatap Sasuke yang sudah bersiap di depan pendeta. Pria dengan balutan pakaian formal berwarna putih yang melawan warna rambutnya, membuat pria itu beribu-ribu tampan lebih dari hari-hari biasanya.

Sasuke menata rambutnya sedemikian rupa agar tak terjatuh di depan wajahnya. Wajahnya yang dingin menjadi poin penting ketampanan bungsu Uchiha. Berbeda dengan Itachi yang seperti malaikat —ramah dan lembut, Sasuke seperti raja iblis yang tampan, memikat dan dingin tak tersentuh.

Pendeta yang berada di hadapan Sasuke menangkap raut gugup Sasuke, "Tenanglah. Semua akan berjalan dengan lancar hari ini, Uchiha-san,"

Sasuke tersenyum singkat, "Kuharap seperti itu,"

Pintu besar yang dihubungkan dengan ujung karpet merah itu terbuka. Menampilkan Hinata dengan balutan gaun putih dengan tangan yang tetap menggantung. Untuk sejenak, Sasuke terpana. Bukan hanya itu, tamu di ruangan pun terdiam. Mata mereka tertuju pada satu arah —Hinata. Satu tangan Hinata yang bebas, mengait pada lengan Hizashi, selaku wali dan Paman dari Hinata.

Ah, Sasuke teringat ketika Hizashi sangat marah padanya karena tak menghubunginya mengenai kecelakaan Hinata. Hampir saja menjadi peseteruan dan Hizashi hendak membatalkan pernikahannya dengan Hinata. Beruntung, gadis itu menengahi kedua pria berbeda generasi tersebut. Terutama, Kaguya yang turun tangan menenangkan putera sulungnya tersebut.

Hinata berjalan pelan. Bagian belakang gaun yang panjang turut bergerak selaras dengan langkah Hinata. Ia melihat Sasuke dengan balutan tuxedo yang warnanya senada dengan gaunnya. Pria itu menunggunya di ujung altar.

 Pria itu menunggunya di ujung altar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Four Seasons of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang