Four Seasons - 19

2.5K 471 76
                                    

Sasuke mengantarkan Hinata ke mobil milik Neji, "Pulanglah bersama Neji-san. Ada urusan yang harus kuselesaikan," tangannya masih menggenggam tangan Hinata dengan erat seperti tak ingin kehilangan gadis itu.

Hinata menatap mobil yang sudah berhenti di depannya. Ia melihat Paman Hizashi berada di posisi kemudi sedangkan Neji berada disampingnya. Ia sudah menebak, jika Paman dan Kakak Sepupunya itu ingin membuat hubungan Hinata dan Hanabi membaik. Hinata menghela nafasnya, "Ini terlihat canggung,"

"Kau tidak nyaman duduk disamping adikmu?" tanya Sasuke tanpa melepas genggaman tangannya, "Kau ingin pulang denganku?"

Hinata menggeleng lemah, "Selesaikan urusanmu. Aku bisa menghadapi ini," ucap Hinata dengan mengusap lembut punggung tangan Sasuke untuk segera melepaskannya.

Sasuke dengan terpaksa melepaskan genggamannya, "Berhati-hatilah. Hubungi aku jika kau sudah di rumah," Hinata mengangguk dan memasuki mobil Pamannya dibantu seorang petugas hotel.

Sasuke menatap mobil Hizashi yang semakin menjauh. Malam ini, ia harus mengetahui segalanya dari Sakura. Lima belas menit kemudian, sebuah mobil berhenti sempurna di hadapan Sasuke. Pintu mobil itu terbuka menampilkan sepupunya yang tidak kalah tampan darinya. Banyak yang mengatakan, Sasuke dan sepupunya tampak seperti saudara kembar. Pria bersurai hitam itu menyerahkan kuncinya pada seorang vallet. Ia menghampiri sepupunya dan memeluknya. Mereka cukup dekat untuk seorang sepupu.

"Bagaimana kabarmu, sepupu?"

Sasuke menepuk punggung pria berkulit lebih pucat dari miliknya, "Baik. Mengapa kau baru datang, Sai? Acara sudah selesai sejak tadi,"

Pria yang diketahui bernama Uchiha Sai itu tersenyum, "Dessert selalu disajikan setelah makan malam, bukan? Sangat tidak menarik jika aku ikut dalam acaramu,"

"Benar. Haruskah aku berterima kasih karena kau tidak datang?"

Sai masih tersenyum walau senyuman pria itu terlihat datar, "You're welcome,"

Sasuke dan Sai memasuki lobi hotel. Kedua pria itu sukses menarik perhatian orang-orang sekitar. Mereka serupa, namun ada beberapa perbedaan yang tidak mengurangi kadar ketampanan mereka, "Lalu apa rencanamu?"

"Kamar 502. Aku akan masuk lebih dulu, membuatnya mabuk. Sisanya kau yang menangani. Aku akan menyembunyikan alat perekam—"

"Kamera?"

Sasuke mendengus, "Bodoh! Kau ingin membuat Sakura menjadi artis di video pornomu?"

Sai menepuk tangannya beberapa kali dan tertawa lebar, "Situs itu membuatku menghasilkan banyak uang. Sebagian dari pengunjung situs itu menyukai BDSM. Kau tahu, itu semacam fetish. Mengikat wanita dengan tali, memperlakukannya dengan kasar, itu sangat menggairahkan," Sai menepuk dada Sasuke pelan, "Kau bisa mencobanya dengan isterimu setelah menikah. Itu bisa memperkuat hubungan kalian,"

Sasuke menggelengkan kepalanya, "Kau gila,"

"Karena Ayah mengusirku. Apa yang salah dari mengelola situs porno? Pelanggan VIP-ku bahkan memberikan banyak penghasilan padaku. Aku tidak berbakat dalam bidang bisnis sepertimu atau Itachi," Sai menjilat bibir atasnya dengan sensual. Wanita yang melihat gerakan sederhana itu berhasil menahan pekikannya, "Aku sangat handal dalam bidang seks,"

"Kerjakan bagianmu, maka aku akan mengabulkan permintaanmu. Lamborgini? Besok pagi mobil itu akan ada di halaman rumahmu,"

Sai membulatkan matanya, "Benarkah, Aniki??!! Baiklah, aku akan mengerjakannya sebaik mungkin," Sai terus memasang senyumannya. Ditambah, sepupunya membelikan mobil impiannya selama ini, "Tetapi, bisakah aku—"

Four Seasons of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang