15

417 24 0
                                    

"Bang, charger Aera mana?"

Empat teman Daniel langsung diam dan melongo ke arah Aera. Daniel langsung maju dan memasang badan di depan Aera.

Gadis itu juga terkejut saat tiba-tiba ruang tamunya diisi banyak orang-yang tampan. Aera tidak menyadari kalau teman abangnya datang karena dia menghidupkan musik kencang di kamarnya.

"Dek, ganti bajunya"

Aera hanya mengerjapkan matanya, karena secepat kilat abangnya tiba-tiba di depan badannya.
Bagaimana Daniel tidak panik? Aera sedang memakai gaun tidur hitam yang tipis, serta gaunnya pendek. Satu jengkal di atas lututnya.

Aera yang telah menyadari hal itu langsung ngacir, berlari kembali ke arah kamarnya.

Sedangkan pemuda tegap itu menggelengkan kepalanya pelan.

"Niel, sumpah! Adik lo cantik bener! Kayak boneka Barbie!"
Tobias berkata pelan.

"Itu makanya yang membuat Daniel super protective ke adeknya,, supaya jauh dari cowok-cowok buaya macam kalian Haha"

Soobin tertawa terbahak-bahak melihat tatapan Tobias yang seakan membunuhnya.

"Sudah, sudah jangan tarung terus kalian, yok cepet main!"

....................

Jam sudah menunjukan pukul dua dini hari. Beberapa dari mereka sudah terlelap di tempat masing-masing dengan televisi masih menyala.

Daniel di atas sofa, Yeonjun di atas meja, Soobin dan Tommy rebahan di karpet beludru, sedangkan Tobias masih belum tidur, pemuda itu malah bermain ponsel, entah apa yang menarik disana.

Tap

Tap

Tap

Tobias menoleh dan mendapati gadis imut sedang berjalan menuju arah dapur.

Sekarang tampilannya sudah berbeda. Memakai jaket hoodie oversize dan celana training panjang abu-abu.

Langsung saja Tobias berdiri dari duduknya di sofa secara hati-hati agar temannya tidak terbangun. Terutama Daniel, jangan sampai singa itu bangun. Bisa habis Tobias.

Perlahan pemuda itu berjalan menuju dapur, mata birunya melihat gadis imut itu sedang minum air di depan kulkas.

Langkahnya pelan untuk mendekatinya.

"Hai"

Aera langsung berbalik saat mendengar suara laki-laki.

"Oh, hai!"

Aera menyapa dengan sedikit senyuman, memperlihatkan dimple nya. Tobias langsung terpesona.

"Boleh aku minta nomormu?"












Tbc...

Untuk minta nomor telepon orang yang kalian suka. Kalian lebih suka minta langsung ke orangnya, atau minta ke temen mereka?

Atau yang kerja di kantor, mungkin minta ke bagian human resource? Wkwkwkwk, yang ini aku pernah ngalamin soalnya temanan langsung sama human resource nya :D



;

My Dangerous BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang