My Dangerous Brother

12

"Tenang ma, nggak apa-apa, Daniel nggak ada luka sedikit pun kok, memang gitu resikonya punya adik cantik"

Pipi Aera tiba-tiba bersemu.

Mamanya hanya tertawa pelan.

"Ya sudah, yang penting kalian nggak apa-apa. Aera jangan terlalu dekat dulu dengan cowok ya? Masih kecil"

Aera hanya mengangguk. Sedangkan Daniel sudah menuju kamarnya.

"Oh ya! Aera, boleh mama minta tolong belikan mama kecap?"

"Oke ma"

Setelah mama nya memberi beberapa lembar uang, Aera kembali memakai sepatunya dan ngacir kembali keluar untuk membeli kecap.

.........................

Beberapa saat kemudian, Daniel turun dari kamarnya dengan kaos hitam dan celana panjang training hitam. Otot-otot tangannya terlihat bebas saat memakai kaos berlengan pendek.

"Mama mau masak apa?"

Daniel sudah berada di depan dapur, melihat mama nya yang sedang mengiris bawang.

"Mau masak sup ayam. Sini bantu mama potong cabe"

Daniel kemudian menghampiri mama nya, mengambil pisau dan beberapa cabe.

Keheningan menyapa dapur itu beberapa saat, sampai...

"Nanti temen-temen Daniel datang, mau main game."

Daniel berkata dengan datar.

"Silahkan saja. Tapi di ruang tamu"

"Oke ma, Aera masih mandi ya?"

" Nggak. Mama suruh dia beli kecap"

Daniel menghentikan aksi memotong cabenya. Menatap horor ke arah mama nya.

"Ma, ini udah mau malem! Kok dibiarin dia pergi sendiri malem-malem? Astaga! Di depan mini market itu banyak preman nongkrong ma! Aera juga nggak pernah keluar malem sendiri!"

Mama nya hanya geleng-geleng, membelakangi Daniel sambil mengaduk bumbu.

"Di luar kan masih rame, Aera juga udah gede, mini marketnya berseberangan dengan rumah. Kamu terlalu khawatir. Nanti mama akan ajari Aera silat ya Niel?"

"Daniel?"

Saat menoleh ke belakang, anak laki-lakinya itu sudah tidak ada di tempat.

Tbc...