"Kita berdua mau masuk Amara Queens" ujar Defna yang membuat Tamara tertawa sinis,
"Lo disuruh Laxer buat mata matain geng gue kan?" tanya Tamara sembari tersenyum sinis
"Justru kita disini pengen buat Laxer hancur" jawab Defna yang membuat Tamara tertarik,
"Ceritain ke gue kenapa lo anggota Laxer malah pengen buat Laxer hancur?" tanya Tamara yang membuat Defna tersenyum karena perempuan di depannya itu sudah sedikit tertarik.
Defna menceritakan semua kejadian yang ada di Laxer yang tentunya di tambah tambahkan oleh Defna,
"Jadi lo mau gue engga ngehancurin Laxer aja tapi lo mau gue buat ancurin itu cewe?" tanya Tamara, yang di jawab anggukan kepala oleh Defna.
"Rupanya baby Raxel mulai berani ya" gumam Tamara yang membuat Defna dan Defno kebingungan.
"Ok kalo itu mau lo rencana awa kalian berdua harus berlagak masih seperti anggota Laxer pada umumnya tapi laporin semua hal ke gue tentang kegiatan Laxer di hari itu juga. kalian masih gue Training kalo kalian bisa kasih semua informasi Laxer ke gue, gue akan senang hati menerima kalian" ujar Tamara lalu mengambil kacamata hitamnya dan pergi meninggalkan anak kembar itu.
Defna yang mendengar hal itu langsung tersenyum senang, "Kalo kita jahat kenapa engga sekalian jahat aja ya nggak No? jangan setengah setengah jahatnya" ujar Defna sembari menari senang.
Dilain tempat, tepatnya di kediaman Heros yang sedang ramai teman-temannya berkumpul begitu juga dengan Raxel,
"Defno engga bisa di hubungin nih" ujar Galen,
"Coba gue tracking si Defno" ujar Kavin sembari mengambil laptopnya.
"Galen bego!" seru Kalvin sembari melempari Galen kacang yang di bawakan Adena sesaat mereka semua sampai dirumah Heros,
"Kenapa babik!"
"Adek lo gimana?" tanya Kalvin sang kembaran Kavin,
"Gak ngerti dia mau pindah sekolah" ujar Galen sembari memainkan ponselnya,
"Bukannya adek lo manja banget ya sama lo?" tanya Heros sembari membawa minum bersama dengan Adena,
"Gak tau katanya mau jauh dari gue tapi jarak sekolahnya cuman sepuluh menit dari Fior" jawab Galen yang membuat Heros gemas sendiri
"Ajak adek lo biar dia main sama Adena, Citra hari ini mau nemenin nyokapnya nyalon" ujar Heros yang di jawab anggukan kepala oleh Galen dan cowo itu segera menelepon adiknya.
"Defno lagi sama Tamara" ujar Kavin sembari memperhatikan laptopnya,
"Sinyal mereka berdua ada di satu tempat begitu juga dengan Defna" ujar Kavin,
"Um gue engga tau penting atau engga tapi kalian harus hati-hati sama Kak Defna dan Defno" ujar Adena sembari memeluk nampan bewarna coklat,
"Gue udah tinggal sama dia selama sepuluh tahun dan mereka akan melakukan apapun untuk ngehancurin gue apalagi sekarang gue adiknya bang Heros engga menutup kemungkinan mereka mau hancurin Laxer juga" ujar Adena sembari tersenyum lalu melangkah pergi menuju kamarnya.
Semua orang yang ada diruangan itu termenung, maksud dari perkataan Adena akan berdampak buruk bagi cewe itu dan juga Laxer jika Defna dan Defno bekerja sama dengan Laxer,
"Kita pantau sampai hari jadinya" putus Raxel lalu mengambil stick ps Heros dan mencari game yang ingin di mainkannya.
Keesokan harinya, Raxel sudah siap di depan mobilnya yang sekarang terpakir tepat di samping milik temannya, Heros.
"Lo ngapain?" tanya Heros sembari menenteng tasnya di pundak,
"Nunggin lo sama Adena" jawab Raxel yang membuat Heros bingung,
"Gue sama Adena bisa berangkat pake mobil sendiri loh" ujar Heros sembari menunjukan kunci mobilnya,
"Yaudah lo aja sendiri biar Adena sama gue" ujar Raxel dan Heros sangat mengerti makna ucapan sahabatnya itu.
"Yaudah gue berangkat duluan bilang ke Adena gue ada urusan di basecamp Laxer" ujar Heros sembari memasuki mobilnya dan menyalakan mesinnya lalu pergi meninggalkan rumahnya dan juga Raxel.
Raxel tersenyum tipis karena sahabatnya mengerti maksud tujuan Raxel berada di rumah Heros.
Tak butuh waktu lama dari keberangkatan Heros, Adena keluar sembari menjinjing tempat bekal dan tasnya namun dirinya tidak melihat keberadaan abangnya namun seballiknya, ia melhat sahabat abangnya yang berada di depan pintu rumahnya.
"Lo ngapain disini?" tanya Adena sembari memasukan bekalnya ke dalam tasnya,
"Terus abang kemana?" tanyanya lagi sembari memakai tasnya,
"Heros udah jalan duluan dan lo di titipin buat berangkat sama gue" jawab Raxel yang di angguki oleh Adena.
Raxel tersenyum tipis, lalu ia segera membukakan pintu kepada Adena dan mempersilahkan Adena masuk. Adena memasuki mobil Raxel, cowo itu menutup pintunya dan segera berlari menuju kursinya. Raxel menyalahkan mesin mobilnya dan mereka berdua berangkat menuju sekolah bersama.
Sesampainya di sekolah, Adena dan Raxel turun bersama yang membuat dirinya menjadi pusat perhatian,
"Kelamaan lo juga akan kebiasa kok" ujar Raxel sembari menghampiri Adena. ia segera mengunci mobilnya dan memasukan kunci mobil miliknya kedalam kantong celana abu-abunya.
Adena menganggukan kepalanya, ia memakai ranselnya dan berjalan bersama Raxel menuju kelas mereka berdua.
"Lo jadi pusat perhatian bukan karena berangkat bareng gue, tapi status lo yang berubah dalam sekejap yang justru pada tertarik" ucap Raxel sembari berjalan di samping Adena. Adena menganggukan kepalanya mengerti,
"Apalagi sekarang lo salah satu adik orang famous di sekolah" ucap Raxel sembari membelokan tubuhnya masuk kedalam kelasnya bersama dengan Adena.
"Hari ini ada perkumpulan Laxer ya, lo wajib dateng" ujar Raxel sembari menaruh tasnya diatas mejanya,
"Engga diundang pun kayaknya gue juga harus disana" jawab Adena sembari tertawa.
Sore harinya setelah kelas selesai, Raxel dan Adena segera membereskan buku dan tasnya dan mereka berdua langsung menuju markas Laxer yang berada di belakang sekolah.
"Kenapa lo ngumpulin orang orang sih?" tanya Defno sembari mengantongi ponselnya,
"Kumpul aja dulu" jawab Raxel sembari memasuki gudang sempit itu yang diikuti Adena,
"Kumpul semua" ujar Raxel sembari memberikan tasnya kepada Adena dan Adena segera menduduki kursi samping Heros,
"Gue mau kasih pemberitahuan kalau ada Anggota Laxer yang berkhianat"
authors note
mau cerita, jadi selama beberapa hari ini aku keabisan ideee hueee jadi maaf kalo ceritanya rada gajelas ya:(
anw enjoy jangan lupa vote!!
pyyoong~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Adena (END) | Proses Revisi
Teen FictionStory end on Saturday, Sept 11 2021. feel free to follow me or not. Adena gadis malang yang berumur 17 tahun. ia di buang oleh keluarga kandungnya lalu di adopsi oleh keluarga kaya dengan perjanjian ia akan diasuh seperti anak kandung. namun ekspe...