Beberapa bulan kemudian dan hari ini adalah akhir pekan. Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk berlibur, begitu juga dengan Defno dan Defna yang sedang menghabiskan waktunya bersama dengan keluarga asli mereka dan meninggalakan Adena sendirian dirumah dan tanpa uang sama sekali.
Ah jangan tanya keadaan Adena sekarang. Gadis itu sudah sembuh dengan pertolongan Heros dan juga Bunda Belen.
Adena yang bosan segera bangun dari tempat tidurnya lalu membuka laptopnya dan memainkan music dari David gueta – Tittanium dan di sambungkannya lagu itu ke speaker bluetooth yang ada dikamarnya.
Adena menikmati alunan lagu itu sembari memainkan ponselnya, dan tak lama kemudian ia mendapatkan sebuah pesan dari Heros yang mengajaknya jalan bersama dengan citra dan juga Bundanya. Awalnya Adena langsung menolak tawaran itu, tetapi dirinya langsung di telepon oleh Citra dan menjelaskan kenapa mereka harus mengajak Adena dan mau tak mau Adena terpaksa ikut.
Adena langsung mengambil beberapa setel baju santai dan memakainya. Mereka akan menjemput Adena di depan komplek seperti biasa karena dirinya tidak ingin Heros mengetahui bahwa Adena adalah saudara tiri sahabatnya.
Selang beberapa menit kemudian, Adena melihat mobil Heros yang sudah berhenti tepat di depannya.
Heros membuka kaca mobil dan menyuruh Adena untuk memasuki mobilnya. Adena membuka pintu mobil dan melihat ada Bunda Belen yang duduk di kursi penumpang.
"Ayo sayang masuk aja," Seru Belen sembari terseyum.
Adena hanya tersenyum lalu memasuki mobil dan mereka berangkat menuju Puncak, Bogor.
Sesampainya disana mereka langsung turun dari mobil dan memasuki vila keluarga Heros,
"Ayo masuk jangan sungkan ya" ujar Belen sembari membukakan pintu vila dan membantu Adena untuk masuk.
"Ah sayangnya cuman sehari bahkan engga ada. enaknya kemana ya bund?" Tanya Heros sembari menduduki sofa yang berada di ruang keluarga.
"Terserah kalian Bunda ikut saja"
"Kemana enaknya sayang?" tanya Heros ke Citra,
"Adena ada saran tempat yang mau dikunjungi?" tanya Heros lagi kepada Adena
"Aku ikut kakak aja" Jawab Adena sembari meminum teh hangat yang dibuatkan oleh Bunda Belen,
"Perkebunan teh gimana?" tanya Citra yang di angguki oleh Adena,
"No. Adena belum pulih sayang" tolak Heros yang membuat Adena menggelengkan kepalanya,
"Kaki aku udah sembuh kok" bela Adena sembari mengayunkan kakinya,
Heros yang kebetulan duduk sampin Adena segera mengacak – acak rambut Adena karena gemas, "tetep gak akan gue izinin" ujar Heros yang membuat Adena cemberut kesal.
Jangan tanya kenapa Adena bisa sangat akrab dengan Heros, itu semua berkat Citra yang dengan sukarela membiarkan pacarnya dekat dengan Adena karena dirinya tahu Adena tidak akan suka dengan Heros begitu dengan sebaliknya. dan terima kasih juga kenapa Bunda Belen yang terus memaksa Heros untuk menjemput Adena saat gadis itu masih perlu perawatan atas luka lukanya.
"Taman Safari gimana? deket kan dari sini" tanya Bunda Belen yang di setujui oleh Heros, Citra dan juga Adena.
Dikarenakan tujuan mereka sudah paten, akhirnya Heros kembali mengambil kunci mobil dan segera berangkat menuju Taman Safari yang jaraknya sangat dekat dengan vila keluarga Heros.
Sesampainya disana mereka melihat berbagaimacam binatang seperti Unta, Badak, Singa, Harimau dan banyak lagi,
"Kamu kaya gitu tuh kalo marah sayang" cetus Citra sembari memotret seekor harimau,
KAMU SEDANG MEMBACA
Adena (END) | Proses Revisi
Novela JuvenilStory end on Saturday, Sept 11 2021. feel free to follow me or not. Adena gadis malang yang berumur 17 tahun. ia di buang oleh keluarga kandungnya lalu di adopsi oleh keluarga kaya dengan perjanjian ia akan diasuh seperti anak kandung. namun ekspe...