"Tamara?" tanya Raxel sesaaat seseorang memanggilnya,
"Wah gue kira nama gue di blacklist di fior, ternyata udah di whitelitst ya?" tanya Tamara balik sembari mencium pipi Raxel,
Adena yang melihat tindakan Tamara langsung memundurkan langkahnya dan pergi dari tempatnya menuju kursinya.
Raxel menatap tajam Tamara. ia mengambil lengan gadis itu dan membawanya pergi dari kelasnya. Raxel terus menggeret Tamara hingga rooftop sekolahnya,
"Gue bukan kuda" ujar Tamara sembari mengelus lengannya yang terasa sakit akibat cengkraman Raxel yang sangat kuat.
"Apa rencana lo?" tanya Raxel dingin yang membuat bulu kuduk Tamara berdiri,
"Gaet lo lagi. ninggalin lo adalah hal paling bodoh dalam hidup gue xel" ujar Tamara yang memasang muka sedihnya,
"Dan gue engga mau lo di ambil sama kuman satu itu" ujarnya lagi yang membuat Raxel menatapnya tajam,
"Siapa yang lo maksud kuman?"
"Adena. Bahkan semua orang tau dia cuman parasit yang menempel ke Heros, Lo bahkan anak Laxer" ujar Tamara enteng yang membuat Raxel mengepalkan tangannya.
"Tau apa lo tentang Adena?" tanya Raxel yang membuat Tamara tertawa.
"Bahkan gue lebih banyak tau tentang Adena di banding dengan lo" ujar Tamara percaya diri,
Raxel tertawa mendengar kepercayaan diri Tamara lalu menghampiri gadis itu dan berkata, "Apa Defna dan Defno jadi pusat informasi lo sekarang? sayangnya mereka berdua hanya lintah yang nempel di badan lo. Bahkan informasi yang mereka berikan engga ada kebenarannya" ujar Raxel lalu meninggalkan Tamara dengan muka yang sudah pucat akibat tindakan Raxel.
Raxel segera menelepon Heros dan menyuruhnya untuk mengumpulkan anggota inti Laxer dan langsung berlari menuju kelasnya.
"Terlambat lagi Raxel?" tanya Pak Iman saat Raxel membuka pintu kelasnya,
Raxel menghiraukan pertanyaan dari Pak Iman dan langsung menduduki tempatnya.
"Lo engga mau nanyain gue abis dari mana?" tanya Raxel kepada Adena yang sedang fokus kepada bukunya,
"Untuk apa?" tanya Adena balik lalu kembali fokus pada Pak Iman yang sedang menerangkan materi.
"Gue abis ngancem Tamara" ujar Raxel sembari memandang wajah Adena.
Adena menatap Raxel sekilas lalu kembali menatap kedepan kelas yang membuat Raxel sedikit geram,
"Lo engga peduli sama ini?" tanya Raxel dan Adena menggelengkan kepalanya yang membuat Raxel mengacak - acak rambutnya.
"Gue emang pernah ada hubungan sama Tamara dulu, tapi sekarang udah engga kok" bisik Raxel sembari membuka buku paket,
"Tujuannya kamu bilang gitu ke aku apa?" tanya Adena sembari menatap Raxel,
"Karena gue suka sama lo" ujar Raxel sembari tersenyum yang membuat Adena memalingkan matanya, gugup.
Selama mata pelajaran berlangsung Adena terus memalingkan wajahnya saat Raxel menatapnya yang membuat Raxel dibuat gemas oleh tingkah Adena yang salah tingkah karena pernyataannya saat kelas Pak Iman.
Istirahat kedua tiba, Adena segera mengambil dompetnya yang berada di tas yang berlogo rantai itu dan segera keluar dari kelas, mumpung Raxel sedang ada pertemuan dengan anggota Raxel.
Adena segera menghampiri Citra yang sudah berada di meja tempat Raxel biasa kumpul dikantin,
"Heros gimana Na?" tanya Citra sembari memberikan jus mangga kepada Adena,
"Kakak belom liat fotonya?" tanya Adena yang dijawab gelengan kepala oleh Citra,
Adena tertawa melihat abangnya yang tidak ingin mengirim foto sama sekali kepada pacaranya. Adena segera membuka ponselnya dan menunjukan foto Heros yang ia kirimkan beberapa saat lalu.
"Loh dia bisa kirim pap ke lo? gue minta bahkan dia engga mau kasih, vidio call juga engga mau, katanya lagi jelek" ujar Citra yang membuat Adena tertawa.
Saat mereka berdua sedang asik berbincang sembari menikmati makanannya tiba - tiba mereka berdua terhenti karena seseorang datang kepada mereka,
"Gue tau gue ganggu kalian, tapi apa boleh gue duduk disini? semua meja penuh" ujar orang itu sembari menaruh nampan yang berisi makan siangnya.
"LO?!" teriak Citra yang membuat seluruh perhatian murid yang berada di kantin berpusat kepada Citra.
"Hai Citra long time no see!!" ujar orang itu lalu duduk di samping Adena.
Iya, orang itu adalah Tamara.
"Lo berani - beraninya muncul disini" desis Citra sembari menatapnya sinis lalu mengambil ponsel dan dompetnya,
"Ayo Adena" ujar Citra yang dijawab anggukan kepala oleh Adena.
"Lo pasti Adena gebetan baru Raxel bukan? sayangnya Raxel masih cinta sama gue, mending lo mundur aja" ujar Tamara sembari tersenyum lalu mengangkap nampan makanannya dan pergi meninggalkan Adena dan Citra.
Adena terduduk lemas mendengar pernyataan dari Tamara yang membuat Citra mengelus pundaknya dan memeluknya,
"Raxel tadi bilang dia suka sama gue kak" ujar Adena yang membuat Citra terpenjat kaget,
"Raxel nyatain cinta ke lo?" tanya Citra yang dijawab anggukan kepala oleh Adena.
"Kita ke kelas lo sekarang" ujar Citra sembari menggandeng tangan Adena dan membawanya ke kelas cewe itu.
Setelah Citra mengantar Adena, ia bertemu Raxel saat dirinya ingin pergi ke gudang belakang sekolah . Citra langsung menarik tangan Raxel dan membawa Cowo itu pergi menuju rooftop sekolah.
"Dejavu" ujar Raxel mengingat tadi pagi baru saja ia melakukan hal yang sama seperti yang sepupunya lakukan.
"Kenapa?" tanya Raxel sembari mengeluarkan seputung rokok, kesempatan karena hanya disinilah ia bisa merokok dengan aman.
"Lo suka sama Adena?" tanya Citra yang dijawab anggukan kepala oleh Raxel.
"Lo harus jagain dia" ujar Citra yang membuat Raxel menyeritkan alisnya.
"Tamara. gue rasa dia pindah kesini karena ngincer Adena, bukan Laxer"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adena (END) | Proses Revisi
Roman pour AdolescentsStory end on Saturday, Sept 11 2021. feel free to follow me or not. Adena gadis malang yang berumur 17 tahun. ia di buang oleh keluarga kandungnya lalu di adopsi oleh keluarga kaya dengan perjanjian ia akan diasuh seperti anak kandung. namun ekspe...