4.3 Sebuah Akhir

124 22 53
                                    

3 Tahun Kemudian... 

"Lo mau kesana sekarang?" tanya Seseorang yang menggunakan almamater bewarna kuning, 

"Iya" jawab orang itu sembari mengambil kunci mobilnya, 

"Lo udah ngamabrin Heros? kemarin jadwal dia jaga kan?" tanya cewe itu, 

"Udah" 

"Yaudah hati - hati, xel!" seru gadis itu sembari melambaikan tangannya. 

Raxel tersenyum mendengar seruan sepupunya itu, ia melepas almamater kuning yang sedari tadi ia pakai dan melemparnya ke jok penumpang. Ia mengambil hoodie bewarna hijau tua dan memakainya, lalu menyalahkan mesin mobilnya dan menuju rumah sakit. 

Saat ini, Raxel, Heros dan Citra sudah lulus dari masa SMAnya.. Citra dan Heros memang lulus duluan dibanding dengan Raxel. Laxerpun saat ini di pegang oleh Adiknya, Lita. Gadis itu sekarang sudah kelas 10 tentu di SMA keluarganya, Fior. 

Raxel juga melanjutkan jenjang pendidikannya dengan kuliah disalah satu kampus yang berada di Jakarta yaitu, Universitas Indonesia. Iya, dia tidak ingin kuliah di Fior Academy. Namun dirinya ingin kuliah diluar kawasan keluarganya. Dan masuklah dirinya di Universitas bergengsi itu dengan fakultas kedokteran. 

Heros? Cowo itu juga kuliah di fakultas yang sama dengan dirinya namun berbeda universitas, cowo itu juga sudah tidak berpacaran dengan sepupunya dan hanya fokus menjaga adiknya dan juga bundaya. Oh sama studynya. 

Citra? cewe itu memang sempat drop karena di putuskan oleh Heros, setelah berpacaran selama dua tahun. Mereka berdua juga masih dekat hingga saat ini. Citra juga melanjutkan pendidikannya, dan dirinya memutuskan untuk mengikuti jejak orang tuanya, menjadi Jaksa. 

Adena? Keadaan gadis itu tidak ada perubahaan selama tiga tahun kebelakang. Saturasinya pun semakin hari kian turun yang membuat semua orang panik dan khawatir. Luka tusuknya pun sudah membaik, namun dirinya belum kunjung pulih hingga para dokter pun bingung harus berbuat apa. 

Raxel membelokan setirnya menuju parkiran basement rumah sakit keluarga Heros. Ia memarkirkan mobilnya tepat di samping mobil Heros. Ia segera mematikan mesinnya dan keluar dari mobil itu lalu berjalan menuju kamar Adena. 

Sesampainya disana, Raxel langsung membuka pintu kamar yang sudah ada Heros dan juga Bunda Belen. 

"Sup, Bro!" sapa Heros sembari melambaikan tangannya, 

"Halo, Bunda," sapa Raxel sembari mencium tangan Bunda Belen yang sedang mengelapi badan Adena. 

"Lo udah makan?" tanya Heros kepada Raxel, 

"Udah. Lo sama Bunda cari makan aja dulu, biar Adena gue jagain." jawab Raxel yang membuat Heros tersenyum, 

"Pasti ada yang pengen lo ceritain kan? sampe usir gue sama Bunda?" tanya Heros. Raxel menjawabnya hanya dengan anggukan kepala. 

"Yaudah Bunda sama Heros cari makan, lagi pula Bunda juga udah selesai ngelapin Adena." ujar Belen sembari menaruh handuk kecil di samping meja. 

Sesaat kemudian Heros dan Bunda Belen keluar dari kamar untuk mencari makan siang. dan sekarang waktunya curhat kepada Adena, walaupun gadis itu tidak merespon ucapannya. 

"Selamat siang, Cantik." sapa Raxel sembari duduk di samping brankar cewe yang disayangnya itu. 

"Aku mau cerita, lagi." 

"Hari ini, aku di tembak sama cewe fakultas komunikasi. Temennya Citra." ujar Raxel sembari mengelus tangan Adena. 

"Tapi aku tolak. Setiap hari ada aja yang nembak aku, dan aku tolak. Aku cuman mau kamu, sama kamu dan kamu" 

Adena (END) | Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang