"Apa yang keluarga lo perbuat sama Adena dua hari yang lalu Def?" Tanya Citra yang membuat Defno memberhentikan kegiatan merokoknya,
"Maksud lo?"
"Jangan sok gak tau Def, gue tau lo dan Defna adalah keluarga angkat Adena termasuk kedua orangtua lo." Jelas citra yang membuat tubuh Defno menegang,
"Adena yang kasih tau lo?"
"Gue cari tau sendiri dan hasilnya sangat diluar dugaan. jadi selama ini lo dan keluarga lo ngapain Adena sampe punya bekas memar di sekujur tubuhnya?"
"Gimana hubungan lo sama Heros?" Tanya Defno tiba – tiba yang membuat Citra tersenyum kecut,
"Baik dan gak usah urusuin hubungan gue. balik ke pertanyaan gue Defno, lo nggak akan bisa kabur dari pertanyaan gue" Tegas Citra yang membuat Defno tidak berkutik,
Inilah Citra, satu satunya cewe yang di takuti anggota Laxer. ketika ia bertindak maka tidak akan ada yang berani menganggunya, kecuali Raxel dan juga Heros tentunya.
"Lo bisa tanya sendiri ke Adena," Ucap Defno mutlak karena dirinya tidak ingin di hajar oeh Heros jika cowo itu mengetahui bahwa Defno dan keluarganya lah yang membuat Adena seperti ini.
"Gue lebih tertarik tanya ke lo ketimbang gue harus tanya ke Adena, dan Adena sendiri gue yakin nggak akan jawab pertanyaan gue." Ujar Citra dan tidak ada jawaban dari Defno.
Hening. Selama lima menit Citra menunggu jawaban dari Defno dan hasilnya hanyalah keheningan.
Citra menghela nafasnya, "Ok kalo lo engga mau jawab sekarang, gue tunggu jawaban lo besok minggu di rooftop markas Laxer deket sekolah." Ujar Citra dingin lalu meninggalkan Defno dengan seputung rokoknya yang masih menyala.
"Adena sialan" gerutu Defno lalu mengambil ponselnya dan menelepon seseorang disana.
Citra memasuki ruang ugd yang hanya tersisa Adena, Raxel dan juga Heros.
"Kamu lama banget ke toilet doang sayang?" Tanya Heros sembari menyuapi Adena sesendok bubur,
"Penuh soalnya"
"Adena udah baikan?" tanya Citra yang di jawab anggukan kepala Adena,
"Kamu engga nanyain kabar aku?" Tanya Heros,
"Kalo diliat dari tingkah kamu sih berarti udah sehat kan?" tanya Citra balik dan Heros hanya menjawab dengan cengengesan khasnnya,
"Adena harus di rawat inap hari ini sampai beberapa hari kedepan," Ujar Raxel kepada Citra,
"Aku pulang aja kak, aku bisa kok" Ujar Adena yang membuat Raxel teralihkan,
"Lo gila ya tadi aja lo hampir meninggal sekarang maksa pulang, Nggak!" Omel Heros yang membuat Adena tidak bergeming,
"Silahkan" ujar Raxel tiba-tiba
"Silahkan kalo lo mau pulang"
"Xel lo lebih gila!"
"Gue izinin lo pulang"
"Si Raxel malah di iyain!"
"Tapi kalo lo pingsan di jalan gue, Citra dan Heros nggak akan ada lagi buat lo" Ujar Raxel tajam yang membuat Adena lagi lagi tidak bergeming,
"Gue setuju sih sama omongan Raxel. lo disini aja Na, lo juga belom sepenuhnya pulih" ujar Citra yang di angguki oleh Heros,
"Lagipula gue juga ada disini kok, gue juga belom di bolehin pulang sama nyokap" Ujar Heros dengan cengirannya itu.
"Gimana lo ikutin saran kita atau lo kekeh buat pulang kerumah?" Tanya Citra,
"Aku ikut saran kalian" Jawab Adena mutlak yang membuat Heros tersenyum senang dan Raxel yang hanya sedikit menunjukan senyumannya.
"Good girl. ok biar gue bantu urus lo sama Heros ke ruang inap ya" Ujar Citra lalu meninggalkan Adena bersama dengan Heros dan Raxel.
Hening, itulah keadaan setelah Citra meninggalkan mereka bertiga. hanya ada suara dari ruangan ugd dan mereka bertiga tetap diam.
"Ah Dena lo mau jujur sama gue?" Tanya Heros tiba – tiba,
"Apa kak?" tanya Adena balik,
"Ada hubungan apa lo sama Defno dan Defna?"
"Adik kelas kak" jawab Adena dengan raut muka yang tegang,
"Emang bener ya kata orang Xel, orang yang keseringan jujur engga bisa bohong, keliatan banget lo bohong Den" ujar Heros yang membuat Adena kembali tidak bergeming,
"Nanti, Nanti akan aku jawab kak, tapi engga untuk sekarang." jawab Adena mutlak yang di jawab dengan anggukan kepala Heros,
"Gue tunggu sampe lo bersedia" ujar Heros sembari tersenyum yang membuat Adena tersenyum kembali.
Raxel yang sedari tadi diam melihat dua orang di depannya ini sedang berbincang mulai merasakan aura kemiripan dari dalam diri mereka masing-masing, namun Raxel juga tidak tahu aura apa itu semacam aura kasih sayang?
"Gue tau gue ganteng Xel. lo ngga pulang? engga di cariin bokap lo?" tanya Heros yang membuat Raxel memutar bola matanya,
"Nanti"
"Nanti apaan?"
"Gue pulangnya nanti" jawab Raxel sembari melihat Heros dengan tatapan dinginnya,
"Lo nungguin gue sama Adena buat masuk kamar ye?" tanya Heros lagi namun bukannya jawaban yang ia terima, malah jitakan yang mendarat tepat di kepalanya.
Raxel bangkit dari duduknya, "Gue pergi" ujar Raxel lalu meninggalkan Heros bersama dengan Adena.
Setelah mengetahui Raxel sudah tidak terlihat lagi, Heros langsung mengalihkan perhatiannya ke arah Adena. Mimik muka gadis itu penuh dengan tanda tanya sepertinya,
"Ada yang pengen lo tanyain Den?" tanya Heros yang seketika membuat Adena terbangun dari lamunannya,
"Ah engga kak" jawab Adena,
"Tanya aja dari pada lo mati penasaran" ujar Heros,
Adena menganggukan kepalanya, "Kayaknya tadi aku liat ada Kak Galen sama Kak Alfon deh kak" ujar Adena yang membuat Heros langsung tertawa seketika
"Jadi lo dari tadi bertanya tanya kemana perginya mereka berdua?" jawab Heros sembari tertawa sesunggukkan
"Mereka udah balik kesekolah tadi Defno juga udah balik bareng Raxel" ujar Heros dan Adena hanya menganggukan kepalanya.
Tak lama kemudian datanglah Citra dengan membawa kursi roda serta dua perawat,
"Kalian udah dapet kamar dan thank to your mom kalian berdua dapet vip room untuk 2 orang" ujar Citra sembari membantu Adena untuk duduk di kursi rodanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adena (END) | Proses Revisi
Roman pour AdolescentsStory end on Saturday, Sept 11 2021. feel free to follow me or not. Adena gadis malang yang berumur 17 tahun. ia di buang oleh keluarga kandungnya lalu di adopsi oleh keluarga kaya dengan perjanjian ia akan diasuh seperti anak kandung. namun ekspe...