1.4 Keluarga Alexander

89 27 1
                                    

"Kamu siapa?" tanya seseorang dengan suara imutnya, sudah di pastikan itu Lalita, adiknya Raxel. 

"Temen kelasnya Raxel" jawab Adena sembari memainkan jari telunjuknya, 

"MAMA AYAH ABANG AXEL BAWA PACARNYA KE RUMAH!!!" Teriak Lalita yang membawa Raxel turun dari kamarnya begitupun juga kedua orang tua Raxel. 

"Berisik!" seru Raxel sembari mengacak acak rambut adiknya, 

"Loh Raxel udah pulang?" tanya Fedora sembari memeluk pinggang Alfio - suaminya - 

"Loh Ayah, Mama engga ke kantor?" tanya Raxel balik yang membuat kedua orang tuanya tertawa, 

"Work from home. ah pasti kamu Adena ya?" tanya Fedora sembari melepaskan pelukannya, 

Adena mengangguk gugup mengingat yang di depannya ini adalah orang tua Raxel sekaligus yang punya sekolahnya. 

"Jangan gugup nyokap gue engga galak kok" bisik Raxel kepada Adena, 

"Kamu ngapain bawa dia kerumah Raxel?" tanya Alfio sembari duduk di kursi kebanggannya yang tersedia di ruang keluarga, 

"Axel mau anter Adena pulang, tapi Axel pulang dulu ambil jubah Laxer" Jawab Raxel yang di jawab anggukan kepala oleh Alfio. 

Saat Raxel ingin mengajak Adena dirinya malah melihat tiga wanita yang sedang berbicara bersama. dua wanita di antaranya yang menunjukan segala sesuatu yang ada di foto serta yang satunya hanya tersenyum serta tertawa. 

"Mama,  Adena mau Axel anterin pulang" ujar Raxel yang membuat para ciwi itu memberhentikan kegiatannya, 

"Ka Adena engga bisa pulangnya nanti aja bang?" tanya Lalita yang di jawab gelengan kepala oleh Raxel dan memuat lalita memanyunkan bibirnya, 

"Lita mau main lagi sama ka Adena bang, nanti aja pulangnya ya?" pinta Lalita yang di jawab dengan gelengen kekeh Raxel, 

Fedora tertawa melihat kelakuan kedua anaknya itu, "Yaudah Adena kamu anterin pulang sampe selamat ya Raxel, jangan ada yang lecet" ujar Fedora sembari mengelus rambut Adena, 

"Awas aja abang bikin Ka Adena lecet, Lita sita jubah abang!"

"Ka Adena sering sering main ya, abis Lita suka jadi bahan bullyan abang kan kalo ada Kak Adena abang engga berani bully Lita" pinta lita kepada Adena, Adena menjawabnya dengan anggukan sembari tertawa melihat kelakuan adiknya yang berbeda dengan Raxel. 

"Oh iya Adena, rumah saya selalu welcome kok sama kamu, jadi kalo kamu mau main di persilahkan" ujar Fedora yang membuat Adena tersenyum. 

Adena segera berpamitan kepada kedua orang Raxel dan tentu saja dengan lalita yang tidak ingin lepas dengan Adena. dan akhirnya Adena di antarkan pulang dengan Raxel dengan selamat dan tanpa luka sedikit pun. 

Mari mengenal keluarga Alexander ini lebih dekat, 

Alfio Alexander dan juga Fedora Hades adalah orang tua Raxel dan juga Lalita. Persatuan antara keluarga terkaya nomor 1 dan 3 membuat gempar pada masanya. Keluarga Hades adalah keluarga pengusaha textile terbesar di dunia yang membuat banyak anak pengusahawan tertarik untuk mengambil hati sang anak yaitu Fedora Hades. namun takdir berkata lain, Alfio yang pada masanya adalah seorang anak urak urakan namun bisa memimpin perusahaan besar pada umur 18 tahunnya itu membuat hati Fedora tertarik. namun untuk menyatakan ketertarikannya itu tidak semudah dengan membalikan telapak tangan, keluarga Alexander terkenal dengan motto marriage with love  dan mereka sama sekali tidak tertarik dengan yang namanya perjodohan yang membuat Fedora harus menyerah dengan ketertarikannya dengan Alfio. 

Namun sepertinya takdir berkata lain, saat Fedora ingin pulang ke rumahnya tiba - tiba terjadi pertarungan antara Laxer dengan gangster sekolah Fedora dulu dan Alfio tanpa sengaja memukul Fedora yang tidak bersalah itu membuat pertarungan yang seharusnya berjalan karena masalah sekolah bertambah pelik karena Laxer menyerang Fedora yang notabenya adalah siswa. namun Laxer tetaplah Laxer, mereka memenangi pertarungan itu dan Alfio bertanggung jawab dengan Fedora karena dirinya lah yang menyerang Fedor tanpa sengaja. 

Dan dari situlah merek memulai perintaan mereka hingga saat ini. Fedora selalu mengajarkan Raxel dan Lalita untuk selalu care dengan siapapun, namun jika orang itu berbuat jahat dengan diri mereka jangan harap mereka akan selamat. itulah mengapa Alfio dan juga kedua anaknya sangat sayang dengan Fedora. 

Balik dengan Adena. saat ini gadis itu sedang berada di kamarnya dan menyantap sepiring nasi yang ia ambil tadi di meja makan setelah keluarga tirinya makan malam. namun isi otak Adena saat ini bukanlah mengenai makanan namun perkataan Raxel selama di mobil tadi, 

"Apa lo tau Lalita sangat susah buat deket sama orang lain" ujar Raxel yang membuat Adena bingung, 

"Lalita engga pernah percaya sama orang lain termasuk anggota Laxer, bahkan sahabatnya sendiri. Lalita terlalu pemilih orang, tapi lo? ajaibnya dia bisa langsung nempel sama lo" ujar Raxel yang membuat Adena tersenyum. 

"Tandanya dia udah percaya dan sayang sama lo" ujarnya lagi, 

"Tapi kenapa harus aku?" tanya Adena yang membuat Raxel tertawa, 

"Karena dia bisa langsung tau orang itu gimana dalam sekejap. dengan itu juga gue harap lo bisa nyaman sama gue atau keluarga gue" Ujar Raxel yang membuat Adena terdiam.

Tak lama kemudian, mobil Raxel sudah berhenti di depan pagar rumah Adena, 

"Udah sampe rumah lo. istirahat kalo Defno, Defna atau keluarga lo yang ngeganggu lo, lo bisa telfon gue" ujar Raxel yang membuat Adena menoleh kepadanya penuh dengan tanda tanya

"Gue udah tau, Defno gak sengaja lagi telepon sama Defna terus gue gak sengaja denger" ujar Raxel lalu membuka kunci pintu mobilnya dan Adena keluar dari mobil Raxel yang penuh dengan tanda tanya. 

toktok 

ketukan pintu yang menyadarkan Adena dari lamunannya. ia segera membukakan pintu kamarnya dan terpampanglah seorang gadis dengan baju sekolahnya yang masih menempel pada tubuh gadis itu, Defna gadis itu adalah Defna. 

Defna melihat Adena dengan penuh amarah, iya Defna melihat Adena pulang bareng bersama dengan Raxel berudua dan itu yang membuat Defna marah. 

Plak Plak Plak! 

Tampar Defna 3 kali yang membuat pipi Adena memerah,

"Bagus ya lo sekarang mulai berani ngebantah perintah. kan gue sama Defno bilangin ke lo buat jauh jauh sama Raxel atau bahkan anggota Laxer! apa lo budeg?! apa lo engga punya telinga hah?!" Seru Defna sembari menjambak Adena, 

"Sekali lagi lo deket Raxel lo habis sama gue Adena" bisik Defna sembari melepaskan jambakannya lalu meninggalkan Adena yang sedang menangis. 

selamat membaca jangan lupa votenyaa 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat membaca jangan lupa votenyaa 

luv xx 

ppyong~

Adena (END) | Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang