Keesokan harinya, Defna dan juga kembarannya Defno sedang mengendarai mobilnya untuk menuju markas baru mereka yaitu Amara Basecamp. Saat sesampainya disana mereka sudah disuguhi oleh pemandangan yang jauh berbeda ketika mereka berada di Laxer.
"Liat, engga salah kita ngehianatin mereka kan No?" tanya Defna sembari melepas seatbeltnya dan keluar dari mobil untuk bertemu dengan Tamara yang sudah menunggu di depan pintu masuk.
"Welcome" ujar Tamara sembari tersenyum lebar menyapa target barunya, Defna.
"Kalo lo datang kesini berati lo membawa permintaan gue bukan?" tanya Tamara yang membuat Defna terintimidasi olehnya.
Defna menganggukan kepalanya yang membuat Tamara tersenyum senang karena hari ini mereka akan mendapatkan kabar mengenai pergerakan Laxer terhadap mereka mengingat semenjak mereka menyatakan perang, Laxer king sendiri belum melemparkan senjata sama sekali.
"Kita ngobrolnya di dalem aja ya, sekalian gue mau kenalin lo sama kembaran lo ke anggota gue. janga nervous baby" ujar Tamara sembari mengajak Defna untuk masuk ke dalam basecamp tempat Amara Queens berkumpul.
Defna dan Defno begitu juga denga Tamara memasuki ruangan tempat anggota Amara berkumpul dan saat dua anak kembar itu masuk mereka tercengang dikarenakan hampir 80% anggota Amara Queens adalah laki-laki.
"Tenang babe ini belom semua" ujar Tamara yang membuat Defna semakin tercengang.
"Guys gue perkenalkan dua member baru kesayangan gue. Rela menghianati Laxer untuk gabung dengan kita. Defna dan Defno!" Seru Tamara yang membuat Defna sepertinya menyesali perbuatannya.
"Hai" ujar Defna sembari melambaikan tangannya yang membuat anak buah Tamara menatap mereka berdua sinis.
"Apa lo yakin sama mereka berdua Tam?" tanya salah satu lelaki yang bertubuh tinggi dan memiliki rambut bewarna pirang seperti, Jamet.
"Nope, tapi mereka berdua beguna kok" ujar Tamara sembari mengedipkan sebelah matanya, genit.
"Ok kalian berdua boleh duduk samping Austin dan kita akan mulai perbincangan hari ini" ujar Tamara sembari duduk di kursi yang di desain seperti kursi raja dan ratu.
Defna dan Defno segera duduk di samping lelaki pirang tadi lalu mulai mendengarkan Tamara yang sedang menyampaikan sesuatu.
"Gimana dengan perkembangan Lizard Clan?" tanya Tamara yang membuat Defno menyertikan alisnya.
"Mereka siap ngelawan kita besok di lapangan tenis yang udah engga kepake, besok jam 12 siang" ujar salah satu anak buah Tamara sembari memberi surat balasan yang berlambang Lizard Clan,
"Ok kita persiapan untuk besok, dan lo berdua anak baru harus ikut kita" Ujar Tamara sembari membuang surat itu lalu pergi meninggalkan anggotanya.
Pagi harinya, Defna dan juga Defno sudah berada di markan Amara berada, tentu bersama dengan anggota yang sudah Tamara pilih untuk tempur oleh Clan Lizard hari ini,
"Lo beneran niat masuk sini?" tanya Cowo berambut pirang itu kepada Defna,
"Iya Kak" jawab Defna sembari tersenyum yang malah di balas dengan sinis,
"Putusan lo sangat sangat gegabah" ujar Austin sembari meninggalkan Defna yang terdiam.
Tamara tiba - tiba datang dengan mobil sportnya yang sudah di modifikasi, cewe itu turun dari mobil itu dan menghampiri anggotanya.
"Semua udah siap?" tanya Tamara sembari membuka kacamata hitamnya.
"Siap!" seru Anggotanya yang membuat Tamara tersenyum,
"Masih ada dua jam untuk kesana, kumpul disini kita susun rencana" ujar Tamara yang langsung di turuti.
"Gue mau nanya sama anak baru. Apa Laxer ada kerja sama dengan clan diluar Fior?" tanya Austin yang dijawab gelengan kepala oleh Defna,
"Justru mereka ada konflik sama Lizard" ujar Defna yang membuat Tamara tersenyum senang.
"Kalo kita bisa menangin pertempuran ini, Lizard akan ada di bawah naungan kita dan kita bisa mulai menyiapkan diri untuk tarung sama Laxer. Ingat lo beruda gue tugasin untuk mantau Laxer sampe mana pergerakan mereka dan setiap apapun yang dilakukan mereka kalian wajib lapor ke gue" ujar Tamara yang dijawab dengan enggukan kepala oleh Defna dan Defno.
Tamara dan anggotanya terus berdiskusi hingga jam menunjukan pukul 11.30 dan waktunya mereka untuk menuju ke tempat yang sudah di tentukan. Masing - Masing anggota Amara Queen segera menaiki kendaraannya masing - masing, begitupun dengan Defna dan juga Defno yang memasuki mobilnya dan langsung menuju lapangan Tenis yang tidak di beritahu lokasinya oleh Tamara.
20 menit berlalu, Defna, Defno dan juga anggota Amara sudah berada di lapangan tenis tempat biasa Laxer tempur dengan Clan lainnya, dan tempat ini memang dikhususkan untuk Laxer dan itu membuat Defna dan juga Defno kebingungan.
Lapangan itu juga sudah ramai dengan anggota Lizard tentu dengan deretan mobil dan motor mewah milik Clan itu.
"Welcome, Amara Queen!" seru seseorang sembari tersenyum,
"Gue Dimas ketua clan Lizard, dan lo?" tanya lelaki itu sembari menyalami Defno.
Tamara yang kesal melihat musuhnya itu salah menyalami orang langsung melepaskan tangan Dimas dan juga Defno,
"Gue Tamara, ketua Amara Queen." ujar Tamara sinis yang membuat Dimas tertawa,
"Pardon me miss. Gue kira ketuanya dia" ucap Dimas sembari tertawa yang membuat Tamara tambah sinis.
"So pasukan lo cuman segitu? yakin menang lawan Amara?" tanya Tamara meremehkan yang membuat Dimas tertawa kencang,
"Tenang aja pasukan gue bahkan belum ada 50 persen yang hadir, sabarlah sedikit manis karena kalo lo kalah mungkin lo harus bayar kekalahan lo" ujar Dimas,
"Amara kalah? you wish baby" ujar Tamara lalu melangkahkan kakinya satu langkah yang membuat jarak wajah dirinya dengan Dimas hanya lima centi,
"Sesuai dengan perjanjian, gue kalah gue akan kasih anggota gue ke lo. kalo lo kalah, Lizard jadi milik Amara" ujar Gadis itu sembari menepuk pundak Dimas lalu meninggalkan cowo itu menuju ke lapangan Tenis.
Lima menit kemudian tiba-tiba suara bising dari motor mengintrupsi kegiatan kedua clan yang sedang memanaskan dirinya. Mereka semua memarkirkan motornya dan langsung melepaskan helmnya.
"Kalvin, Kavin?!" seru Defna dan Defno bersamaan yang membuat Tamara menghampiri mereka berdua,
"Lo berdua kenal mereka?"
"Welcome Laxer King"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adena (END) | Proses Revisi
Novela JuvenilStory end on Saturday, Sept 11 2021. feel free to follow me or not. Adena gadis malang yang berumur 17 tahun. ia di buang oleh keluarga kandungnya lalu di adopsi oleh keluarga kaya dengan perjanjian ia akan diasuh seperti anak kandung. namun ekspe...