2.1 adik heros (3)

70 24 0
                                    

Keesokan harinya Heros beserta Bundanya mulai mengurus perpindahan hak asuh Adena dari keluarga angkatnya kembali ke keluarga Fintan tentu di bantu oleh keluarga Hades. Kedatangan yang sangat mendadak dari keluarga Fintan itu membuat keluarga Defno sedikit kacau mengingat keluarga mereka dengan keluarga Fintan ada sedikit konflik di masa lalu. 

"Apa ada Adena disini?" tanya Belen kepada Adair, 

"Ada maksud tujuan apa anda datang ke rumah saya dengan membawa pengacara?" tanya Adrie menghampiri istrinya, 

"Ah saya ingin membawa Adena pulang ke tempat yang seharusnya" ujar Belen sembari tersenyum. 

"Adena sudah kabur dari rumah ini sebulan yang lalu" ujar Adrie lalu menutup pintu rumahnya, 

"Oh tidak apa saya hanya ingin berbicara dengan kedua orang tua angkatnya" ujar Belen sembari memegang pintu yang hampir di tutup oleh Adrie itu, 

Adrie dan istrinya mau tak mau mempersilahkan Belen untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Saya dengar kalian mengadopsi Adena sepuluh tahun yang lalu ya?" tanyanya sembari menduduki sofa. 

"Iya betul" jawab Adrie, 

"Dan yang saya dengar kalian juga memperlakukan Adena dengan tidak senonoh layaknya seorang anak?" tanya Belen membuat hati Adrie tertohok. 

"Kamu siapanya Adena, Belen?" tanya Adrie cemas. 

"Saya orang tua kandung Adena" jawab Belen yang membuat kaki Adrie lemas. 

Belen dan Adrie dulunya adalah seorang sahabat namun saat beranjak dewasa Adrie mulai perlahann menyukai Belen, namun karena saat itu keluarga Adrie sedang kesusahan dan perusahaannya hampir bangkrut Ayah Adrie mau tak mau menikahkan anaknya dengan anak dari investor yang membuat perusahaan ayahnya bangkit hingga sekarang. 

"Kamu bahkan tidak punya bukti kalau keluarga saya melakukan hal hal yang aneh kepada anak itu" ujar Adair sembari membawa teh dan duduk disamping suaminya. 

Belen tersenyum dan menyuruh pengacara itu memperlihatkan sebuah vidio yang di ambil Raxel sebulan yang lalu, dan juga hasil visum luka lebam Adena dan beberapa foto yang Citra ambil. 

Bukti-bukti yang kuat itu membuat mereka berdua terdiam, "Kalau kalian tidak menyerahkan Adena kepada saya mungkin kalian akan terkena hukuman karena memperlakukan hal seperti ini dengan anak di bawah umur" ujar Belen membuat Adrie dan Istrinya terpojok. 

"Apa kamu punya bukti akurat bahwa Adena memang anak kamu?" tanya Adrie kalau memang Belen juga mempunyai bukti yang akurat mengenai Adena maka keluarga mereka akan semakin terpojok. 

Belen tersenyum melihat muka pucat Adair dan juga Adrie. lalu dirinya mengeluarkan foto Adena saat masih kecil, lalu foto Adena yang di ambil oleh Heros dan juga surat hasil tes DNA dirinya dengan Adena, 

"Kalau kalian lihat dulu Adena sering memakai kalung yang berinisial namanya AAF artinya Anthea Agacia Fintan tapi sepertinya pihak panti asuhan menamainya Adena" 

"Dan ini surat yang hasil tes DNA kami berdua tanpa sepengetahuan Adena tentunya" ujarnya lagi sembari memberikan surat tes itu kepada Adair. 

Adair dan juga Adrie membaca surat itu dengan saksama dengan perlahan juga raut muka kedua orang itu semakin pucat dan semakin panik. 

"Kamu Adrie tolong tanda tanganin berkas ini dan saya mau kalian melepaskan Adena. jika tidak mungkin kalian yang akan masuk penjara" ujar Belen sembari mengancam Adrie. 

Adrie dan juga Adair yang sudah terpojok mau tidak mau menandatangani dokumen perpindahan hak asuh Adena kepada Belen dan itu membuat Adain marah dan Belen yang bahagia karena dirinya kembali mendapatkan sang anak. 

"Terima kasih" ujar Belen sembari memberikan dokumen yang sudah di tanda tangani oleh Adrie kepada pengacarnya. 

"Jadi saat ini tuan Adrie dan juga Adair bukanlah orang tua angkat Adena" ujar Pengcara itu yang di setujui oleh Belen. 

"Baik kalau begitu saya pamit" ujar Belen sembari berdiri dan meninggalkan rumah Adrie bersama dengan Heros dan juga pengacaranya. 

Dilain tempat, saat ini Adena beserta Citra sedang menongkrong di cafenya Heros. karena memang mereka sudah merencanakan ini kemarin bersama dengan Raxel tentunya. 

"Kak kok sepi ya?" tanya Adena karena melihat cafenya tak ada seorang pun selain para karyawan. 

"Gue mesen tempat ini biar kita berdua bisa healing tanpa gangguan siapapun" jawabnya sembari memakan redvelvet cakenya. 

Adena menganggukan kepalanya lalu memakan kentang goreng yang ia pesan bersama dengan burger mininya. tak lama kemudian tiba-tiba seseorang datang dan memeluknya sangat erat, orang itu adalah Belen. Adena bisa merasakan pelukan seorang ibu yang sangat rindu dengan anaknya. 

Belen melepaskan pelukannya lalu menciumi Adena yang membuat Adena risih. 

"Akhirnya kamu ketemu juga nak" ujar Belen sembari menangis yang membuat Adena bingung. 

"Mama Siska!" seru Adena saat mengetahui ibu pantinya juga hadir, 

"Mama Siska kenapa disini?" tanyanya yang membuat ibu panti itu tersenyum, 

"Kamu sudah besar ya dulu saat saya temuin kamu, kamu masih kecil mungil" ujarnya sembari mengelus rambut Adena, 

"Adena, sekarang kamu sudah bisa hidup bersama ibu kandung kamu sama seperti impian kamu dulu" ujarnya lagi yang membuat Adena bingung, 

"Apa ibu kandung aku sudah ketemu ma?" tanya Adena yang di jawab anggukan kepala oleh Siska. 

"Orang yang memeluk mu itu adalah ibu kandung kamu Adena" jawab Siska yang membuat Adena lemas.

Adena memutarkan badannya dan mengadap Belen sembari menahan nangis, "T-tante i-ibu k-kandung Adena?" tanya yang di jawab dengan anggukan kepala yang membuat tangisan Adena pecah. 

Belen langsung memeluk putrinya yang telah lama hilang itu, Adena terus menangis dalam pelukan Belen hingga waktu yang lama, Belen terus senantiasa memeluk Adena hingga gadis itu berhenti menangis. 

Setelah Adena berhenti menangis mereka semua mulai berkumpul bersama,

"Jadi Adena adiknya kak Heros?" tanya Adena dengan mata sembabnya, 

"Iya dan lo tau gue seneng banget" ujar Heros memeluk Adena, 

"Dan gue engga usah cemas lagi kalo Heros peduli sama lo" ujar Citra yang membuat Adena kebingungan, 

"Lo pernah nanya sama gue kan dulu apa gue engga cemburu? dan jawabannya iya, gue sering cemburu sama lo karena Heros lebih perhatian sama lo di banding sama gue" ujarnya lagi yang membuat Adena tidak enak, 

"Tapi sekarang gue paham kenapa Heros begitu perhatian sama lo" ujar Citra lagi yang langsung di peluk oleh Heros, 

"Thanks babe, thanks sel kalo aja waktu itu gue engga nurut perintah kalian mungkin gue engga akan ketemu adik gue kali" ujar Heros kepada Raxel dan juga Citra, 

"Sejujurnya Raxel sama aku udah tau adik kamu dari lama sih" 

"Sejujurnya Raxel sama aku udah tau adik kamu dari lama sih" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

authors note 

rencanya hari ini mau ngecekin typo atau salah kata dari chapt 1-20 sih tapi kok mager banget ya:'( 

anw enjoy!! 


ppyong~ 

Adena (END) | Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang