This Fall

628 62 0
                                    

Holaaa...
Bagaimana dengan 2 part sebelumnya??
Belum ada part chanbaeknya sih..

Mohon dukung dengan memberikan vote dan comment 🙏

Happy reading~

~●●●~

Daun-daun mulai bosan dengan warna hijaunya, berganti dengan warna kekuningan adapula yang berganti kemerahan. Angin bahkan menghembuskan hawa sejuk.

Cuaca sudah tidak sepanas semusim lalu, tetapi masih terlalu cepat jika ingin memakai koleksi musim dingin. Tentunya tidak gila juga jika masih menggunakan hotpant atau tanktop.

Seperti hari ini, udara lembab menyapa penciuman. Kabut putih pun tidak mau kalah dengan ikut datang menyalami matahari.

Baekhyun sudah berada di sekolah. Seperti biasa, rambut panjangnya yang lurus tergerai rapi. Make up setipis mungkin dengan liptint berwarna pink sebagai pemanis.

Ia berjalan menunduk melewati gerbang, setelah kakaknya mengantarkannya tepat di sebrang sekolahnya. Ya, disebrang. Sudah ku katakan bukan jika ia ingin menjadi siswi biasa-biasa saja? Tentunya berangkat sekolah dengan mobil Mercedez Benz dengan seri AMG GT R berwarna silver yang seharga 6 unit apartement, atau mobil hitam Rolls Royce Phantom milik ayahnya, ataupun si kuning favoritnya Audi TT Offroad miliknya tidak akan menjadikannya murid biasa-biasa saja.

Hari ini gadis cantik itu sudah mulai diantarkan lagi oleh kakaknya. Lalu bergiliran dengan ayahnya dan supir pribadinya. Keluarganya sudah benar-benar melarangnya menaiki kendaraan umum, kecuali taksi mungkin, setelah Jongdae menceritakan keadaan Baekhyun kepada paman dan bibinya. Masih ingat drama 'naik bus' kemarin bukan?

"Selamat pagi Baek" Wendy menyapa Baekhyun sesaat setelah Baekhyun duduk.

"Pagi Baekkiee... bagaimana perasaanmu hari ini?" Luhan menyapanya seceria biasanya.

"Pagi juga Wen, Lu.. " Baekhyun menunjukkan lengukungan bulan sabit matanya.

"Ah, kau baik-baik saja Baek? Kau tiba-tiba menghilang saat konser masih berlanjut. Kata Luhan kau sakit. Kau sudah baikan sekarang? Kau sakit apa Baek?" Wendy memberondongnya dengan pertanyaan khawatir.

Baekhyun melirik Luhan, dan hanya ditanggapi dengan mengangkat bahu oleh sahabat bermata rusa nya itu.

"Eoh, aku hanya...." Baekhyun nampak berfikir. Ia bingung harus menjawab apa. Sedangkan teman rusanya acuh saja. "Ahh.. aku hanya anemia Wen. Ya, hanya anemia. Aku merasa pusing jika berdiri terlalu lama. Mian, aku tidak sempat berpamitan padamu." Baekhyun menghela nafas lega. Ia berbangga diri karena bisa berfikir secerdas itu untuk pertanyaan Wendy. Tidak boleh ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi. Batinnya.

"Ahh, anemia. Kau seharusnya mengatakan padaku jika kau punya anemia, mianhae aku tidak tahu. Seharusnya aku tidak mengajakmu ke konser itu." Wendy merasa bersalah

Baekhyun hanya menanggapi dengan senyum manisnya, sedangkan Luhan hanya berdecih pelan.

~●●●~

"Yak Park! Kau ini tidur atau mati hah?? Ppali.. aku sudah merindukan Owl ku." Jongin tidak habis pikir, matahari sudah berada diatas kepalanya. Tetapi sahabatnya ini masih betah di bawah selimutnya.

"Ehm.. pergilah kamjong. Aku mengantuk." Chanyeol menjawab dengan malas dan semakin merekatkan selimutnya.

"Yakk! Kau sudah tidur dari kemarin sore. Masih belum puas juga eoh?" Jongin berteriak tidak sabar. Sahabatnya ini benar-benar.

Story (Chanbaek GS) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang