L.O.V.e

436 50 0
                                    

Holaaa....

Kalian tidak jadi sider kan? 🥺
Mohon bantuan vote dan komennya ya kaka...
Untuk motivasi author melanjutkan cerita..

Terima kasih 😬

Happy reading~

~●●●~

Sebuah Rumah Sakit besar berdiri di pusat kota Seoul. Rumah sakit kebanggaan warga Korea karena fasilitasnya yang terbaik dan lengkap. Seoul National Hospital juga memiliki standart pelayanan internasional dan masuk dalam 5 besar Rumah Sakit terbaik di dunia. (Oke, ini author ngarang ya.. anggep aja gitu ^^) Rumah Sakit ini juga menjadi rujukan pasien dari berbagai belahan dunia.

Kim Jongdae adalah direktur Rumah Sakit sekaligus pemilik dari Rumah Sakit itu. Usaha dan kerja kerasnya membuatnya berada di posisinya sekarang.

Tok tok tok

Seorang perempuan cantik memakai jubah putih mengetuk ruang direktur utama. Wanita cantik dengan rambut panjang bergelombang, mengetuk ketuk sepatu hak tingginya di lantai menunggu dengan tidak sabar. Merasa tidak ada jawaban dari dalam ruangan, si cantik tertulis nama Kim Minseok dokter dengan gelar spesialis anak atau dokter pediatri di jubah putihnya itu langsung membuka pintu tidak sabar.

Ia melihat kekasih hatinya sedang duduk bersandar di kursi kebesarannya menghadap ke jendela. Sejatinya pria itu sangat larut dengan apa yang dia pikirkan sampai tidak menyadari ada seorang wanita yang tiba-tiba duduk dipangkuannya.

"Apa yang kau fikirkan, hem?" Minseok membelai wajah Jongdae lembut.

Jongdae tidak menjawab. Ia menenggelamkan kepalanya di dada kekasih hati yang berstatus tunangannya itu. Ia memeluk pinggang ramping itu dan menghirup aroma jasmine kesukaanya.

"Kau ada masalah? Ingin bercerita?" Minseok membelai lembut rambut Jongdae. Ia menyisir rambut coklat madu itu dengan jemarinya.

"Baekhyun." Terdengar suara Jongdae yang lesu.

"Wae? Ada apa dengan uri Baekhyunie?" Minseok melepaskan pelukan Jongdae dan menatapnya khawatir. Ia juga menganggap Baekhyun sebagai adiknya sendiri.

"Ia jatuh cinta Minseok-ah. Baekhyunieku sedang jatuh cinta." Jongdae menunduk lemas. Kepalanya ia sandarkan kembali ke dada tunangannya itu.

"Nde? Jinjja? Woaahh.." Minseok bertepuk tangan senang. "Lalu ada apa dengan wajahmu? Apa dia pria yang tidak baik?"

"Aku belum bertemu dengannya sayang. Tapi Kang Ahjussi bilang jika dia pria tampan yang baik dan santun. Dia juga mengatakan kalau pria itu terlihat sangat mencintai Baekhyun." Jondae sudah mendengar ceritanya dari Kang Ahjussi. Mulai dari asal kemeja yang dipakai Baekhyun sampai kejadian kemarin malam. Semua diceritakan Kang Ahjussi tanpa meninggalkan satu halpun. Sebenarnya Jongdae melihat semua kejadian di depan gerbang mansion malam itu. Bahkan curahan hati adik kecilnya pada Kang ahjussi pagi ini, ia juga mendengarnya.

"Itu sangat bagus sayang.. lalu apa masalahnya? Apa ia tidak menyukai pria itu?"

"Itu masalahnya sayang. Baekhyun.." Jongdae menjeda kata-katanya. "Ia bilang jika ia tidak pantas jatuh cinta di sisa usianya sekarang."

"Itu membuat hatiku sangat sakit Minseok-ah. Apa uri Baekhyunie tidak punya jalan lain? Bukankah ini terlalu kejam untuknya?" Mata Jongdae sudah berkaca-kaca. "Andai ada sesuatu yang bisa aku lakukan untuknya.."

"Semua akan baik-baik saja sayang.. Baekhyun adalah gadis yang kuat. Kurasa dia bisa bertahan lebih lama sampai bertemu dengan pendonornya." Minseok menenangkan.

"Kau bisa membantunya sayang."

"Bagaimana caranya? Aku bukan Tuhan." Jongdae menurunkan Minseok dari pangkuannya dan beralih berdiri di depan jendela. Ia menatap penandangan indah musim gugur kota Seoul dengan perasaan gundah.

Story (Chanbaek GS) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang