Denial

461 47 0
                                    

Ehm..

Ehm..

Apa ya?

Au ah..

Langsung aja deh ❤

~●●●~

Baekhyun mengerjapkan matanya. Ia bangkit dari tidur duduknya dan menggeliat pelan. Ia melihat kesamping dan tempat itu kosong. Munkin si pria sudah bangan lebih dulu.

Bibirnya tertarik membentuk lengkungan yang indah. Tidurnya sangat nyenyak. Meskipun ranjangnya tidak seempuk di kamarnya, juga posisi tidur yang sangat tidak wajar. Mungkin aroma maskulin sang pria di kamar itu penyebabnya. Seperti aroma terapi bagi si mungil. Nafasnya sudah lebih normal sekarang. Namun badannya masih sedikit lemas.

Tangannya terulur memegang kedua pipinya. Sungguh mudah sekali bagi Baekhyun untuk tersipu belakangan ini. Membayangkan kejadian semalam membuatnya kembali merinding. Ini pertama kalinya seorang pria menjelajah mulutnya, menggerayangi tubuhnya, bahkan meremas dadanya. Sudah lebih dari cukup untuk melaporkan tindak pelecehan. Namun sayang, si korban justru menikmatinya.

Ia beranjak perlahan dari ranjangnya. Ia sudah merindukan sosok itu yang baru semalam ia lihat. Yah, beginilah jatuh cinta.

Baekhyun melihat Chanyeol berkutat di dapur. Si pria bahkan tidak menyadarinya. Gadis itu memandang pria yang dengan lengan berototnya menggoreng sesuatu. Samar ia melihat beberapa tato di salah satu lengannya. Ia tau jika prianya mempunyai tato, tetapi tidak terlalu memperhatikan sebelumnya. Itu membuatnya terlihat gagah dan maskulin. Baekhyun tersipu lagi mengingat tangan itu menggerayangi tubuhnya semalam.

Perlahan ia mendekat. Kemudian melingkarkan lengannya di perut si pria. Chanyeol menyadarinya dan berbalik. Mengecup kening itu sayang.

"Kau sudah bangun? Duduklah, sebentar lagi sarapannya siap."

"Ada yang bisa aku bantu?"

"Tentu sayang. Duduk disana dan berikan senyuman manis untukku."

Baekhyun tersipu. Lagi. Wajahnya semerah tomat. Dadanya berdegup kencang. Sungguh kekasihnya ini sangat membahayakan kesehatan jantungnya. Dalam artian yang sebenarnya tentu saja.

Acara sarapan itu berlangsung dengan santai dan hening. Baekhyun juga terkejut obatnya sudah disiapkan oleh kekasihnya. Ia tersenyum lembut. Dengan segera meminum obatnya dan mendekati si pria yang sedang sibuk membereskan dapur.

Baekhyun memeluk Chanyeol dari belakang membuat si pria berbalik, namun ditahan oleh si gadis.

"Tetap seperti ini Chan. Gomawoo. Sudah menjagaku." Baekhyun semakin menheratkan pelukannya.

Tubuh Chanyeol menegang. Bagaimana tidak, Baekhyun memeluknya sangat erat. Dadanya yang tidak memakai bra menekan punggung Chanyeol. Pria itu mengepalkan tangannya kuat, menahan hasrat yang ingin keluar. Jika dibiarkan ini sangat berbahaya. Batinnya.

Chanyeol berbalik dan menatap wajah itu lembut. Baekhyun sedikit berjinjit kemudian mengecup bibir tebal itu. Chanyeol terkejut tentu saja. Ia bahkan diam mematung.

Baekhyun mengalungkan tangannya ke leher Chanyeol. Dan mencoba menciumnya kembali. Bibirnya bergerak amatir melumat bibir penuh kekasihnya. Merasa tidak ada respon dari si pria, ia melepaskan ciumannya. Ia menunduk sedih dan berbalik pergi. Apa ia terlalu murahan? Batinnya.

Chanyeol yang sadar akan keterkejutannya menarik tangan si mungil dan mengangkatnya. Menggendongnya seperti seekor koala. Baekhyun dengan reflek melingkarkan kakinya di sekitar pinggang si pria.

Chanyeol mengamati wajah cantik itu. Kemudian mulai mengecup kedua mata Baekhyun. Lalu turun di kedua pipinya, ujung hidungnya dan kemudian mengecup lembut bibir tipis itu.

Story (Chanbaek GS) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang