~●●●~
Seminggu lagi adalah Valentine. Hari kasih sayang dimana semua kekasih berlomba-lomba menunjukkan siapa pasangan paling mesrah. Sedikit kekanakan mengingat bahwa seharusnya mereka bisa menunjukkan hal itu setiap hari tanpa mengkhususkan satu hari pertahun. Tidakkah mereka tau kisah sedih dibalik hari valentine? Jika mereka tau, mereka tidak akan memenuhi langit siang ini dengan signal merah muda memuakkan.
Baekhyun sedang sibuk berkutat di dapur dengan dibantu Jung Ahjumma yang menatapnya sendu. Bagaimana tidak, gadis cantik itu memaksa untuk diajari cara membuat coklat. Saat ditanya untuk apa jawabannya akan membuat hati siapapun merasakan sakitnya.
"Chanyeol tidak begitu suka makanan manis. Tetapi dia bilang dia akan suka apapun yang aku buat. Bukankah sikapnya sangat manis?"
Hampir saja Jung Ahjumma mengeluarkan cairan asin itu dari pelupuk matanya. Bagaimana ia bisa memberikan coklat pada Chanyeolnya?namun melihat senyum manis sang nona muda sedikit menghibur wanita paruh baya itu. Sejak sang putri pulang dari rumah sakit 1 bulan lalu, kondisi fisiknya memang baik. Jantungnya juga kelihatan sehat. Namun siapapun tau kondisi itu tak dapat menutupi hancurnya jiwa si cantik.
Baekhyun meletakkan spatula yang sudah berlumuran adonan coklat. Menatap nya sendu, seolah tercermin wajah seseorang disana.
"Ahgassi, ada apa? Kenapa berhenti? Adonannya belum tercampur semua. Apa aghassi lelah? Biar bibi saja yang melanjutkan, ahgassi bisa istirahat.." Jung Ahjumma mengambil alih spatula dan wadah berisi adonan itu dari hadapan Baekhyun. Ia mengamati sesaat wajah sang nona muda, raut mukanya berbeda.
Baekhyun termangu. Tatapannya masih lurus meskipun adonan coklatnya sudah berpindah tempat.
"Apa yang sedang aku lakukan? Membuat coklat? Memang untuk apa aku membuat ini semua? Konyol sekali.." Baekhyun tersenyum getir. Ia mendadak menyadari kekonyolan yang sedang ia kerjakan. Valentine? Konyol! Itu tidak ada hubungannya dengannya. Ia pergi berlalu begitu saja, meninggalkan Jung Ahjumma dengan raut bingung dan sedihnya.
Wanita paruh baya itu menghela panjang. Seperti ini memang perubahan sikap si nona muda semenjak pulang dari rumah sakit. Kadang ia akan marah dan mengumpat untuk hal remeh yang mengusiknya. Atau bisa berubah sendu dengan mengunci diri dikamar dan hanya duduk termenung menatap pahit keluar jendela. Ada kalanya sikapnya bisa kembali seperti biasa. Anggun, tersenyum, sopan. Siapapun tau jika gadis cantik itu masih belum bisa menerima kenyataan dan masih melewati proses-proses menentang akal sehatnya.
Tuan besar Byun sudah mewanti-wanti seluruh penghuni rumah untuk memperlakukan Baekhyun seperti biasa juga menambahkan kata sabar disetiap petuahnya. Tidak boleh ada kata Chanyeol, jantung, cinta, kekasih atau apapun itu yang membuat nona muda mengingat pesakitannya. Bahkan Luhan dilarang menemui Baekhyun karena hanya akan memperburuk keadaannya. Yah, memang harus ekstra sabar menghadapi 'new Baekhyun'. Kondisi emosionalnya tidak stabil dikarenakan kehilangan yang teramat sangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story (Chanbaek GS) -END-
RomanceSudah tidak semenakutkan dulu ketika aku mengingat satu hari sudah berlalu dan berganti hari berikutnya semenjak aku mengenalmu, aku hanya akan menysukuri setiap detik yang kupunya dan setiap nafas yang masih bisa kuhembuskan saat berada disisimu ~...