S-12

593 146 43
                                    

🌸 🌸 🌸Tentang kiblat arahmu berpulang, dan tentang salib yang membuat jiwaku tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸 🌸 🌸
Tentang kiblat arahmu berpulang, dan tentang salib yang membuat jiwaku tenang.

Jaehyun,
🌸

.

.

.

Jaehyun Pov

Jika ditanya kapan waktu paling menyebalkan untukku, maka sekarang lah jawabannya.

Aku hanya bisa duduk termenung dikursi belakang mobil dengan posisi diapit oleh Eunwoo & Mingyu.

Bagus. Posisi ini adalah posisi  strategis yang tentunya akan sukses membuatku naik darah jika kedua orang ini membuat ulah.

Seringkali aku berpikir, bagaimana bisa aku bersahabat dengan mereka selama ini? Padahal kalau dihitung, kewarasan mereka lebih sedikit dari kemungkinan aku bisa bersama Jennie.

Jennie?

Seketika kutujukan pandangan ku kedepan. Disana, Jennie dan si Annabelle duduk berdua dikursi tengah. Si Annabelle tidak hentinya memeluk Jennie dari tadi.

Seketika jiwaku panas. Si Annabelle ini terlalu banyak mengambil bagian yang seharusnya menjadi hak ku! Sialan!

"Eh ompo- eh maksudku Jennie." Jennie tercengang. Dia lalu menoleh sekilas kearah belakang, lalu kembali menatap kearah depan.

"Kamu tahu? Tadi si Jaehyun mengupload fotomu ke Instagram. Dan hebatnya la-hmmm!" Mingyu terlihat mempelototiku yang sekarang sedang membekap mulutnya dengan kaos bekasku kemaren. Terserah. Mabok, mabok aja sekalian.

Setelah mengkode Mingyu untuk diam dengan memelototi nya garang, aku kembali menatap kearah depan. Pandanganku dengan mata indah itu sempat bertemu, sebelum dia memutuskannya sepihak.

Aku takut Jennie marah.

Ada tiga hal yang tentunya bisa membuat gadis itu marah & kecewa denganku. Pertama, aku ketahuan sudah memotretnya tanpa izin. Kedua, aku ketahuan bohong dengan ponselku yang ternyata baik-baik saja. Dan ketiga, aku sudah meng-upload fotonya ke media sosial.

Ya Tuhan. Aku baru saja berteman dengannya. Apakah semua itu harus berakhir sampai disini saja?

Dengan perasaan penuh rasa bersalah, aku membuka ponselku dan login ke akun Instagram pribadi ku. Rasa lega menyeruak saat fotonya yang kuupload sudah kuhapus kembali.

"Tenang saja, sudah kuhapus." Bisikku kearahnya sambil menodongkan kepala ku mendekat.

Jennie terlihat hanya mengangguk. Dan itu membuat ku semakin yakin kalau dia 100% kecewa denganku.

Seketika aku mengalihkan pandanganku kearah Mingyu. Aku menatap pemuda itu tajam seolah dialah yang paling bersalah disini. Padahal kalau dipikir-pikir secara logika, tetap akulah yang menjadi dalang utamanya Jennie marah.

[✔]SEMESTÁTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang