S-14

539 140 41
                                    

Tandai typo nya yah~!

Tandai typo nya yah~!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸 🌸 🌸

.

.

.

Jaehyun Pov

Cantik dan berwarna.

Mengedarkan pandangan kesekitar, yang kulihat hanya pemandangan taman dengan rerumputan hijau dan banyak bunga matahari bermekaran cantik disini. Tempat yang indah, namun kenapa begitu sepi? Disini tidak terlihat tanda-tanda kehidupan manusia.

Samar-samar, kudengar suara merdu seorang perempuan. Dengan pelan, kulangkahkan kaki ku menuju sumber suara. Mungkin nanti aku bisa bertanya pada nya nama tempat ini dan sekaligus jalan untuk pulang.

Karena meski sangat indah dan tenang seperti tempat impian ku selama ini, aku tetap tidak menyukai nya. Disini tidak ada kak Krystal, ketiga sahabat ku dan juga tidak ada...Jennie.

Setelah berjalan agak lama menyusuri taman, dapat kulihat sekarang ada seorang perempuan berpakaian serba putih sedang duduk membelakangi ku. Melihat perawakan nya dari belakang, entah kenapa aku langsung teringat ke dua orang perempuan.

Perawakan nya seperti kak Krystal dengan penampilan seperti Jennie. Dia memakai pakaian tertutup serba putih dengan kain penutup kepala yang menjuntai panjang dirumput tempat nya duduk.

"Permisi." Sapaku berusaha seramah mungkin.

Saat dia menolehkan wajah kearah ku, rasa terkejut tak dapat kutahan lagi.

Wajah nya sangat mirip dengan kak Krystal. Tak lupa dengan dua buah lesung pipi manis dipipi nya saat perempuan itu tersenyum.

"Jaehyun, akhirnya kamu datang lagi."

Loh? Kok dia tahu namaku? Dan apa yang dia katakan tadi? Aku datang lagi? Memangnya kapan aku pernah datang ketempat ini?

"Ayo duduk disini." Perempuan itu menepuk-nepuk tempat kosong disamping nya untuk menyuruh ku duduk.

Walaupun sedikit ragu, aku tetap menuruti nya dan duduk disamping perempuan cantik itu. Entah kenapa, aku merasa begitu dekat dengan nya.

Apa dia gambaran putriku dan Jennie dimasa depan? Kalau iya, berarti anak kami kelak lebih mirip dengan ku dan kak Krystal.

Astaga!
Aku mengusap wajahku. Bahkan ditempat entah berantah, aku masih bisa mengkhayalkan Jennie.

"Kamu ternyata sudah sebesar ini yah." Perempuan itu mengusap rambut ku dan juga mengelus pipiku lembut. Mata nya entah kenapa terlihat berkaca-kaca saat menatap ku. Seolah dia telah memendam rindu terlalu lama.

"Krystal tidak mau menemuiku disini. Tapi tiap malam, dia selalu menangis sambil memegang Al Qur'an dan mukenaku. Jujur, aku sangat khawatir pada nya." Aku cukup kaget saat mendengar nya menyebut kak Krystal. Bahkan dia tahu kalau kakak ku itu menangis tiap malam.

[✔]SEMESTÁTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang