Hi guys!
Makasih udah baca cerita ini :)
Seperti biasa, kalo ada yang typo tulis dicomment ya...
Jangan lupa vote supaya aku makin semangat lagi buat bikin ceritanya.
Tungguin terus kelanjutan dari cerita ini.
SELAMAT MEMBACA :)
_________Ares langsung mengernyitkan keningnya seraya melotot menatap Atena. "maksud lo apaan ngomong kaya gitu?"
"Ya... yang gue liat mereka cuma manfaatin apa yang lo punya doang kan? mereka cuma manfaatin uang lo dan kekuasaan lo buat kesenangan mereka"
"Jaga ya omongan lo! jangan pernah ngejelekin temen-temen gue. Lo nggak tahu apa-apa" Ares langsung terpancing emosi mendengar kata-kata itu keluar dari mulut cewe cuek itu.
"Kenapa lo jadi marah? berarti bener dong kalo mereka cuma manfaatin uang lo doang?" tanya Atena yang semakin membuat Ares kesal.
"Jadi orang nggak usah sotoy! gue marah karna lo ngejelekin-jelekin temen gue. Asal lo tahu ya cewe sotoy, kalo misalnya lo tahu siapa sebenarnya gue, gue yakin pasti lo akan takut" balas Ares dengan seringai.
Atena memutarkan bola matanya seraya senyum sinis. "Gue nggak peduli siapa lo. Dan kalo misalnya gue udah tahu siapa lo, gue juga nggak akan takut! bahkan kalo lo setan pun gue juga nggak akan takut!"
Ares semakin kesal, matanya memerah melototi cewe itu, tangannya mengepal dengan kencang seolah ia ingin sekali menonjok cewe itu, tapi tidak mungkin.
"Kalo tempatnya kaya gini mana bisa buat kerja kelompok, yang ada pada mabok! lo udah buang waktu gue buat ngerjain tugas tahu nggak?!" ucap Atena menggertakan giginya.
Atena berjalan mengambil laptopnya yang ada dimeja tempat Aryo dan Daniel tempati. Setelah Atena mengambil laptopnya, ia berjalan keluar pintu.
Ares yang masih kesal, langsung menarik tangan Atena menggenggamnya dengan kencang. Atena berusaha untuk melepaskan cengkeraman itu tapi tidak bisa.
Tidak ada sepatah kata yang keluar dari mulut Ares, ia hanya menatap Atena seolah ingin menerkamnya.
Cengkeraman itu lepas saat Atena meringis kesakitan, ia langsung memegang tangannya. Melihat tangan Atena merah, Ares merasa tidak enak.
Atena menggelengkan kepalanya lalu melangkah menjauh meninggalkan Ares.
.....
Bel berbunyi, semua siswa berjalan masuk kekelas mereka masing-masing.
Kelompok 1 dan 2 sudah selesai presentasi, sekarang saatnya kelompok 3 maju untuk presentasi.
Atena berdiri dari tempat duduknya lalu memasangkan kabel proyektor ke laptopnya. Semua mata tertuju pada Atena yang berdiri sendiri didepan kelas.
Melihat ada keanehan dalam kelompok 3, Aji mengambil kertas yang berisi nama anggota kelompok.
"Lho ini Ares, Aryo sama Daniel nggak maju? cuma Atena doang yang maju?" Ares, Aryo dan Daniel hanya liat-liatan.
"Ayo cepet maju" titah Aji.
Mereka akhirnya maju kedepan. Ares menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia takut kalo cewe cuek ini benaran tidak memasukan nama Ares dan kedua temannya.
"Kenapa ko kalian nggak maju? kenapa Atena doang? jangan bilang kalian nggak ngerjain ya? cuma numpang nama doang?" tanya Aji monoton.
Aryo dan Daniel merundukan kepalanya, sedangkan Ares masih menggaruk kepalanya. Ares bingung untuk menjawabnya, memang benar mereka bertiga tidak membatu Atena mengerjakan tugas itu, tapi kalo Ares jujur, ia takut mendapatkan hukuman yang lebih berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERES (Selesai)
Teen FictionDari ribuan cewe diluaran sana, matanya hanya tertuju dengan satu cewe yang sudah berjasa bagi hidupnya selama ini. Tak peduli kata orang, Ares akan melakukan apa pun demi orang tersebut. Dia bisa menjadi baik ke siapa pun, dan dia juga akan bisa me...