BENCI DAN KECEWA

58 39 5
                                    

Drrtt

Drrtt

Ares mengangkat telpon itu.

“Hallo mas Ares, ini dari kepolisian. Saya ingin mengabarkan bahwa salah satu dari pelaku sudah tertangkap, tapi satunya lagi berhasil kabur sebelum kami sampai ke tkp” ucap polis dibalik telpon.

“Udah saya duga. Baik pak, saya akan berusaha bantu untuk menemukannya” ucap Ares.

Tangannya yang sedang memegang erat kaleng bir itu bergetar dan matanya menatap danau itu dengan tatapan marah.

Ya sudah kalo gitu. Selamat malam” tutup telpon itu. Ares meremas kaleng minuman itu lalu melemparnya.

Ares menancapkan gas itu, ia memukul-mukul setirnya serata berteriak sekencang-kencangnya. Ia kesal, marah setelah tahu kalo orang tuanya lah yang telah membunuh keluarga Atena.

“Jadi orang yang dimaksud mereka 4 tahun yang lalu itu adalah orang tua Atena? Semua foto-foto yang gue lihat waktu itu adalah foto-foto keluarga Atena? jadi liburan di Bali itu bukan hanya sekedar liburan biasa, tapi mereka memang ingin merencanakan itu?” tanya Ares pada dirinya sendiri. Ares memegang setir itu dengan erat. “Dan kalo ia, gue nggak akan membiarkan mereka lari” sambungnya seraya menatap handycam Atena.

Dihari itu juga Ares mendatangi kantor polis untuk melaporkan semuanya. Ia langsung menghampiri salah satu polisi yang ada disana.

“Siang pak, saya ingin melaporkan kasus pembunuhan yang terjadi 4 tahun yang lalu. Ini buktinya” Ares memutarkan video yang ada didalam handycam itu. “Saya minta tolong sama bapak, untuk menindak lanjuti kasus ini. Karna saya tidak ingin ada korban lagi nantinya pak” sambung Ares.

“Dia pelakunya?” tanya polisi itu menunjuk pria yang memegang pistol.

“Iya, dia yang menembaknya pak. Tapi mereka hanya orang suruhan pak. Orang yang dibalik pembunuhan ini adalah mereka pak” Ares memberikan foto Lukman dan Tia.

Polisi itu terkejut saat melihat wajah Tia. “Lho ini kan anak dari mafia itu”

“Iya pak, memang dia. Saya melaporkan ini karna bukan hanya ini saja pak kejahatannya, sudah banyak sekali kejahatan mereka dan juga mereka melibatkan anak mereka dalam rencana itu, hingga anak mereka hampir celaka”

“Maaf sebelumnya, bagaimana anda tahu semua ini?”

“Karna saya yang mengalami semua itu”

“ARRGH! ANJING! BANGSAAATT!” teriak Ares sekencang-kencangnya ditepi danau itu.

Sekarang Ares sedang berada ditempat rahasianya, sebuah taman yang indah dekat danau tempat Ares bersembunyi.

Tempat itu adalah tempat pertama kali Ares mengajak Atena piknik, sekaligus tempat itu juga adalah awali dari semua perjalanan cintanya.

Ditengah malam yang gelap dan sunyi, Ares menangis. Ia meluapkan semua kekesalannya, semua yang telah ia bangun selama ini telah hancur, apa yang selama ini ia cari hilang begitu saja seperti tisu yang terbakar oleh api dan menjadikannya seperti abu lalu angin meniupnya begitu saja.

Rasa kesal, kecewa, marah dan sedih bercampur menjadi satu dan menjadikannya rasa benci.

Ares kembali merasakan kehilangan orang yang ia sayang dan cinta untuk kedua kalinya. Orang yang tahu apa mau Ares, orang yang mengerti Ares, orang yang tahu isi hati Ares, harus kembali pergi. Semua bukti sudah Ares dapatkan, mau tidak mau Ares harus melepaskan Atena agar Atena tidak merasakan sakit itu kembali.

TERES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang