BERANTEM

96 67 14
                                    

Hi guys!

Makasih udah baca cerita ini :)

Seperti biasa, kalo ada yang typo tulis dicomment ya...

Jangan lupa vote supaya aku makin semangat lagi buat bikin ceritanya.

Tungguin terus kelanjutan dari cerita ini.

SELAMAT MEMBACA :)
_________

Atena yang sedang jalan menuju kantin dikejutkan dengan Tara yang menyiramnya dari lantai dua.

Tara dan kedua temannya itu langsung meninggalkan Atena yang basa kuyup, Atena hanya bisa mengelah napas lalu pergi untuk mengeringkan badannya.

Saat di taman Atena sedang mengeringkan badannya dengan handuk yang ia bawa, tiba-tiba dari arah belakang, Ares datang melompati bangku itu lalu duduk.

"Emang hujan ya?" tanya Ares seraya melihat langit yang cerah.

"Iya tadi hujan, tapi hujan cuma ngarah ke gue doang" ucap Atena yang sibuk mengeringkan rambutnya.

"Ha? maksudnya? gue nggak ngerti"

"Udah deh nggak usah sok bego, lo kan sama Tara sama aja"

Ares mengerenyitkan keningnya. "Wait, jangan bilang ini perbuatan Tara?" Atena mengangguk.

Tiba-tiba Ares langsung berdiri, saat ia ingin melangkah Atena memanggilnya.

"Mau kemana lo?"

"Bales dendam" Atena menaikkan alis kanannya, bales dendam sama siapa?

"Gue nggak suka lo diginiin terus. Karna lo nggak mau, biar gue yang kasih pelajaran ke, Tara"

"Apa si? nggak usah lebai deh. Lo sama, Tara. itu sama aja, penindas, suka bully orang"

"Nggak, kata siapa?"

"Nggak?! gue sering kali, liat lo kasarin cewe-cewe yang ada disini. Dan, dan gue nggak ngerti ya kenapa mereka masih kejar lo. Mereka nggak sadar apa, cowo yang mereka idam-idamkan kasar sama mereka, atau mereka yang bodoh? makanya mereka nggak bisa bedain itu?"

Ares terkekeh dengan ucapan Atena barusan. "Mereka bukan bodoh, cuma mata hatinya udah ditutup oleh cin-ta..."

"And that's why i don't want to fall in love with someone"

"Oh ya, terus yang kemarin siapa kalo bukan pacar?"

"Ha? maksud lo?"

"Gue ngerti sekarang, lo itu suka sama cowo yang baik, pinter, yakan? Makanya lo tolak gue?"

"Apaan si? kenapa tiba-tiba ngomong gitu coba? aneh lo, nggak jelas"

Ares terkekeh seraya memegang tangan Atena. "Asal lo tahu, Atena. gue kaya gini, karna lo. Gue suka sama lo, gue cinta, dan gue sayang lo. Gu-"

Atena melepas genggaman itu lalu menunjuk Ares. "Stop disitu ya, gue lagi nggak mau berdebat sama lo, nggak usah dilanjut!" tegas Atena lalu berjalan pergi tapi Ares langsung memegang tangan mungilnya.

"Atena, tunggu" Atena menepis tangan itu.

"Res, udah yah, stop! gue nggak pantas untuk dicintai, disayangi, disukai. Nggak pantas gue untuk dapat itu semua!" Atena mengusap mukanya seraya mendengkus. "Asal lo tahu, Res. gue nggak pernah memiliki komitmen dengan siapa pun, dan gue nggak tahu rasanya kek gimana. Kalo misalnya gue membiarkan lo masuk ke kehidupan gue, gue takut semua cita-cita gue, apa yang udah gue bangun selama ini, semua kerja keras gue, perjuangan gue, hancur sia-sia karna gue nggak bisa membagi waktu untuk keduanya!" sambung Atena lalu pergi meninggalkan Ares.

TERES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang