Hi guys!
Makasih udah baca cerita ini :)
Seperti biasa, kalo ada yang typo tulis dicomment ya...
Jangan lupa vote supaya aku makin semangat lagi buat bikin ceritanya.
Tungguin terus kelanjutan dari cerita ini.
SELAMAT MEMBACA :)
_________Entah ada apa dengan Atena semalam, kenapa ia mau membatu Ares? dan kenapa ia rela meninggalkan Karina sendirian di mall? Atena lebih memilih mengantarkan Ares kerumah sakit dan malah menyuruh Karina untuk pulang sendiri.
Bel pulang sekolah berbunyin. Atena yang berada didepan gerbang, melihat Nia dan Qinthara yang tengah berjalan masuk kesekolahnya.
Atena berniat untuk menyapanya, tapi ia mengurungkan niatnya karna Atena tidak ingin dibilang sok akrab dan juga ini masih dilingkungan sekolah.
Terdengar suara teriakan yang memanggil Atena. Atena langsung menengok dan ternyata Qinthata sedang malambaikan tangannya ke arah Atena.
Nia dan Qinthara mengahampiri Atena. Nia langsung memeluk Atena dengan erat, begitupun Qinthara.
Hanya semalaman Atena bertemu dengan orang baru, dan ia sudah bisa seakrab ini.
"Hai ka Atena..." Atena hanya membalasnya dengan senyuman yang manis.
"Ten..ko belom pulang?" tanya Nia pada Atena
"Iya, tan. Ini Atena mau pulang. Lagi nungguin dijemput" jawab Atena lirih. "Tante sama Qinthara ngapain datang kesini?" sambungnya.
"Ini... jadi Q mau pindah kesini, soalnya kantor tante yang sekarang udah nggak sejalur lagi sama sekolahnya, Q. Sekedar kamu tahu aja, tante kan single parent, so it's hard for me to be a father and a mother at the same time" jelas Nia. Atena mengangguk tanda ia mengerti.
"Walupun Q udah kelas satu SMA, tapi tante masih belum bisa untuk melepas Q pergi kemana-mana sendirian, even pergi ke sekolah. Jadi kalo Q pindah kesini masih ada yang jagain, ya itu abangnya" lanjut Nia.
"Oh... abangnya Qinthara sekolah disini juga? kelas berapa?"
"Sepantaran sama kamu"
"Ka, gimana kalo kakak temenin aku tour sekolah ini, sambil nungguin mama ngurusin pindahan aku, terus kakak kan juga belum dijemput. Mau nggak ka?" tanya Qinthara seraya memegang tangan Atena.
Tiba-tiba seseorang datang menghampiri mereka dengan motor vespa.
"Atena" panggil seseorang itu. Atena langsung menengok kearah orang itu.
Nia yang melihat orang itu langsung menyadari orang yang membawa vespa itu.
"Doni?" ucap Nia.
"Lho mbak Nia?" Doni langsung turun dari motornya.
Atena kebingungan bagaimana Doni bisa kenal dengan Nia, begitu pun dengan Qinthara, Ia kebungungan siapa sebenernya orang itu dan kenapa mamanya bisa mengenal orang itu?
"Mbak ngapain disini?" tanya Doni pada Nia.
"Ini ngurusin sekolah anak aku" jawab Nia seraya menpuk bahu Qinthara.
"Ooh... udah lama banget nggak ketumu setelah mbak Irish udah nggak ada. Kapan mbak mau main ke kafe?"
"Iya aduh... nanti ya, kapan-kapan saya main kesana. Sekarang siapa yang megang kafe? kamu?"
"Bukan mbak, tapi Atena..."
Atena langsung tersenyum tipis. Nia terlonjak kaget mendengar itu.
"Ya ampun... Atena. Kamu yang sekarang peganng?" tanya Nia yang masih kaget.
"Iya tan. Nggak sepenuhnya aku pegang, dibantu juga sama mas Doni sama tante" lirih Atena.
"Mama, papa kamu pasti bangga ngeliat kamu kaya gini" ucapnya Nia, senyum manis seraya mengelus pipi Atena.
"Qinthara, maaf ya kalo sekarang aku nggak bisa untuk temenin kamu tour. Gimana kalo besok?" tanya Atena pada Qinthara.
"Ya udah ka, nggak papa" jawab Qinthara.
"Ya udah tan, Qin. Atena, pergi dulu. Ayo mas" lirih Atena.
Doni memberikan helm pada Atena. "Ya udah mbak, saya sama Atena permisih dulu"
"Iya-iya hati-hati ya..." ucap Nia.
......
Atena yang tengah mamainkan gitar diatas pangung dibuat kaget ketika melihat salah satu orang yang masuk dalam kafenhya.
"Ko dia...udah keluar?" ucap Atena spontan.
Tanpa ia sadari, mic yang ada didepannya masih menyala. Semua orang yang tengah menikmati alunanan nada dari gitar yamg Atena mainkan langsung terkejut mendengarnya ngoming seperti itu.
Atena baru tersadar ketika semu orang menatapnya dengan penuh tanda tanya kebingungan. Ia langsung menaruh gitarnya, lalu turun dari panggu tersebut dengan terburu-buru.
"Kamu kenapa, Atena?" tanya Doni, ia khawatir dengan Atena yang tiba-tiba memberhentikan nanyiannya, tak biasanya Atena seperti ini.
"Nggak mas. A-aku ba-baru inget, kalo tante suruh aku pulang cepet" ucap Atena seraya mengambil tasnya.
Doni mengerenyitkan keningnya. Ada apa dengannya hari ini?
"Mas, maaf tolong gantiin saya ya..." ucap Atena pada salah seorang band yang ingin tampil.
"Umm... ya udah mau saya anterin?" tanya Doni. Dengan cepat Atena langsung menggelengkan kepalanya lalu pergi.
Atena yang terburu-buru ingin keluar kafe tertabrak dengan seseorang, seseorang itu adalah Ares. Atena sama sekali tidak melihat wajah Ares, ia terus menundukan kepalanya. Tanpa sepata kata pun Atena berjalan cepat keluar kafe.
Ares langsung memicingkan matanya. Ia kesal pada orang yang telah menabraknya, karna orang itu tidak sama sekali meminta maaf padanya, melain pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERES (Selesai)
Teen FictionDari ribuan cewe diluaran sana, matanya hanya tertuju dengan satu cewe yang sudah berjasa bagi hidupnya selama ini. Tak peduli kata orang, Ares akan melakukan apa pun demi orang tersebut. Dia bisa menjadi baik ke siapa pun, dan dia juga akan bisa me...