Perpisahan| part 41

78 6 0
                                    

"Ternyata benar kata orang, memaksakan diri untuk melupakan kalau kenyataannya belum bisa dilupakan malah akan menjadi pisau tajam yang membuat luka menyakitkan."

(Rigel Altha Fernando)

____________ 🍁___________

Sudah sepekan lamanya Neira mengurung diri di kamarnya, ia sama sekali tak berselera untuk menghirup udara segar diluar dan hanya menghabiskan waktu dengan hal-hal kecil yang sebelumnya tak pernah ia lakukan. Komunikasinya dengan Bima pun sudah terhenti sejak dirinya merasa tersakiti.

"Kayanya menarik buat dibaca." Ucap Neira yang masih fokus dengan laptop di depannya.

"Tips Move On Dalam Waktu Sebulan. Masa iya bisa move on secepet itu."

"a) Luangkan waktu untuk dirimu sendiri.
Ini mah malah tambah galau, buktinya tiap hari aku luangin waktu tapi ngga ada perubahan.
b) Cari kesibukan agar perhatianmu tidak terfokuskan pada mantan.
Ya ampun tiap hari aku udah sibuk bantuin Bunda, sibuk baca buku dan.... Ya, sibuk mikirin Bima....."
c) Singkirkan benda yang membuatmu teringat sebuah kenangan."
Sesaat Neira langsung memandang gelang coklat yang masih terpakai di tangannya, ia mengamatinya sejenak sampai akhirnya dilepas paksa.

"Nanti aku kembaliin Bim, tenang aja." Ucapnya sembari meletakkan di kotak kecil.

"Lanjut....."

"Move on kok direncanain." Sahut suara berat yang membuat Neira tersentak.

"Astaga...."

"Hai." Sapanya dengan wajah tanpa dosa.

"Rigel, ngapain kamu masuk kamar aku?!"

"Pintunya ngga ditutup, jadi aku masuk."

"Tapikan bukan berarti main nylonong gitu aja, ini kamar perempuan."

"Bima aja belum pernah masuk." Lirih Neira yang sepertinya terdengar samar oleh Rigel.

"Jadi, aku yang pertama nih?"

"Ngga ngga, udah buruan keluar nanti bunda liat." Tutur Neira yang mendorong tubuh Rigel keluar kamar.

"Bunda yang nyuruh." Sahut Karlina dari lantai bawah.

"Hi bunda apa-apaan sih, masa bunda kasih izin dia masuk kamar Neira. Rigel itu cowo bun..." Protes Neira yang turun dihadapan Karlina.

"Rigel, sini duduk sayang."
Perlakuan Karlina membuat Neira membuka mulutnya, pasalnya baru kali ini Rigel sedekat itu dengan bundanya.

Atap SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang