Diary Biru | part 09

90 12 0
                                    

"Kita yang berjuang malah orang lain yang mendapatkan. Kita yang mati-matian untuk selalu ada tapi orang lain yang mendapat tempat istimewa. Kadang hati selicik itu sampai tidak bisa mengetahui siapa yang telah memberi ketulusan dan waktu sekejam itu hingga tidak bisa memberi kesempatan untuk memiliki."

(Bima Surya Purnama)

______________🍁______________

Semakin hari nampak kedekatan Neira dengan Leon semakin nyata, bahkan gosip mereka sedang hangat-hangatnya diperbincangkan seluruh warga sekolah. Mulai dari mereka yang mendukung keduanya pacaran sampai mereka yang tidak menyukai keduanya dekat, dan yang paling kena imbasnya adalah Neira yang dituduh kecentilan dengan Leon. Sementara semua guru memberi lampu hijau kalau mereka dekat, sebab keduanya sama-sama orang hebat dan dianggap mampu bekerja sama untuk memajukan sekolah.
Sebenarnya Neira risih dengan bersebarnya berita tentang ia dengan Leon. Namun ia tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa pasrah. Sementara Leon hanya bisa mendukungnya dan menenangkan bahwa tidak selamanya berita akan dibahas suatu saat nanti akan hilang dengan sendirinya.
Pagi itu hari adalah hari minggu. Saatnya untuk beristirahat sejenak dari semua aktivitas yang dilalui selama sepekan. Biasanya hari minggu adalah waktu Neira untuk bermalas-malasan, namun hari itu Neira gunakan untuk jogging pagi bersama Bima yang sudah janjian sebelumnya.

"Neira, udah bangun?"
05.50
Bima pun mengirim pesan pada Neira untuk memastikan agenda paginya bersama Neira jadi atau tidak. Namun pesannya tidak Neira balas karena ia sedang di kamar mandi.

"Woyy Nei, bangun napa. Ngebo mulu sii, malu dong sama ayam yang bangun duluan."
05.58

"Brisik sii, tadi habis di kamar mandi. Kamu dimana Bim?"
06.00
Balas Neira yang menanyakan posisi keberadaan Bima, karena Neira meminta Bima untuk menjemputnya di depan rumah.

"Gue di depan rumah lo. Makanya cepetan, mau jogging aja kaya mau pergi kondangan, lama banget dandannya."
06.01

"Bawel ah, iyaa iyaa aku turun."
06.01
Neira pun bergegas turun ke bawah dan menuju depan rumah yang nampaknya sudah ada Bima yang berdiri dengan mengenakan kaos dan celana panjang membuat tampilannya makin keren.

"Hai, gile gilee ganteng banget nii." Sapa Neira yang mulai membuka gerbang rumahnya.

"Hilih boong kan pasti, cuma biar gue seneng aja kamu ngomong gitu." Gerutu Bima dengan raut wajah tak percaya.

Atap SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang