Mine | part 27

53 8 0
                                    

" Jangan pergi karena satu hal tapi berusahalah untuk bertahan dari banyak hal. Perkara masa depan memang rahasia, tapi itu tak jauh beda dari apa yang telah diusahakan juga dijaga."

( Bima Surya Purnama )

______________🍁 _____________

Kelar dari salah paham yang menimbulkan jarak, akhirnya Bima dan Neira terlihat kembali bersama nampak kompak dan damai. Bahkan pagi ini sepertinya berangkat ke sekolah bersama. Dari parkiran hingga kelas, mereka berdua bercanda ria seakan-akan dunia hanya milik mereka saja.

"Ampun deh mereka, pamer ke-uwu-an yang ngga mungkin gue punya." Keluh Susan pada teman-temannya. Kebetulan mereka tengah duduk di depan kelas karena jam pelajaran pertama adalah olahraga.

"Kalo lo pengen punya yaudah sekarang aja sama gue, jadi ngga kebawa iri sama mereka." Timpal Andra dengan santainya.

"Jiji, amit-amit. Sampe lebaran cebong pun gue kaga mau ama lo." Ujar Susan dengan tatapan tajamnya pada Andra.

"Eh eh, liat dia Jo, Yus, Ris. Lagaknya nolak gue mentah-mentah, liat aja nanti lo bakal ngemis minta cinta gue sampe mati-matian."

"Naudzubillah jangan sampe Ya Allah, untuk para malaikat yang mungkin ada disini jangan aamiin-in omongan bocah songong tuu." Ucap Susan dengan ekspresi yang menggemaskan dan membuat teman-temannya tertawa.

"Haduh Susan, makanya kamu ngga boleh ngomong gitu. Kita kan ngga tau kedepan gimana, hati bisa saja berubah. Jangan bilang amit-amit, barangkali ujungnya aamiin-aamiin." Ledek Clarissa pada Susan.

"Ris, kok malah doain sahabat lo yang jelek sih. Lo mau gue terjun ke lembah yang curam." Protes Susan dengan sedikit berlebihan.

"Tenang sayang, lo terjun ke jurang gue bakal tolongin kok." Goda Andra pada Susan.

"Heh apaan sih, justru lo yang bikin gue masuk jurang kali."

"Wis wis, esih esuk kok podo ribut ke pie." Lerai Bejo pada Susan dan Andra.

"Pagi semua." Sapa Neira yang sudah datang dan berdiri di depan teman-temannya.

"Pagi best couple." Jawab mereka dengan serempak.

"Hi apaan sih, malu tau kalo nanti diliatin." Tutur Neira dengan pipi yang sedikit merah.

"Hello Neira Adara Kusuma, lo daritadi jalan bareng terus ketawa bahagia sama Bima juga diliatin seluruh mata makhluk seantero sekolah terus sekarang baru ngomong malu." Ujar Susan dengan suara cempreng khasnya.

"Heh yaa juga sih." Jawab Neira yang nyengir kuda.

"Nei, tasnya mau sekalian aku bawain ke dalem?" Tanya Bima dengan nada perhatian pada Neira.

"Eh ngga usah, bisa sendiri kok." Jawab Neira yang menolak halus penawaran Bima.

"Yaudah ayo masuk." Ajak Bima pada Neira dan mendapat anggukan kepala sebagai tanda mengiyakan.

Atap SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang